37
4.6.2 Analisis Dual
Analisis dual dilakukan untuk mengetahui nilai terhadap status atau penggunaan sumberdaya yang digunakan untuk memproduksi yoghurt es mambo
dan yoghurt kemasan plastik pouch di Rinadya Yoghurt selama enam bulan terakhir. Dengan mengetahui nilai slack atau surplus dan nilai dualnya, perubahan
yang akan terjadi pada fungsi tujuan apabila sumberdaya yang digunakan berubah sebesar satu satuan. Sumberdaya yang akan menjadi amatan dalam analisis dual
adalah bahan baku susu segar, bahan baku penolong susu skim, gula, starter yoghurt, plastik vakum, dan plastik es mambo, tenaga kerja langsung, jam kerja
mesin pengolah yoghurt, serta kendala permintaan pasar yang digambarkan melalui pesanan distributor atau sistem job order.
Apabila nilai slack atau surplus lebih besar dari nol dan nilai dualnya sama dengan nol, maka sumberdaya tersebut dikategorikan sebagai sumberdaya yang
sifatnya berlebih atau tidak menjadi kendala. Sumberdaya tersebut termasuk dalam kendala bukan pembatas, yaitu kendala yang tidak habis dipakai dalam
proses produksi serta tidak mempengaruhi fungsi tujuan jika terjadi penambahan sebesar satu satuan. Jika sumberdaya yang nilai dualnya lebih dari nol, maka
sumberdaya yang digunakan merupakan sumberdaya yang bersifat langka dan termasuk kendala yang membatasi nilai fungsi tujuan. Sedangkan, apabila nilai
slack atau surplus dan nilai dualnya sama dengan nol maka artinya penambahan
atau pengurangan sumberdaya tidak akan berpengaruh terhadap nilai solusi optimalnya. Nilai dual dapat dilihat dari nilai harga bayangan shadow price
yaitu menunjukkan batas nilai harga tertinggi suatu sumberdaya yang masih memungkinkan bagi perusahaan yang tidak merubah kondisi optimal.
4.6.3 Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dirancang untuk memberikan selang perubahan fungsi tujuan tanpa mempengaruhi nilai optimal variabel keputusan serta perubahan nilai
ruas kanan kendala yang masih diperbolehkan tanpa mempengaruhi dual price. Selang perubahan tersebut terdiri dari batas atas allowable increase dan batas
bawah allowable decrease. Analisis sensitivitas sesuai untuk melihat pengaruh variasi dalam koefisien fungsi tujuan dan nilai sebelah kanan kendala terhadap
38 pemecahan optimum. Oleh karena itu, analisis tersebut terdiri dari dua bagian
yaitu selang perubahan terhadap koefisien tujuan dan selang perubahan yang terjadi pada nilai sebelah kanan kendala. Pada penelitian ini analisis sensitivitas
digunakan untuk melihat batas perubahan susu segar, bahan penolong seperti susu skim, gula, starter yoghurt, plastik vakum, dan plastik es mambo, jam tenaga kerja
langsung, jam kerja mesin pengolah yoghurt, serta permintaan pasar yang digambarkan melalui pesanan distributor job order tanpa merubah kondisi
optimalnya.
4.6.4 Analisis Post Optimal
Tujuan dari analisis post optimal ini adalah untuk mencari kesalahan dan kelemahan dari model yang telah dibuat atau dapat pula digunakan untuk
menentukan penduga-penduga penting yang dapat mempengaruhi solusi optimal awal. Analisis post optimal dilakukan untuk mengetahui nilai-nilai dari peubah-
peubah pengambilan keputusan dalam suatu model jika terdapat perubahan parameter yang membentuk model.
Selain itu, analisis ini dapat melihat bagaimana dampak yang terjadi jika ada perubahan di luar selang sensitivitas
solusi optimal awal. Analisis ini dilakukan jika terdapat penambahan atau pengurangan variabel keputusan, penambahan atau pengurangan fungsi kendala,
dan terjadinya perubahan koefisien pada setiap fungsi. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis post optimal dengan
menggunakan dua skenario. Skenario 1 untuk menghilangkan pengaruh dari
adanya sistem job order. Skenario 2 dengan meningkatkan penggunaan seluruh bahan baku susu segar. Kedua skenario tersebut dimaksudkan untuk melihat
sejauh mana perubahan tersebut dapat mempengaruhi alokasi sumberdaya, jumlah produksi, dan keuntungan pada Rinadya Yoghurt.
39
V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1 Sejarah dan Perkembangan Rinadya Yoghurt
Rinadya Yoghurt merupakan usaha rumahtangga yang bergerak dalam bidang pengolahan susu segar yaitu memproduksi yoghurt. Usaha ini berdiri sejak
bulan Januari 2008. Usaha ini didirikan oleh Bapak Dandan Subiandanu bersama istrinya Ibu Lucy Ekayanti. Rinadya Yoghurt diambil dari gabungan keempat
nama putera dan puteri mereka yaitu Nabila Pratami, Raudya Puteri, Nasywa Nazifah, dan Muhammad Riandya.
Pada perkembangannya, pendirian usaha ini dilatarbelakangi oleh keahlian pemilik dalam melihat peluang terhadap permintaan yoghurt yang semakin
meningkat dan digemari masyarakat, terutama masyarakat yang mengerti khasiat dari yoghurt. Selain itu, produk yoghurt termasuk barang yang bersifat fast
moving atau cepat laku dan prospek usaha yoghurt ini sangat bagus ke depannya.
Rinadya Yoghurt memulai usahanya dengan investasi awal sebesar Rp 5.000.000,-. Investasi ini terdiri dari mesin freezer, panci stainless steel,
thermometer , plastik vakum, plastik es mambo, mesin cup sealer, dan mesin
sealer plastik biasa. Untuk membeli bahan bakunya, Ibu Lucy hanya
mengeluarkan modal awal yang terbilang kecil yaitu Rp 200.000,- untuk membeli susu segar, gula, susu skim, dan pasta aneka rasa buah.
Pada awal merintis usaha, Rinadya Yoghurt mengemas yoghurt dalam kemasan botol plastik dan pemasaran yoghurt dilakukan melalui penjualan dari
rumah ke rumah dan warung di sekitar komplek perumahan. Namun, karena permintaan yang terus meningkat, kemasan botol plastik dirubah menjadi ke
dalam kemasan plastik pouch plastik vakum dengan ukuran 500 ml hingga 1 liter. Saat ini pemasaran dan promosi sudah dilakukan melalui media internet
dengan menggunakan website. Adanya promosi yoghurt yang dilakukan melalui website
, meningkatkan penjualan dan permintaan akan yoghurt. Kapasitas produksi Rinadya Yoghurt mencapai 40 hingga 50 liter per hari. Wilayah
pemasarannya tidak hanya di daerah sekitar Bogor, tetapi sudah menyebar hingga wilayah Jakarta dan Bekasi.
Rinadya Yoghurt memproduksi yoghurt berdasarkan pesanan konsumen job order. Hal ini dikarenakan menyesuaikan dengan selera konsumen terhadap