dengan porsi keikutsertaannya. Setiap tahun pemegang saham akan mendapatkan bagian bagi hasil usaha dalam bentuk dividen.
2.2.2 Rekening Giro
Bank syariah
menerima simpanan dari nasabah dalam bentuk
rekening giro untuk keamanan dan kemudahan pemakaiannya dengan prinsip al-wadi’ah yad-dhamanah singkatnya wadi’ah atau
titipan. Wadiah merupakan perjanjian perwalian untuk tujuan melindungi harta seseorang. Bank dapat menggunakan dana nasabah
selama tidak ditarik sementara bank memberikan garansi bahwa nasabah dapat menarik dananya sewaktu-waktu dengan fasilitas yang
disediakan bank, seperti cek danatau ATM.
2.2.3 Rekening Tabungan
Bank syariah menerima simpanan nasabah dalam bentuk rekening tabungan untuk kemudahan dan keamanan pemakaian,
tetapi nasabah tidak dapat menarik dananya melalui cek.
2.2.4 Rekening Investasi UmumInvestasi Tidak Terikat
Bank syariah menerima simpanan deposito berjangka ke dalam rekening investasi umum dengan prinsip Mudharabah al-muthlaqah.
Dalam Mudharabah al-muthlaqah bank sebagai mudharib mempunyai kebebasan mutlak dalam pengelolaan investasinya.
2.2.5 Rekening Investasi KhususInvestasi Terikat
Nasabah langsung menginvestasikan dananya langsung dalam proyek yang disukainya yang dilaksanakan oleh bank dengan prinsip
mudharabah al- muqoyyadah.
2.2.6 Obligasi Syariah
Penerbitan obligasi syariah dimaksudkan untuk mendapatkan alternatif sumber dana jangka panjang lima tahun atau lebih
sehingga dapat digunakan untuk pembiayaan-pembiayaan berjangka panjang.
2.3. Pembiayaan Bank Syariah 2.3.1 Pengertian Pembiayaan
Menurut Antonio 2001, pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk
memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit. Pembiayaan menurut Ascarca dan Yumanita 2005 adalah usaha bank
syariah yang digolongkan ke dalam transaksi untuk mencari keuntungan tijarah.
2.3.2 Jenis – Jenis Pembiayaan
Menurut Antonio
2001, berdasarkan sifat penggunaanya
pembiyaan dibagi menjadi dua hal berikut: 1.
Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk
peningkatan usaha baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi.
2. Pembiayan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi dua hal berikut:
1. Pembiayaan modal kerja 2. Pembiyaan investasi
Berdasarkan Khan
dalam Ascarca dan Yumanita 2005 pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah mempunyai lima bentuk
utama yaitu Mudharabah dan musyarakah dengan pola bagi hasil, murabahah dan salam dengan pola jual beli, dan ijarah dengan pola
sewa operasional maupun finansial. Selain kelima bentuk pembiayaan ini, terdapat berbagai bentuk pembiayaan yang merupakan turunan
langsung atau tidak langsung dari ke lima bentuk pembiayaan di atas. -
Al-Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama shahibul maal menyediakan seluruh
100persen modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.