arti bahwa kepuasan nasabah tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin.
2. Hubungan Status Pernikahan dengan Kepuasan Nasabah
Secara Keseluruhan Langkah awal untuk menganalisis hubungan antara status
pernikahan dengan kepuasan, dapat digunakan tabulasi silang, yaitu teknik untuk membandingkan atau melihat hubungan antara
dua peubah atau lebih, dengan cara menghitung persentase status pernikahan
untuk setiap
kelompok kepuasan.
Untuk memudahkan, peubah kepuasan disusun pada kolom dan status
pernikahan disusun pada baris, seperti yang terlihat pada Tabel 7. Tabel 7. Tabulasi silang antara status pernikahan dengan tingkat
kepuasan Frekuensi Tingkat Kepuasan
Status Pernikahan STP
TP CP
P SP
Jumlah Belum Menikah
1 2
10 8
21 Menikah
6 19
50 75
JandaDuda 3
1 4
Total 1
8 32
59 100
Dari Tabel 7, dapat dilihat bahwa status pernikahan nasabah yang belum menikah yang merasa puas atas kinerja PT. BMI
Unit Pelayanan Syariah Garut sebesar 31,2 persen dan untuk nasabah yang telah menikah yang merasa puas sebesar 59,4
persen, sedangkan untuk nasabah yang berstatus jandaduda yang merasa puas sebesar 9,4 persen. Selanjutnya dilakukan uji khi
kuadrat chi square dengan hipotesa sebagai berikut : H
0 :
Kepuasan nasabah tidak dipengaruhi oleh status pernikahan. H
1 :
Kepuasan nasabah dipengaruhi oleh status pernikahan. Berdasarkan hasil perhitungan Lampiran 7, nilai hitung
khi kuadrat 12,183 lebih besar daripada khi kuadrat tabel sebesar 10,645 dan hasil peluang 0,058 lebih kecil 0,10 . Dengan
demikian, H
1
diterima H ditolak. Hal ini mengandung arti bahwa
kepuasan nasabah dipengaruhi status pernikahan.
3. Hubungan Usia Nasabah dengan Kepuasan Nasabah Secara
Keseluruhan Langkah awal untuk menganalisis hubungan usia nasabah
dengan kepuasan, dapat digunakan tabulasi silang, yaitu teknik untuk membandingkan atau melihat hubungan antara dua peubah
atau lebih, dengan cara menghitung persentase usia nasabah untuk setiap kelompok kepuasan. Untuk memudahkan, peubah
kepuasan disusun pada kolom dan jenis kelamin disusun pada baris, seperti yang terlihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Tabulasi silang antara usia dengan tingkat kepuasan Frekuensi Tingkat Kepuasan
Usia STP
TP CP
P SP
Jumlah 20 Tahun
1 2
1 4
21-30 Tahun 1
10 18
29 31- 40 Tahun
1 1
2 7
15 26
41-50 Tahun 1
15 14
30 50 Tahun
1 3
4 4
11 Total
1 1
8 38
52 100
Dari Tabel 8, dapat dilihat bahwa usia nasabah yang berumur kurang dari 20 tahun yang merasa puas atas kinerja PT.
BMI Unit Pelayanan Syariah Garut sebesar 5,3 persen, untuk nasabah yang berusia antara 21 sampai dengan 30 tahun yang
merasa puas sebesar 26,3 persen, untuk nasabah yang berusia antara 31 sampai dengan 40 tahun yang merasa puas sebesar 18,4
persen, untuk nasabah yang berusia antara 41 sampai dengan 50 tahun yang merasa puas sebesar 39,5 persen dan untuk nasabah
yang berusia lebih dari 50 tahun yang merasa puas sebesar 10,5 persen. Selanjutnya dilakukan uji khi kuadrat chi square
dengan hipotesa sebagai berikut : H
0 :
Kepuasan nasabah tidak dipengaruhi oleh usia nasabah. H
1 :
Kepuasan nasabah dipengaruhi oleh usia nasabah. Berdasarkan hasil perhitungan Lampiran 7, nilai hitung
khi kuadrat 18,015 lebih kecil daripada khi kuadrat tabel sebesar 23,542 dan hasil peluang 0,323 lebih besar 0,10 . Dengan