Analisis Regresi Berganda Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Pembiayaan,

Gambar 16. Hasil analisis regresi Bank X KCP, data diolah Gambar 16 memperlihatkan bahwa model regresi yang terbentuk yaitu Laba = - 25,3 - 3,48 DPK + 5,41 Pembiayaan - 4,77 FDR........ . 4 Namun, model pada persamaan 4 tidak dapat digunakan, karena terjadi kendala multikolinearitas. Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana antar variabel independen terdapat hubungan yang erat. Identifikasi adanya multikolinieritas dalam model dapat dilakukan dengan melihat nilai variance inflation factors VIF. Multikolinieritas dapat diidentifikasi pada parameter yang memiliki nilai VIF ≥ 5 Iriawan dan Astuti, dalam Rismayanti, 2009. Nilai VIF variabel DPK, Pembiayaan dan FDR dapat dilihat pada Tabel 8 berikut. Regression Analysis: Laba versus DPK; Pembiayaan; FDR The regression equation is Laba = - 25,3 - 3,48 DPK + 5,41 Pembiayaan - 4,77 FDR Predictor Coef SE Coef T P VIF Constant -25,32 26,21 -0,97 0,378 DPK -3,477 2,537 -1,37 0,229 94,0 Pembiayaan 5,410 2,361 2,29 0,071 12,5 FDR -4,772 2,851 -1,67 0,155 51,5 S = 0,403258 R-Sq = 87,4 R-Sqadj = 79,9 Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression 3 5,6449 1,8816 11,57 0,011 Residual Error 5 0,8131 0,1626 Total 8 6,4580 Source DF Seq SS DPK 1 4,7710 Pembiayaan 1 0,4184 FDR 1 0,4556 Tabel 8. Nilai VIF dalam model regresi Prediktor VIF DPK 94 Pembiayaan 12,5 FDR 51,5 Sumber: Laporan keuangan Bank X KCP data diolah

4.7.2 Analisis Korelasi

Pada tahap ini, dihasilkan nilai korelasi antar variabel independen serta nilai korelasi antara variabel independen dan variabel dependen. Nilai korelasi antar variabel independen dapat digunakan untuk mendeteksi secara dini adanya multikolinearitas. Iriawan dan Astuti dalam Rismayanti 2009 menyatakan bahwa multikolinearitas dalam kasus dapat dideteksi apabila: - Terdapat korelasi yang kuat antar variabel independen yang ditandai dengan nilai korelasi mendekati 1 - Tanda parameter model berlawanan dengan tanda nilai korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen. Tabel 9 menunjukkan nilai korelasi antar variabel pada Bank X KCP. Tabel 9. Nilai korelasi antar variabel DPK, pembiayaan, FDR, dan laba pada Bank X KCP Variabel Laba DPK Pembiayaan DPK Nilai Korelasi 0,860 p-value 0,003 Pembiayaan Nilai Korelasi 0,873 0,870 p-value 0,002 0,002 FDR Nilai Korelasi -0,820 -0,970 -0,746 p-value 0,007 0,000 0,021 Sumber: Laporan keuangan Bank X KCP data diolah Hasil analisis korelasi memperlihatkan bahwa variabel pembiayaan menunjukkan korelasi yang paling kuat diantara ketiga variabel independen yang lain terhadap laba dengan pengaruh positif, yaitu dengan nilai korelasi sebesar 0,873. Dengan menggunakan taraf nyata 5 persen, p-value korelasi antara laba dan pembiayaan adalah 0, 002. Nilai p-value cukup signifikan untuk menolak H o , yang berarti bahwa Laba dan pembiayaan memiliki korelasi sangat kuat Nugroho dalam Rohaeni, 2009. Variabel laba dan DPK juga memiliki nilai korelasi yang sangat kuat, dengan nilai korelasi yang mencapai 0,860 dan nilai p-value 0,003. Sama halnya dengan kedua variabel independen tersebut, variabel FDR pun memiliki korelasi yang sangat dengan laba yaitu 0,820 dengan p-value 0,007 tetapi dengan pengaruh negatif. Berdasarkan Tabel 6 ketiga variabel independen tersebut mempunyai korelasi sangat kuat terhadap laba. Tabel 8 memperlihatkan bahwa korelasi antar variabel independen yang cukup erat adalah DPK dan FDR dengan nilai korelasi -0,970 dengan nilai p-value 0. Dengan menggunakan taraf nyata 5persen, p-value cukup signifikan untuk menolak H o , yang berarti bahwa DPK dan FDR mempunyai korelasi yang erat. Korelasi yang sangat kuat juga ditunjukkan oleh variabel pembiayaan dan DPK dengan nilai korelasi 0,87. Pembiayaan dan FDR pun menunjukkan korelasi yang kuat dengan nilai korelasi 0,746 dengan pengaruh negatif. Korelasi yang cukup erat antara ketiga variabel independen di atas mengindikasikan adanya multikolinearitas. Tabel 9 di atas menunjukkan bahwa model regresi pada persamaan 4 mengalami kendala multikolinieritas karena VIF 5. Kendala multikolnieritas pada model dapat diatasi dengan menggunakan analisis komponen utama.

4.7.3 Analisis Komponen Utama

Analisis komponen utama Principal Component Analysis digunakan untuk mengatasi kendala multikolinearitas. Dengan analisis komponen utama, persamaan yang terbentuk bebas dari masalah multikolinearitas tanpa menghilangkan peubah bebas yang

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

1 65 87

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loan to Deposit Ratio Pada Bank Badan Umum Milik Negara (Persero) Di Indonesia

3 94 97

Analisis Pengaruh Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap Return on Asset Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011

3 85 86

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Loan to Deposit Ratio, Capital Adequancy Ratio, dan Operational Eficiency Terhadap Pertumbuhan Tingkat Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI untuk Periode 2009-2011

3 122 107

Analisis Strategi Pemasaran Produk Pendanaan Untuk Peningkatan Dana Pihak Ketiga Pada PT. Bank Aceh Cabang Medan

2 67 111

Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Volume Kredit Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 29 79

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMINGFINANCING DAN FINANCING TO DEPOSIT RASIO TERHADAP analisis pengaruh dana pihak ketiga, non performing financing, financing to deposit rasio terhadap volume pembiayaan pada bank umum syariah di indonesia

0 3 17

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMINGFINANCING DAN FINANCING TO DEPOSIT RASIO TERHADAP analisis pengaruh dana pihak ketiga, non performing financing, financing to deposit rasio terhadap volume pembiayaan pada bank umum syariah di indonesia

0 3 18