Metode Uji Instrumen Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui kategori dari jawaban masing-masing variabel tersebut akan ditentukan dengan skala interval sebagai berikut : Interval = Skor Tertinggi – Skor Terendah Banyak Bilangan Interval = 4 – 1 4 = 0,75 Dengan interval 0,75 maka kategori jawaban responden masing-masing variabel dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Skor untuk kategori sangat tinggi : 3,28 – 4,03 2. Skor untuk kategori tinggi : 2,52 – 3,27 3. Skor untuk kategori rendah : 1,76 – 2,51 4. Skor untuk kategori sangat rendah : 1,00 – 1,75 Dari hasil pembagian atau klasifikasi tersebut, maka akan dapat diketahui jawaban dari responden termasuk dalam kategori tertentu.

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Metode Uji Instrumen

1. Uji Validitas Menurut Arikunto 2002:14, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan valid atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan r hitung correlated item- Universitas Sumatera Utara total correlations dengan nilai r table. Kriteria dalam menentukan validitas : a. Jika r hitung r tabel maka pertanyaan valid b. Jika r hitung r tabel maka pertanyaan tidak valid 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat keandalan suatu instrument penelitian. Instrumen yang dikatakan reliabel adalah instrumen yang berulang kali digunakan untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2006:110. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha α 0,60. Kriteria pengujian reliabilitas : a. Jika nilai koefisien reliabilitas 0,6 maka instrumen yang diuji adalah reliabel. b. Jika nilai koefisien reliabilitas 0,60 maka instrumen yang diuji adalah tidak reliabel.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Menurut Juliandi 2013:174 ada beberapa metode uji persyaratan analisis sebelum dilakukam uji regresi. Untuk melakukan analisis regresi linier berganda, maka salah satu syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu adalah terpenuhi asumsi klasik, yaitu berdistribusi normal, tidak adanya multikolinieritas, dan tidak adanya heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Pengujian asumsi klasik akan diolah dengan aplikasi statistik SPSS 23.0. Berikut ini uji analisis tersebut : 1. Uji Normalitas Pengujian normalitas data digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan melalui KolmogorovSmirnov dan grafik histogram. Model regresi yang baik adalah apabila distribusi datanya normal. 2. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan yang lain. Jika variasi residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedestisitas, dan jika varians berbeda disebut heteroskedestisitas. Model yang baik adalah tidak terjadi heteroskedestisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji Glejser dan grafik Scatterplot. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadi heteroskedestisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar dibawah dan diatas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedestisitas. Universitas Sumatera Utara

3.10.3 Metode Analisis Data