dengan : x = skor pernyataan y = skor total pernyataan
n = banyaknya butir pertanyaan r = indeks validitas
Bila diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel pada tingkat signifikansi
α 0,05 maka pernyataan pada kuesioner mempunyai
validitas konstruk atau terdapat konsistensi internal dalam pernyataan tersebut dan layak digunakan.
3.7.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner. Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara
berulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dilakukan terhadap pertanyaan tingkat
kepentingan konsumen dan tingkat kepuasan konsumen untuk mengetahui konsistensi alat ukur dalam mengukur gejala yang sama
atau untuk mengetahui tingkat kesalahan pengukuran. Menurut Supranto
2001 pengukuran
reliabilitas kuesioner
dapat menggunakan teknik Cronbach Alpha dengan bantuan Microsoft
SPSS versi 13 for windows. Rumus dari teknik Cronbach Alpha ditulis sebagai berikut :
− −
=
2 2
11
1 1
t b
k k
r σ
σ .......................................................3
dengan :
11
r = realibilitas instrumen
k = banyak butir pertanyaan
2 t
σ = varians total
2 b
σ = jumlah varians butir
Setelah didapat korelasi hitung, lalu bandingkan dengan korelasi pada tabel r product moment pearson dengan taraf
signifikansi 5 persen. Jika r yang dihitung lebih besar dari r tabel
maka kuesioner tersebut reliabel, dan sebaliknya jika r yang dihitung lebih kecil dari r pada tabel, maka kuesioner tersebut tidak reliabel.
3.7.3. Importance and Performance Analysis IPA
Untuk menentukan atribut produk dan karakteristik nasabah dalam penelitian ini digunakan Metode Analisis Deskriptif.
Sedangkan untuk menentukan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut dalam penelitian ini digunakan metode Importance
Performance Analysis IPA yang merupakan suatu teknik penerapan untuk mengukur atribut dari tingkat kepentingan dan tingkat kinerja.
Analisis tingkat kepentingan dan kinerja ini diukur dengan menggunakan skala Likert 1-5.
Tingkat kepentingan dikategorikan menjadi sangat penting, penting, cukup penting, tidak penting dan sangat tidak penting.
Sedangkan tingkat kinerja dikategorikan menjadi sangat baik, baik, cukup baik, tidak baik dan sangat tidak baik. Skornilai yang
digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 2. Skor nilai tingkat kepentingan dan tingkat kinerja
SkorNilai Tingkat Kepentingan
Tingkat Kinerja 5
Sangat Penting Sangat Baik
4 Penting
Baik 3
Cukup Penting Cukup Baik
2 Tidak Penting
Tidak Baik 1
Sangat Tidak Penting Sangat Tidak Baik
Martilla dan James dalam Mulyani 2006, dijelaskan jumlah nilai dari jawaban responden mengenai tingkat kepentingan dan
kinerja dibagi dalam lima kategori dengan selang yang ditetapkan sebagai berikut :
Selang Nilai = Xib – Xik .............................. 4 Banyaknya skala pengukuran
Xib = skor terbesar yang mungkin diperoleh dengan asumsi bahwa semua responden memberi jawaban sangat penting.