4.5.7. Hubungan Karakteristik Nasabah dengan Kepuasan Nasabah
Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik nasabah dengan kepuasan secara keseluruhan, digunakan uji khi kuadrat chi
square. Karakteristik nasabah meliputi jenis kelamin, status pernikahan, usia, pekerjaan, pendidikan dan pengeluaran nasabah.
Informasi lengkapnya sebagai berikut :
1. Hubungan Jenis Kelamin dengan Kepuasan Nasabah Secara
Keseluruhan Langkah awal untuk menganalisis hubungan antara jenis
kelamin dengan kepuasan, dapat digunakan tabulasi silang, yaitu teknik untuk membandingkan atau melihat hubungan antara dua
peubah atau lebih, dengan cara menghitung persentase jenis kelamin untuk setiap kelompok kepuasan. Untuk memudahkan,
peubah kepuasan disusun pada kolom dan jenis kelamin disusun pada baris, seperti yang terlihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Tabulasi silang antara jenis kelamin dengan tingkat kepuasan
Frekuensi Tingkat Kepuasan Jenis Kelamin
STP TP
CP P
SP Jumlah
Laki-laki 1
8 5
25 8
47 Perempuan
7 12
30 4
53 Total
1 15
17 55
12 100
Dari Tabel 6, dapat dilihat bahwa jenis kelamin laki-laki yang merasa puas atas kinerja PT. BMI Unit Pelayanan Syariah
Garut sebesar 45,5 persen, sedangkan untuk jenis kelamin perempuan yang merasa puas sebesar 54,5 persen. Selanjutnya
dilakukan uji khi kuadrat chi square dengan hipotesa sebagai berikut :
H
0 :
Kepuasan nasabah tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin. H
1 :
Kepuasan nasabah dipengaruhi oleh jenis kelamin. Berdasarkan hasil perhitungan Lampiran 7, nilai hitung
khi kuadrat sebesar 5,396 lebih kecil daripada khi kuadrat tabel sebesar 7,779 dan hasil peluang 0,249 lebih besar 0,10 .
Dengan demikian, H diterima H
1
ditolak. Hal ini mengandung
arti bahwa kepuasan nasabah tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin.
2. Hubungan Status Pernikahan dengan Kepuasan Nasabah
Secara Keseluruhan Langkah awal untuk menganalisis hubungan antara status
pernikahan dengan kepuasan, dapat digunakan tabulasi silang, yaitu teknik untuk membandingkan atau melihat hubungan antara
dua peubah atau lebih, dengan cara menghitung persentase status pernikahan
untuk setiap
kelompok kepuasan.
Untuk memudahkan, peubah kepuasan disusun pada kolom dan status
pernikahan disusun pada baris, seperti yang terlihat pada Tabel 7. Tabel 7. Tabulasi silang antara status pernikahan dengan tingkat
kepuasan Frekuensi Tingkat Kepuasan
Status Pernikahan STP
TP CP
P SP
Jumlah Belum Menikah
1 2
10 8
21 Menikah
6 19
50 75
JandaDuda 3
1 4
Total 1
8 32
59 100
Dari Tabel 7, dapat dilihat bahwa status pernikahan nasabah yang belum menikah yang merasa puas atas kinerja PT. BMI
Unit Pelayanan Syariah Garut sebesar 31,2 persen dan untuk nasabah yang telah menikah yang merasa puas sebesar 59,4
persen, sedangkan untuk nasabah yang berstatus jandaduda yang merasa puas sebesar 9,4 persen. Selanjutnya dilakukan uji khi
kuadrat chi square dengan hipotesa sebagai berikut : H
0 :
Kepuasan nasabah tidak dipengaruhi oleh status pernikahan. H
1 :
Kepuasan nasabah dipengaruhi oleh status pernikahan. Berdasarkan hasil perhitungan Lampiran 7, nilai hitung
khi kuadrat 12,183 lebih besar daripada khi kuadrat tabel sebesar 10,645 dan hasil peluang 0,058 lebih kecil 0,10 . Dengan
demikian, H
1
diterima H ditolak. Hal ini mengandung arti bahwa
kepuasan nasabah dipengaruhi status pernikahan.