data yang dapat dijelaaskan oleh komponen utama tersebut kecil sekali. Sedangkan vektor ciri dapat dilihat
dari nilai Pc
i
. 3.
Menetukan persamaan vektor utama dari vektor ciri Morrison dalam Ulpah 2006 menyarankan agar
memilih komponen-komponen utama tersebut mempunyai keragaman kumulatif kira-kira 75persen.
4. Meregresikan peubah respon Y terhadap skor komponen
utama W 5.
Transformasi dari W menjadi Z 6.
Transformasi dari Z menjadi peubah asal X
d. Analisis Uji Simultan Uji-F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimaksud dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen Kuncoro dalam Rohaeni, 2009. Langkah-langkah
uji statistik F adalah: a
Merumuskan hipotesis 1.
H :
β i = 0,
I = 1, 2, 3
Hipotesis nol H yang hendak diuji adalah apakah
semua parameter dalam model sama dengan nol. Artinya, semua variabel independen bukan merupakan
penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen 2.
H
1
: ∃
β
i
≠
0,
i = 1, 2, 3
Hipotesis alternatifnya H
1
, tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol. Artinya, paling
sedikit terdapat satu variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
b Menentukan F tabel
1. F
α k-1, n-k
2. Taraf nyata α = 0,05; yaitu tingkat kesalahan yang
masih dapat ditolerir.
3. Derajat bebas pembilang = k-1
4. Derajat bebas penyebut = n-k
c Menentukan F hitung yang diperoleh dari hasil regresi
melalui minitab 14 d
Membandingkan F hitung dengan F tabel 1.
Jika statistik hitung angka F output statistik tabel F tabel atau F hitung - F tabel, atau p-value
0,05 maka H ditolak dan H
1
diterima. 2.
Jika –F tabel statistik hitung angka F output statistik tabel F tabel atau p-value 0,05 maka H
diterima dan H
1
ditolak. e.
Analisis Uji Parsial Uji t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel terikat. Langkah-langkah uji statistik t adalah:
1. Merumuskan hipotesis a H
: β
1
= 0 Hipotesis nol H
yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter
β
1
sama dengan nol. Artinya, suatu variabel independen bukan merupakan
penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
b H
1
: β
1
≠
Hipotesis alternatifnya H
1
, parameter suatu variabel tidak sama dengan nol. Artinya, variabel
tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
2. Menentukan t-tabel a. Menentukan besarnya t-tabel : t
α2,df
b. Taraf nyata α = 0,05; yaitu tingkat kesalahan yang
masih dapat ditolerir.
c. Derajat bebas df = n-k 3. Menentukan t-hitung yang diperoleh dari hasil regresi
melalui program minitab 14. 4. Membandingkan t-hitung dengan t-tabel
- jika statistik hitung hitung angka t output
statistik tabel t-tabel atau t hitung -t tabel , atau p-value 0,05 maka H
ditolak dan H
1
diterima -
jika statistik hitung hitung angka t output statistik tabel t-tabel atau t hitung -t tabel , atau
p-value 0,05 maka H diterima dan H
1
ditolak.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum
Perusahaan 4.1.1 Profil Bank X
a. Sejarah Pendirian
Bank X merupakan anak perusahaan dari sebuah bank konvensional yang melakukan merger. Pembentukan
Bank X merupakan tindak lanjut dari keputusan merger Bank induk tersebut. Pembentukan Bank X bertujuan
untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di Indonesia sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10
tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah dual banking system. Bank X
merupakan suatu bank berbasis syariah yang didirikan pada tanggal 8 September tahun 1999 berdasarkan Akta
Notaris Sutjipto, SH No. 23. PT. Bank X mulai beroperasi sejak senin, tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1
November 1999. Bank ini hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha
dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-
nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank X dalam kiprahnya di Perbankan Indonesia.
b. Visi dan Misi
Visi Menjadi bank syariah terpercaya pilihan mitra usaha
Misi
1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang
berkesinambungan. 2.
Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM.