Perkembangan Financing To Deposit Ratio

tahunnya dan secara total pembiayaan, ketiga pembiayaan tersebut terus mengalami peningkatan. persentase tingkat pertumbuhan pembiayaan serta jumlah komposisi pembiayaan pada Bank X KCP dapat dilihat pada Tabel 7. dan grafik perkembangan pembiayaan pada Bank X KCP dapat dilihat pada Gambar 11 di bawah ini. 5.000.000.000 10.000.000.000 15.000.000.000 20.000.000.000 25.000.000.000 30.000.000.000 35.000.000.000 40.000.000.000 45.000.000.000 Apr-07 Agust-07 Des-07 Apr-08 Agust-08 Des-08 Apr-09 Agust-09 Des-09 Gambar 11. Grafik perkembangan pembiayaan Bank X KCP Periode 2007-2009. Bank X KCP, data diolah.

4.5. Perkembangan Financing To Deposit Ratio

Financing To Deposit Ratio merupakan salah satu rasio yang menggambarkan sejauh mana perbankan mampu melaksanakan fungsi perantaranya diantara penabung di satu pihak dan investor di pihak lain. Berdasarkan Gambar 12, Financing to Deposit Ratio pada Bank X KCP menunjukkan nilai yang selalu berada di atas 100 persen, hal ini berarti Bank X KCP terus melakukan ekspansi pembiayaan dan Bank X KCP temasuk ke dalam bank yang agresif menyalurkan pembiayaan. Grafik perkembangan FDR pada Bank X KCP dapat dilihat pada Gambar 12 berikut 50 100 150 200 250 2007 2008 2009 Total FDR Gambar 12. Grafik perkembangan FDR Bank X KCP periode 2007-2009.Bank X KCP, data diolah FDR yang selalu berada di atas 100 persen, seperti yang tertera pada grafik di atas mengindikasikan bahwa Bank X KCP termasuk bank yang agresif dalam menyalurkan pembiayaan. Pembiayaan yang disalurkan oleh Bank X KCP berasal dari seluruh DPK yang berhasil dihimpun. Penyaluran pembiayaan ini melebihi dari DPK yang telah dihimpun. Proses penyaluran dana tersebut dapat terus berjalan karena bank mendapatkan sumber dana lain yaitu berupa aktiva antar kantor, dimana Bank X KCP bekerja sama dengan kantor cabang Bank X yang memiliki kelebihan dana, dan kelebihan dana tersebut dijadikan sebagai sumber dana untuk proses penyaluran dana pada Bank X KCP. Kerja sama antara dua bank tersebut menggunakan skim mudharabah, Sehingga kantor cabang Bank X yang memberikan pinjaman dana ke Bank X KCP akan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan yang telah disepakati. Keagresifan Bank X KCP dalam menyalurkan pembiayaan pada tiga tahun terakhir ternyata memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan nisbah dan bagi hasil yang diperoleh. Pertumbuhan nisbah dan bagi hasil pada Bank X KCP tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 dapat dilihat pada Gambar 13. ‐ 5.000.000.000,00 10.000.000.000,00 15.000.000.000,00 2007 2008 2009 Gambar13. Diagram perkembangan margin dan bagi hasil Bank X KCP Periode 2007-2009. Bank X KCP, data diolah. Sedangkan dalam hal penilaian kinerja bank, nilai FDR yang berada di atas 100 persen menunjukkan bahwa berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang terdapat dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 265BPP tanggal 29 Mei 1993 , Bank X KCP termasuk ke dalam kategori negatiftidak sehat. Oleh karena itu Bank X KCP terus mempebaiki kondisi likuiditasnya, hal tersebut terbukti dengan pertumbuhan nilai FDR Bank X KCP yang menunjukkan kondisi lebih baik cenderung mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir. Perbandingan pertumbuhan DPK dan pembiayaan dapat dilihat pada Gambar 14 sebagai berikut. 104 51 24 24 20 40 60 80 100 120 2007 2008 2009 DPK Pembiayaan Gambar 14. Diagram perbandingan pertumbuhan DPK dan pembiayaan Bank X KCP Periode 2007-2009. Bank X KCP, data diolah. Gambar 14 memperlihatkan bahwa Bank X KCP mampu memperbaiki kondisi likuiditasnya, hal tersebut dikarenakan pertumbuhan DPK pada Bank X KCP lebih besar dari pertumbuhan pembiayaannya. Pada tahun 2008 DPK tumbuh sebesar 104 persen dari tahun 2007, sedangkan pembiayaan tumbuh 24 persen. Dan pada tahun 2009 pertumbuhan DPK mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 53 persen menjadi 51 persen, sementara itu pertumbuhan pembiayaan tetap dengan pertumbuhan sebesar 24 persen, meskipun demikian pertumbuhan DPK tetap lebih besar dari pertumbuhan pembiayaan.

4.6. Laba Bank X KCP

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

1 65 87

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loan to Deposit Ratio Pada Bank Badan Umum Milik Negara (Persero) Di Indonesia

3 94 97

Analisis Pengaruh Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap Return on Asset Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011

3 85 86

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Loan to Deposit Ratio, Capital Adequancy Ratio, dan Operational Eficiency Terhadap Pertumbuhan Tingkat Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI untuk Periode 2009-2011

3 122 107

Analisis Strategi Pemasaran Produk Pendanaan Untuk Peningkatan Dana Pihak Ketiga Pada PT. Bank Aceh Cabang Medan

2 67 111

Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Volume Kredit Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 29 79

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMINGFINANCING DAN FINANCING TO DEPOSIT RASIO TERHADAP analisis pengaruh dana pihak ketiga, non performing financing, financing to deposit rasio terhadap volume pembiayaan pada bank umum syariah di indonesia

0 3 17

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMINGFINANCING DAN FINANCING TO DEPOSIT RASIO TERHADAP analisis pengaruh dana pihak ketiga, non performing financing, financing to deposit rasio terhadap volume pembiayaan pada bank umum syariah di indonesia

0 3 18