Langkah-langkah Menulis Kembali Dongeng

menurut Suharma 2006:57, yang dimaksud dengan menulis kembali adalah suatu kegiatan mengungkapkan ide, gagagasan, perasaan, dan pikiran ke dalam bahasa tulis dari bahan yang sudah ada. Bahan yang sudah ada tersebut bisa bersumber dari bacaan atau yang lain yang kemudian dituangkan lagi dengan menggunakan bahasa sendiri dan dengan urutan yang runtut dan logis sehingga pesan yang terkandung di dalamnya bisa disampaikan kepada orang lain. Ringkasnya, kegiatan menulis kembali ini adalah suatu kegiatan menuangkan dari bahan yang sudah ada kemudian ditulis lagi. Sedangkan yang dimaksud dengan menulis kembali dongeng yang telah dibaca adalah suatu kegiatan yang diawali dengan membaca dongeng terlebih dahulu, kemudian menuliskannya kembali dengan menggunakan bahasa sendiri berdasarkan interpretasi yang telah diperoleh. Selanjutnya yang dimaksud dengan keterampilan menulis kembali dongeng adalah kemampuan atau kesanggupan peserta didik untuk mengungkapkan ide dan gagagasan ke dalam bahasa tulis berdasarkan gambaran isi cerita sebuah dongeng yang telah dibacanya dengan menggunakan bahasa sendiri serta dengan urutan yang runtut dan logis.

2.2.2.2 Langkah-langkah Menulis Kembali Dongeng

Dalam menulis kembali dongeng, ada beberapa langkah yang harus dilakukan agar hasil tulisan dongeng terlihat baik. Menurut Suharma 2006:57, untuk berlatih menulis kembali dongeng yang pernah dibaca atau didengar, bisa melakukan langkah-langkah berikut : a Membaca atau mendengarkan kembali dongeng yang akan ditulis. b Memperhatikan bagian demi bagian dongeng tersebut dari awal sampai akhir. Mengingat-ingat urutan cerita, tokoh dongeng, dan unsur-unsur dongeng lainnya. c Membayangkan adegan-adegan dalam dongeng seolah-olah terlibat di dalamnya atau melihatnya secara langsung. d Mulai menuliskan kembali isi dongeng tersebut dengan memperhatikan urutannya dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berdasarkan langkah-langkah menulis kembali dongeng tersebut, dapat disimpulkan bahwa langkah menulis kembali dongeng secara lebih rinci adalah sebagai berikut. a Membaca dongeng dan membuat simpulan isi dongeng Setelah membaca dongeng tersebut tulislah judul, tokoh utama dongeng,watak tokoh utama, dan pesan yang terkandung dalam dongeng tersebut. Kemudian setelah itu, tulis simpulan isi dongeng yang telah dibaca dengan bahasa yang mudah dipahami. Perlu ditekankan bahwa kegiatan membaca dongeng sebelum menulis kembali dongeng tidak diperkenankan untuk membaca dongeng berulang kali, karena hal tersebut akan mempengaruhi hasil tulisan dongeng peserta didik dan menyulitkan hasil pengukuran keterampilan peserta didik dalam menulis kembali dongeng. b Menentukan pokok-pokok isi dongeng yang dibaca Menentukan pokok-pokok isi dongeng dapat dilakukan denganmenganalisis bagian-bagian penting dari dongeng tersebut atau dengancara menentukan ide-ide pokok dongeng tersebut. Kemudian catatlah ide-ide pokok dari dongeng tersebut. b Menulis kembali isi dongeng yang telah dibaca dengan bahasa sendiri Sebelum menulis kembali dongeng, bacaan dongeng yang telah dibaca sebelumnya harus ditutup untuk menghindari plagiat. Untuk menulis kembali dongeng sebelumnya harus menulis pokok-pokok isi dongeng, setelah itu mengembangkan pokok-pokok isi dongeng dengan kalimat yang jelas dan efektif hingga menjadi kerangka dongeng. Kemudian melengkapi atau merangkai kerangka dongeng menjadi dongeng yang utuh. Langkah terakhir yaitu mengedit dongeng yang telah urut tersebut dan memperbaiki ejaan, tanda baca, dan tata bahasanya. Namun secara ringkasnya untuk mampu menulis kembali dongeng dengan baik, langkah-langkah yang perlu dilakukan yaitu, membaca dongeng sebanyak satu kali, kemudian membuat simpulan atau ringkasan dari dongeng tersebut. Setelah itu, memperhatikan dan membayangkan bagian atau pokok-pokok penting yang terdapat dalam dongeng. Lalu mulai menulis kembali dongeng berdasarkan pokok-pokok yang telah diuraikan sebelumnya dengan urutan yang tepat. Terakhir yaitu memperbaiki dongeng yang telah ditulis tersebut dari segi ejaan, tanda baca, dan kebahasaan.

2.2.2.3 Kriteria Penilaian Menulis Kembali Dongeng

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KEMBALI DONGENG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMPN 2 GEBOG KABUPATEN KUDUS

0 19 294

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI CERITA ANAK BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN METODE SQ3R PADA PESERTA DIDIK KELAS VII H SMP NEGERI 16 SEMARANG

0 15 311

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KEMBALI DENGAN BAHASA SENDIRI MELALUI MEDIA FILM DONGENG PADA PESERTA DIDIK KELAS VII B MTS MU’ALLIMIN MALEBO TEMANGGUNG

2 35 232

Peningkatan Keterampilan Mengapresiasi Puisi melalui Pendekatan Sosiopragmatik dengan Penerapan Model Pembelajaran Stratta Siswa Kelas VII C SMP Negeri 3 Batang.

1 2 2

Penerapan Model Stratta sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Anak yang Dibaca Siswa Kelas VII B MTs Al Islam Limpung Kabupaten Batang.

1 2 2

Peningkatan Keterampilan Menulis Kembali Dongeng yang Pernah dibaca dengan Menggunakan Strategi Stratta pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Mranggen Demak.

0 0 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULISKAN KEMBALI DONGENG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 4 SEMARANG.

1 1 121

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII C MTs. NEGERI PACITAN.

0 0 18

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi melalui Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 16 Surakarta.

0 0 19

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE BELANJA KATA DAN GAMBAR PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 SEYEGAN.

0 2 230