2.1.2 Penyebab Dermatitis Kontak
Dermatitis kontak dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu Suma’mur, 1996:
1. Faktor fisik, seperti tekanan, kelembaban, panas, suhu dingin, sinar matahari, sinar X, dan sinar lainnya
2. Bahan-bahan berasal dari tanaman, seperti daun, ranting, getah, akar, umbi- umbian, bunga, buah, sayur, debu kayu, dan lainnya
3. Makhluk hidup, seperti bakteri, virus, jamur, serangga, cacing, dan kutu 4. Bahan-bahan iritan seperti asam kuat, basa kuat, logam berat, pelarut organik,
dan sebagainya. Dari penyebab-penyebab tersebut, bahan-bahan iritan merupakan penyebab yang
paling terpenting karena banyak digunakan dalam industri. Penyakit dermatitis pada pekerja pembuat tahu dapat terjadi sebagai
akibat dari pemaparan bahan kimia, yaitu asam cuka atau biasanya disebut dengan larutan penggumpal batu tahusioh koh yang mengenai kulit dan tidak
dibersihkan dengan benar. Larutan penggumpal ini tidak setiap hari dibuat. Batu tahu atau sioh koh digunakan sebagai bibit pertama larutan penggumpalan. Jika
larutan penggumpalan yang terbuat dari sioh koh tersebut selesai digunakan maka akan disimpan dan digunakan kembali pada keesokan harinya. Larutan sisa
penggumpalan yang dipakai lagi keesokan harinya disebut dengan whey Suprapti, 2005. Agar dapat digunakan lagi untuk menggumpalkan protein
dalam pembuatan tahu, sisa cairan whey harus disimpan selama 1 x 24 jam
untuk memberikan
kesempatan kepada
bakteri asam
cuka untuk
memfermentasikannya Ariawiyana, 2012. Dari hasil pengujian didapatkan kisaran pH whey yang digunakan oleh para pekerja pembuat tahu sebesar 3-4,
artinya zat penggumpal ini memang bersifat asam Azizah, 2010.
2.1.3 Pencegahan Dermatitis
Dermatitis dapat dicegah dengan cara-cara sebagai berikut: 1. Eliminasi paparan alergen atau iritan
Jika diketahui jenis alergen atau iritan yang menyebabkan dermatitis, maka alergen atau iritan tersebut harus dihindari Marks, 2002.
2. Alat Pelindung Diri Berupa Sarung Tangan Pada pabrik yang aktivitasnya banyak menggunakan tangan pekerjanya
minimal harus menggunakan sarung tangan. Pada pabrik yang banyak bersentuhan dengan zat-zat kimia biasanya menggunakan jenis sarung tangan
yang terbuat dari karet dan tahan terhadap ancaman terkontaminsasi cairan yang berbahaya. Sarung tangan tersebut harus tipis dan lentur melapisi ketat
melekat pada tangan hingga siku tangan pekerja secara kuat sehingga tidak boleh kendur. Jenis sarung tangan dan penggunaan pada bidang ini adalah
sarung tangan sekali pakai, begitu setelah dipakai kemudian dibuang Ernasari, 2012.