Keputusan Bersama KAJIAN TEORI

27 Berdasarkan ruang lingkupnya, pembelajaran PKn di SD memiliki peranan penting guna pembentukan karakter siswa, mengembangkan pengetahuan tentang kewarganegaraan, serta menumbuhkan rasa patriotisme sejak dini mengingat pengaruh negatif globalisasi yang semakin sulit dicegah. Salah satu ruang lingkup Pendidikan Kewarganegaraan yaitu kebutuhan warga negara termasuk didalamnya materi keputusan bersama.

2.1.13 Keputusan Bersama

Materi penelitian adalah Pendidikan kewarganegaraan kelas V semester genap “Keputusan Bersama”. Keputusan merupakan suatu pilihan atau ketetapan, yang diambil oleh seseorang atau sekelompok orang untuk dilakukan. Keputusan diambil berdasarkan pertimbangan dan pemikiran. Secara umum keputusan dibagi menjadi dua, yaitu keputusan pribadi dan keputusan bersama. 1. Keputusan Pribadi Keputusan pribadi merupakan keputusan yang sifatnya pribadi atau individual. Artinya keputusan hanya ditujukan untuk kepentingan diri sendiri dan tidak menyangkut orang lain. Contohnya, ketika kamu sedang belajar, tiba-tiba temanmu datang untuk mengajak bermain. Kamu tentu akan berpikir, apakah akan menerima ajakan temanmu atau menolaknya dan tetap belajar. Ketika kita sudah menentukan pilihan berarti kita telah membuat keputusan. Keputusan yang kamu tentukan akan menjadi tanggung jawabmu. 28 2. Keputusan bersama Keputusan bersama merupakan keputusan yang diambil atas dasar keputusan dan kesepakatan bersama. Keputusan bersama diambil untuk memutuskan sesuatu yang menjadi kepentingan orang banyak. Ciri-ciri keputusan bersama yaitu: a. Keputusan yang diambil merupakan keputusan untuk kepentingan bersama melibatkan lebih dari satu orang secara langsung maupun tidak langsung b. Keputusan bersama harus dilakukan dan tidak diganggu gugat c. Hasil keputusan bersama diambil berdasarkan hasil musyawarah atau mufakat d. Hasil keputusan bersama harus diterima oleh semua pihak dengan ikhlas, bertanggungjawab dan lapang dada. Beberapa hal yang perlu dilakukan agar keputusan membuahkan hasil tanpa meninggalkan masalah antara lain: 1 Saling memahami dan menghargai pendapat orang lain; 2 memahami persoalan yang dimusyawarahkan; 3 mengutamakan kepentingan umum; 4 menerima masukan baik kritik, usul, maupun saran; 5 tidak memaksakan kehendak dalam mengambil keputusan; 6 menerima keputusan yang sudah disepakati; 7 melaksanakan keputusan dengan sebaik-baiknya. Cara pengambilan keputusan bersama diantaranya musyawarah, mufakat dan pengambilan suara voting. Sewaktu bermusyawarah kadang dijumpai anggota musyawarah yang setuju dan tidak setuju, sehingga seorang pemimpin 29 rapat harus menampung pendapat peserta musyawarah supaya kesepakatan bisa disetujui. Keputusan juga bisa dilakukan melalui voting, yaitu penentuan keputusan didasarkan pada suara terbanyak yang biasanya muncul apabila kesepakatan belum bisa diputuskan secara musyawarah mufakat namun bisa juga keputusan voting itu sengaja dibuat. Ada kalanya keputusan bersama tidak diambil dengan cara mufakat ataupun voting, tetapi dengan cara aklamasi yaitu pernyataan setuju secara lisan dari seluruh anggota kelompok. Aklamasi bukanlah jalan yang mutlak. Aklamasi bisa sah atau diterima jika seluruh peserta menyuarakan untuk setuju. Artinya, jika ada peserta yang menyatakan tidak setuju maka aklamasi tidak berlaku. Tidak semua keputusan dalam musyawarah selalu sesuai dengan keinginan kita. Jika keputusan itu tidak sesuai dengan keinginan kita, maka jangan sampai memaksakan kehendak, apa yang sudah diputuskan harus ditaati dan dilaksanakan. Widihastuti,dkk 2008: 78-91. Materi keputusan bersama mengajarkan pada siswa akan pentingnya menghargai pendapat orang lain sehingga dapat diimplementasikan menggunakan model time token yang menekankan aktivitas masing-masing siswa.

2.1.14 Implementasi Model Time Token dalam Pembelajaran PKn Materi

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS CAKRA KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG

3 26 266

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SDN DI GUGUS IKAN LODAN KOTA SEMARANG

0 28 353

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS WISANG GENI KOTA SEMARANG

0 33 242

KEEFEKTIFAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SDN GUGUS WIJAYA KUSUMA NGALIYAN SEMARANG

0 22 252

PENERAPAN STRATEGI TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 Penerapan Strategi Time Token Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pkn Pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Gombang Tahun Pelajaran 2014/2015.

1 3 15

KEEFEKTIFAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TIME TOKEN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI SAMIRONO YOGYAKARTA.

0 3 211

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V DI SDN GUGUS MELATI KOTA SEMARANG

1 2 71

KEEFEKTIFAN MODEL MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD NEGERI GUGUS MUWARDI TINGKIR KOTA SALATIGA

0 0 65

KEEFEKTIFAN MODEL TEAM ASSISTED TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN GUGUS LARASATI GUNUNGPATI SEMARANG

0 0 54

KEEFEKTIFAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI SISWA KELAS IV DI SD GUGUS SRIKANDI KOTA SEMARANG

0 0 93