usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain:
- pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil mudharabah - pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan musyarakah
- prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan
murabahah, - atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni
tanpa pilihan ijarah - atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang
yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain ijarah wa iqtina.
2.1.2 Kelembagaan Perbankan Syariah di Indonesia
Perbankan syariah memiliki kelembagaan yang agak berbeda dengan perbankan konvensional. Menurut Ascarca dan Yumanita
2005, bank terbagi menjadi bank umum syariah, unit usaha syariah, dan BPR Syariah.
A Bank Umum Syariah BUS
BUS adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran. BUS adalah badan usaha yang setara dengan bank umum konvensional dengan bentuk hukum
Perseroan Terbatas, Perusahaan Daerah atau Koperasi.
B. Unit Usaha Syariah UUS
UUS adalah unit kerja di kantor pusat bank umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor
cabang syariah dan atau unit syariah. Dalam struktur organisasi, UUS berada satu tingkat di bawah direksi bank umum
konvensional yang bersangkutan. Sebagai suatu unit kerja khusus, UUS mempunyai tugas untuk
1. Mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan kantor cabang
syariah.
2. Melaksanakan fungsi treasury dalam rangka pengelolaan
dan penempatan dana yang bersumber dari kantor cabang syariah.
3. Menyusun laporan keuangan konsolidasi dari seluruh
kantor cabang syariah. 4.
Melakukan tugas penatausahaan laporan keuangan kantor cabang syariah.
C. Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS
BPRS adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BPRS merupakan badan usaha yang setara dengan bank perkreditan rakyat
konvensional dengan bentuk hukukm perseroan terbatas, Perusahaan Daerah atau Koperasi.
2.1.3 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Menurut Antonio 2001, dalam beberapa hal bank syariah dan konvensional memiliki persamaan, terutama dalam sisi teknis seperti
penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi komputer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan. Persamaan
lain yang terdapat pada bank syariah dan konvensional yaitu keduanya merupakan lembaga intermediasi, keduanya merupakan lembaga bisnis
Profit oriented dan keduanya tunduk pada pada UU Perbankan RI dan Peraturan Bank Indonesia. Akan tetapi terdapat banyak perbedaan
mendasar diantara keduanya. Perbedaan itu menyangkut aspek legal, struktur organisasi, usaha yang dibiayai dan lingkungan kerja. Secara
umum perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional yaitu pada “akad” dalam penghimpunan dan penyaluran dana, serta
perhitungan yang menyertai akad tersebut. Perbedaan bank syariah dan bank konvensional dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.