7. Diketahuinya hubungan antara hubungan sosial dengan perubahan pengetahuan
tentang potensi bahaya dan pencegahan dermatitis.
7.2 Saran
1. Bagi Pengelola Pabrik Tahu a. Diharapkan dapat memenuhi kewajibannya untuk menyediakan sarung tangan
karet dan sabun mandi cair bagi pekerja pabrik tahu sebagai langkah untuk mencegah dermatitis kontak.
b. Sebaiknya pabrik tahu menggunakan mesin pengaduk dan penyaring mekanik agar tidak sepenuhnya menggunakan tenaga manusia sehingga paparan
terhadap larutan penggumpal dapat berkurang. c. Sebaiknya pemilik pabrik tahu menyediakan wadah yang lebih besar untuk
bak penyaringan. Jika menggunakan wadah penyaringan yang lebih besar, frekuensi melakukan penyaringan dapat dikurangi dan itu akan mengurangi
frekuensi pekerja dalam berkontak dengan bahan penggumpal saat tahapan penyaringan.
2. Bagi Pekerja a. Diharapkan pekerja mencuci tangannya dengan air mengalir dan sabun cair
sebelum bekerja, saat berpindah proses kerja, serta setelah bekerja sehingga tidak ada larutan penggumpal yang menempel di kulit.
b. Diharapkan pekerja menggunakan sarung tangan yang telah disediakan oleh pemilik pabrik sehingga dapat mengurangi risiko larutan penggumpal
mengenai kulit tangan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Diharapkan tidak saja hanya mengukur perubahan pengetahuan, tetapi juga
mengukur faktor predisposing lainnya seperti sikap, keyakinan, kepercayaan, dan sebagainya, sehingga materi yang disampaikan saat penyuluhan juga
dapat merubah perilaku responden menjadi lebih baik agar terhindar dari dermatitis kontak.
b. Diharapkan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan lebih banyak lagi sehingga dapat lebih dikendalikan agar perubahan
pengetahuan yang terjadi benar-benar karena intervensi penyuluhan yang diberikan.
c. Media yang digunakan dalam penyuluhan sebaiknya menggunakan media yang lebih banyak melibatkan pancaindra yang digunakan, seperti
menggunakan media video atau film pendek, karena dengan semakin banyak melibatkan pancaindra yang digunakan, semakin banyak dan semakin jelas
pula pengertian atau pengetahuan yang diperoleh. d. Dalam menjelaskan langkah-langkah cuci tangan yang baik dan benar,
sebaiknya dilakukan praktek langsung sehingga peserta penyuluhan lebih dapat memahami setiap langkah cuci tangan dan dapat mengaplikasikannya.
DAFTAR PUSTAKA
Agius, R., Seaton Anthony. 2005. Practical Occupational Medicine. United Kingdom : Edward Arnold Ltd.
Ariawiyana, Febby. 2013. Tahu tanpa Cuka, Tahu Nigarin. Diakses dari Kompasiana.compostwirausaha20120823tahu-tanpa-cuka-tahu-nigarin pada 6
Mei 2013 pukul 20.00 WIB Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta Azizah, Utiya. 2010. Hubungan Tingkat Keasaman dengan pH. Diakses dari
www.chem-is-try.orgmateri_kimiakimia_dasarasamdanbasahubungan-tingkat- keasaman-dengan-ph pada 8 Mei 2013 pukul 23.00 WIB
CDC. 2010. Handwashing:Clean Hands Save Lives. Diakses dari www.cdc.gov pada 10 Mei pukul 20.00 WIB
Depkes RI. 2004. Pengembangan Media Promosi Kesehatan. Jakarta: Depkes RI . 2008. Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan. Jakarta: Depkes RI
Djuanda A. 1999. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: FKUI Dirjen PPM PL. 2003. Panduan Penggunaan Media Penyuluhan. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI Erliana. 2008. Hubungan Karakteristik Individu Dan Penggunaan Alat Pelindung Diri
Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Paving Block CV. F. Lhoksemawe Tahun 2008. Tesis. Universitas Sumatera Utara