Rekening Giro Rekening Investasi
Transfer Rekening Tabungan
Kredit Modal Kerja Kliring
Rekening Deposito Kredit produktif
Inkaso Kredit Perdagangan
Letter of Credit Dan lain-lain
Bank Garansi Bank card
Safe Deposit Box Gambar 4. Kegiatan Perbankan Kasmir, 2003
2.5.2 Karakteristik dan Ciri Utama Bank Syariah
Menurut Rosadi 2004 karakteristik dan ciri utama bank syariah, diantaranya:
1. Berdimensi keadilan dan pemerataan melalui sistem bagi hasil Dengan sistem bagi hasil, pihak pemberi modal dan peminjam
menanggung bersama resiko laba maupun rugi. Hal ini membuat kekayaan tidak hanya beredar pada satu golongan. Terjadi proses
penyebaran modal yang juga berarti kesempatan berusaha. Dan pada akhirnya membuat pemerataan dapat terlaksana.
2. Jaminan Bank syariah menjadikan proyek yang sedang dikerjakan sebagai
jaminan, sementara bank konvensional dengan bunga menjadikan kekayaan si peminjam sebagai jaminannya.
3. Menciptakan rasa kebersamaan Bank syariah menciptakan suasana kebersamaan antara pemilik
modal dengan peminjam. Keduanya berusaha untuk menghadapi Menghimpun
dana Menyalurkan
dana Memberikan
jasa-jasa bank BANK
resiko secara adil. Dan rasa kebersamaan ini mampu membuat seorang peminjam merasa tenang, sehingga dapat mengerjakan
proyeknya dengan baik. 4. Bersifat mandiri
Bank syariah bersifat mandiri dan tidak terpengaruh secara langsung oleh gejolak moneter, baik dalam negeri maupun
Internasional, karena kegiatan operasi bank
ini tidak
menggunakan perangkat bunga. Karena itu bank sistem ini tidak berdampak inflasi, mendorong investasi, mendorong pembukaan
lapangan pekerjaan dan pemerataan pendapatan. 5. Persaingan sehat
Persaingan diantara bank syariah tidak saling mematikan tetapi saling menghidupi. Bentuk persaingan antara bank syariah adalah
berlomba-lomba untuk lebih tinggi dari yang lain dalam memberikan bagi hasil kepada nasabah.
2.5.3. Penghimpunan Dana Bank Syariah
Menurut Martono 2002, Penghimpunan dana dari masyarakat oleh Bank syariah dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai
berikut: 1. Prinsip Al-Wadi’ah
Al-wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dan merupakan perjanjian yang bersifat saling percaya atau dilaksanakan
berdasarkan kepercayaan semata atau merupakan perjanjian antara pemilik barang termasuk uang dengan penyimpan
termasuk bank dimana pihak penyimpan bersedia menyimpan dan menjaga keselamatan barang yang dititipkan kepadanya.
Prinsip Al- wadiah terbagi menjadi dua, yaitu: 1. Al-wadiah Amanah
Artinya penerima simpanan tidak bertanggungjawab atas kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada aset titipannya,
bila tidak diakibatkan oleh perbuatan atau kelalaian penyimpan.
2. Al-wadiah Dhamanah Artinya pihak penyimpan dengan atau tanpa izin pemilik
barang dapat memanfaatkan barang yang dititipkannya dan bertanggungjawab atas kerusakan atau kehilangan barang
yang disimpan. 2. Prinsip Al-Mudhrabah
Al-mudharabah merupakan perjanjian antara pemilik modal shahibul
al-mal dengan pengusaha atau entrepreneur mudharib. Mudharabah merupakan hubungan berserikat antara
dua pihak yaitu pemilik modal dan pihak pemilik keahlian atau pengalaman. Dalam perjanjian ini pemilik modal bersedia
membiayai sepenuhnya suatu proyekusaha dan pengusaha setuju untuk mengelola proyek tersebut dengan pembagian hasil sesuai
dengan perjanjian. 3. Prinsip Al-Qard ul Hasan
Prinsip ini berarti pemilik dana masyarakat memberikan fasilitas dananya kepada bank penerima dana dimana pemilik
dana tidak mengharapkan imbalan atas dana yang diberikan. Penerimaan dana atas prinsip al-qard ul hasan dapat berupa:
zakat, infaq dan sadaqah ZIS.
2.5.4. Penyaluran Dana Bank Syariah