1. Jurnal Peserta Didik
Jurnal peserta didik diisi oleh seluruh peserta didik tanpa terkecuali. Pengisian jurnal peserta didik dilakukan pada akhir pembelajaran menulis kembali
dongeng dengan model Stratta melalui metode tongkat berbicara. Tujuan diadakannya jurnal peserta didik adalah untuk mengetahui segala sesuatu yang
terjadi pada saat berlangsungnya pembelajaran, untuk mengetahui sejauh mana kesulitan peserta didik dalam menulis kembali dongeng, dan mengetahui kesan
dan pesan peserta didik terhadap pembelajaran menulis kembali dongeng. Aspek yang ada pada jurnal peserta didik mencakup empat aspek yang meliputi: 1
perasaan setelah mengikuti pembelajaran menulis kembali dongeng dengan bahasa sendiri dengan menggunakan model Stratta melalui metode tongkat
berbicara, 2 pendapat tentang proses pembelajaran menggunakan model Stratta melalui metode tongkat berbicara, 3 pendapat tentang gaya guru mengajar, 4
kesulitan yang dialami dalam menulis kembali dengan bahasa sendiri dongeng yang pernah dibaca dengan menggunakan model Stratta melalui metode tongkat
berbicara. Berdasarkan jawaban peserta didik mengenai perasaan peserta didik saat
pembelajaran menulis kembali dongeng berlangsung yaitu sebagian besar peserta didik merasa senang terhadap pembelajaran menulis kembali dongeng dengan
model Stratta melalui metode tongkat berbicara. Dari 32 peserta didik, sebanyak 30 peserta didik atau 93,75 merasa senang ketika pembelajaran berlangsung. 2
orang peserta didik atau 6,25 mengaku cukup senang dalam pembelajaran menulis kembali dongeng dengan model Stratta melalui metode tongkat berbicara.
Dari 32 peserta didik, 29 atau 90,6 peserta didik merasa tertarik dalam pembelajaran menulis kembali dongeng dengan model Stratta melalui metode
tongkat berbicara. Sedangkan 3 atau 9,4 peserta didik mengaku cukup tertarik dalam menulis kembali dongeng dengan model Stratta melalui metode tongkat
berbicara. Sebagian besar peserta didik terbantu dalam menulis kembali dongeng dengan model Stratta melalui metode tongkat berbicara, karena sebelumnya
mereka belum pernah belajar menulis kembali dongeng menggunakan model Stratta melalui metode tongkat berbicara. Peserta didik merasa dengan model dan
metode ini merasa lebih mudah dan mengerti dalam menulis kembali dongeng. Hasil penelitian ini dari 32 peserta didik, terdapat 4 peserta didik atau
sebesar 12,5 merasa belum nyaman dengan gaya guru mengajar. Apa yang dilakukan guru berbeda dari biasanya. Sebanyak 28 peserta didik atau 87,5
merasa senang dengan proses pembelajaran menulis kembali dongeng dengan model Stratta melalui metode tongkat berbicara.
Kesulitan peserta didik dalam menulis kembali dongeng, sebagian besar peserta didik mengaku kesulitan dalam hal mengingat-ingat dongeng yang telah
dibaca. Kesulitan lain yang mereka hadapi yaitu peserta didik kesulitan dalam membuat kerangka untuk menulis kembali dongeng. Ada juga yang mengatakan
bahwa waktu yang diberikan guru kurang, sehingga mereka tidak bisa maksimal dalam menulis kembali dongeng.
2. Jurnal Guru