32
menerangkan materi, kemudian memberikan tugas pada masing-masing kelompok. Setelah selesai mengerjakan setiap siswa boleh menjawab soal yang
dibahas dengan menyerahkan kuponnya. Masing-masing siswa bebas berpendapat sehingga penilaian guru per individu.
Time token mendorong siswa berpikir aktif dan terlibat langsung dalam pembelajaran. Meminimalisir adanya siswa yang dominan sebab semuanya
memiliki kesempatan sama. Aktivitas siswa dalam pembelajaran diamati melalui lembar observasi sehingga guru dapat lebih mudah melakukan penilaian.
Keefektifan model terhadap materi PKn keputusan bersama dengan membandingkan nilai pretest dan posttest kelas kontrol dan eksperimen
didukung deskripsi aktivitas siswa selama pembelajaran menggunakan model time token.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian yang relevan sebagai pendukung peneliti mengenai keefektifan model time token terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa adalah:
Penelitian “The Effectiveness Of Cooperative Learning” oleh Chin-Min Hsiung pada Januari 2012 Journal of Engineering Education Vol.101, No. 1.
Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa kelompok yang menggunakan pembelajaran kooperatif menunjukkan hasil lebih baik tes tertulis daripada
kelompok pembelajaran secara individual. “Cooperative Learning In Distance Learning: A Mixed Methods Study”
oleh Meling, dkk pada bulan Juli 2012 Vol.5 No. 2. Hasil penelitian
33
menyimpulkan kelompok yang menggunakan cooperative learning mendapat hasil yang lebih baik daripada kelompok tradisional.
“Effect Of Cooperative Learning On Secondary School Students’ Mathematics Achievement
” oleh Zulkarnain,dkk pada Februari 2013 Creative Education Vol.4, No.2, 98-100. Hasil penelitian menunjukkan terdapat
perbedaan yang siqnifikan terhadap rata-rata hasil belajar Matematika diantara kelompok pembelajaran kooperatif dengan kelompok tradisional. Analisis data
mengungkapkan bahwa siswa dalam kelompok pembelajaran kooperatif mengalami peningkatan pemahaman materi dan perkembangan kepercayaan
dirinya. Dari ketiga hasil penelitian, diketahui bahwa terdapat persamaan yaitu
model cooperative learning memberikan pengaruh positif atau efektif terhadap hasil belajar siswa. Keterkaitan dengan penelitian ini sebab model time token
termasuk jenis cooperative learning sehingga dapat dijadikan jurnal pendukung. Penelitian Ichsani,dkk
“Peningkatan Kemampuan Berbicara dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Time Token Arends di Sekolah
Dasar” pada Agustus 2014 Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol 3, No 8. Hasil analisis data tahap baseline menunjukkan bahwa kemampuan berbicara
siswa pada aspek kebahasaan mencapai 61,45 dan aspek non kebahasaan mencapai 47,39, sehingga diberikan tindakan dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif time token arends untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa.
34
Penelitian Perwitasari,dkk “Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn
Melalui Model Time Token Arends dengan Media Audio Visual pada tahun 2014 Joyful Learning Journal Vol 3 1. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan
dalam setiap variabel setiap siklusnya, tingkat pencapaian hasil belajar klasikal siswa siklus I sebesar 71,41, siklus II sebesar 79,48 dan siklus III 89,74.
Sedangkan perolehan ketuntasan klasikal yang mencapai indikator keberhasilan =80 terpenuhi pada siklus III. Model time token arends dengan media Audio
Visual terbukti dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn kelas V SDN Tambakaji 03 Semarang.
Penelitian oleh Ichsani dan Perwitasari juga dapat dijadikan pendukung penelitian sebab terdapat beberapa kesamaan yaitu model time token
meningkatkan kualitas pembelajaran dan kemampuan berbicara siswa. Sedangkan perbedaannya pada jenis penelitian tindakan kelas PTK, sedangkan
yang peneliti lakukan yaitu jenis penelitian eksperimen. Ningzaswati,dkk
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Time Token terhadap Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI
SD” e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha Vol.5 No.1 2015 Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, aktivitas belajar siswa menggunakan
teknik time token secara signifikan lebih baik daripada siswa dengan model konvensional F= 6,804; p0,05. Kedua, hasil belajar IPA secara signifikan juga
lebih baik daripada siswa dengan model konvensional F= 15,034; p0,05. Ketiga, secara simultan aktivitas belajar dan hasil belajar IPA siswa
menggunakan time token secara signifikan lebih baik dalam pembelajaran.
35
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Berbantu Puzzle terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X pada Materi
Gelombang oleh Latifah Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4 No 1 2015 ISSN 2303-1832. Berdasarkan analisis data pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji-t diperoleh hasil t
hitung
= 7,80 sedangkan t
tabel
=1,67 sehingga t
hitung
t
tabel
yaitu 7,80 1,67 maka hipotesis H ditolak dan H
1
diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan menggunakan model time token berbantu puzzle
terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi Gelombang. Penelitian
Farida berjudul “Penggunaan Time Token Arends untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas VIII SMP Negeri Megang
Sakti Tahun Ajaran 20132014 ”. Penelitian dilakukan Juni 2015 Jurnal Edukasi
Musi Rawas Vol. 3 No. 1. Hasil penelitian menjelaskan terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan metode time token arends. Siklus 1 hanya
38,9 mendapatkan nilai di atas KKM. Pada siklus 2 menjadi 86,1. maka pembelajaran menggunakan time token arends berhasil.
Dari beberapa hasil penelitian yang telah disebutkan, terdapat perbedaan dan persamaan pada penelitian ini. Perbedaannya terletak pada mata pelajaran
IPA, Bahasa, Matematika, jenjang pendidikan, jenis penelitian. Persamaannya terletak pada model pembelajaran yang digunakan yaitu model time token.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, membuktikan bahwa model time token efektif terhadap hasil belajar dan menjadikan siswa aktif dalam
pembelajaran pada beberapa mata pelajaran yaitu IPA, Bahasa, Matematika dan PKn yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan rata-rata nilai hasil belajar
36
dan aktivitas siswa. Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan dalam meneliti apakah model time token efektif diterapkan dalam pembelajaran PKn pada
materi Keputusan Bersama kelas V SD Negeri Gugus Cakra Kota Semarang.
2.3 KERANGKA BERPIKIR