6.7 Hubungan Antara Sumber Informasi Dengan Perubahan Pengetahuan Pada
Kelompok Lembar Balik dan Kelompok Leaflet
Sumber informasi berhubungan dengan pengetahuan, dimana seseorang yang lebih terpapar informasi akan memperoleh informasi yang lebih banyak dibandingkan
orang yang tidak pernah terpapar informasi Wulan, 2010. Sumber informasi tersebut dapat diperoleh dari masyarakat sekitar, penyuluhan, media cetak, media
elektronik, dan sebagainya. Dalam penelitian ini, semua pekerja pabrik tahu dari kelompok lembar balik maupun kelompok leaflet sebelumnya tidak pernah
mendapatkan informasi mengenai potensi bahaya dan pencegahan dermatitis kontak dari manapun, seperti dari penyuluhan lainnya, TV, internet, koran, dan
sebagainya. Oleh karena itu, sumber informasi tidak berpengaruh dalam perubahan pengetahuan yang terjadi pada kedua kelompok intervensi. Dengan demikian,
perubahan pengetahuan yang terjadi betul-betul karena intervensi penyuluhan yang dilakukan oleh peneliti.
6.8 Hubungan Antara Hubungan Sosial Dengan Perubahan Pengetahuan Pada
Kelompok Lembar Balik dan Kelompok Leaflet
Hubungan sosial atau disebut juga dengan interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu yang satu dengan individu yang lain, saling
mempengaruhi, dan didasarkan pada kesadaran untuk saling menolong Saraswati, 2008. Individu yang dapat berinteraksi secara kontinyu akan lebih besar terpapar
informasi Wulan, 2010. Interaaksi sosial dapat terjadi melalui tatap muka secara langsung atau melalui perantara seperti telepon, sms, televisi, internet, daan
sebagainya. Dalam penelitian ini, interaksi sosial yang dilakukan pekerja pabrik tahu dari kelompok lembar balik maupun kelompok leaflet dengan pekerja lainnya,
teman, tetangga, keluarga, internet, dan sebagainya tidak pernah membicarakan atau bertukar informasi mengenai potensi bahaya dan pencegahan dermatitis. Oleh
karena itu, hubungan sosial tidak berpengaruh dalam perubahan pengetahuan yang terjadi pada kedua kelompok intervensi. Dengan demikian, perubahan pengetahuan
yang terjadi betul-betul karena intervensi penyuluhan yang dilakukan oleh peneliti.
98
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN
7.1 Simpulan
1.
Ada perbedaan pengetahuan
tentang potensi bahaya dan pencegahan dermatitis
sebelum dan sesudah intervensi penyuluhan pada kelompok lembar balik.
2.
Ada perbedaan pengetahuan
tentang potensi bahaya dan pencegahan dermatitis
sebelum dan sesudah intervensi penyuluhan pada kelompok leaflet.
3.
Tidak ada perbedaan pengetahuan
tentang potensi bahaya dan pencegahan dermatitis
sebelum intervensi penyuluhan pada kelompok lembar balik dan kelompok leaflet.
4.
Ada perbedaan pengetahuan
tentang potensi bahaya dan pencegahan dermatitis
sesudah intervensi penyuluhan pada kelompok lembar balik dan kelompok leaflet.
5. Ada perbedaan perubahan pengetahuan tentang potensi bahaya dan pencegahan dermatitis yang terjadi antara penyuluhan dengan media lembar balik dengan
media leaflet pada pekerja pembuat tahu di wilayah Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur Tahun 2013, dimana penyuluhan dengan menggunakan media
lembar balik lebih bermakna dalam meningkatkan pengetahuan tentang potensi bahaya dan pencegahan dermatitis dibandingkan dengan penyuluhan
menggunakan media leaflet.
6. Tidak ada hubungan antara sumber informasi
dengan perubahan pengetahuan
tentang potensi bahaya dan pencegahan dermatitis.
7. Diketahuinya hubungan antara hubungan sosial dengan perubahan pengetahuan
tentang potensi bahaya dan pencegahan dermatitis.
7.2 Saran
1. Bagi Pengelola Pabrik Tahu a. Diharapkan dapat memenuhi kewajibannya untuk menyediakan sarung tangan
karet dan sabun mandi cair bagi pekerja pabrik tahu sebagai langkah untuk mencegah dermatitis kontak.
b. Sebaiknya pabrik tahu menggunakan mesin pengaduk dan penyaring mekanik agar tidak sepenuhnya menggunakan tenaga manusia sehingga paparan
terhadap larutan penggumpal dapat berkurang. c. Sebaiknya pemilik pabrik tahu menyediakan wadah yang lebih besar untuk
bak penyaringan. Jika menggunakan wadah penyaringan yang lebih besar, frekuensi melakukan penyaringan dapat dikurangi dan itu akan mengurangi
frekuensi pekerja dalam berkontak dengan bahan penggumpal saat tahapan penyaringan.
2. Bagi Pekerja a. Diharapkan pekerja mencuci tangannya dengan air mengalir dan sabun cair
sebelum bekerja, saat berpindah proses kerja, serta setelah bekerja sehingga tidak ada larutan penggumpal yang menempel di kulit.