30
Tabel 2.1 Implementasi Model Time Token
Langkah-langkah Model Time Token
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1. Menentukan tujuan pembelajaran
Guru mengkondisikan
siswa sebelum memulai pembelajaran
Siswa menyiapkan
diri mengikuti pembelajaran
Guru memberi motivasi kepada siswa
Siswa bernyanyi
bersama- sama
Guru melakukan apersepsi guna menggali pengetahuan siswa
Siswa menjawab pertanyaan guru
Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran
Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran
2. Menyampaikan materi pembelajaran
Guru menyampaikan
materi pembelajaran dan menunjukkan
gambar video Siswa
memperhatikan gambarvideo dan bertanya
jawab tentang materi 3. Mengkondisikan
siswa berdiskusi kelompok
Guru mengkondisikan kelas untuk berdiskusi dengan membentuk 4-5
siswa per kelompok Siswa mengkondisikan diri
sesuai kelompok
masing- masing
4. Memberikan tugas kepada siswa
Guru memberi tugas berupa soal kepada siswa
Siswa dapat
berdiskusi menyelesaikan
soal yang
diberikan. 5. Membagikan dua
kupon berbicara dengan waktu 30
detik per kupon pada siswa Guru memberi sejumlah kupon
berbicara dengan waktu kurang lebih 30 detik per kupon pada tiap
siswa. Siswa menuliskan jawaban
masing-masing dan membuat catatan penting
6. Jika telah selesai berbicara kupon yang dipegang siswa
diserahkan, setiap berbicara satu kupon
Guru meminta siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu sebelum
berbicara atau memberi komentar. Siswa menyerahkan kupon
berbicara sewaktu
menyampaikan jawaban atau memberi komentar
7. Siswa yang telah habis kuponnya tidak boleh bicara
lagi, sedangkan yang masih punya kupon harus berbicara
sampai kupon habis, dan seterusnya
Guru memberikan kesempatan siswa lainnya untuk berbicara agar
semua siswa aktif Siswa menyampaikan
pendapatnya terkait materi
8. Menyimpulkan pembelajaran
Guru membimbing
siswa menyimpulkan pembelajaran
Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran
Sumber : __Suprijono 2013: 133, Aqib 2014: 33 dan Shoimin 2014: 216.
2.1.15 Keefektifan Model Time Token dalam Pembelajaran PKn
Etzioni dalam Hamdani 2011: 194 kualitas adalah mutu atau keefektifan, efektivitas merupakan tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan
dan sasarannya. Efektifitas belajar adalah tingkat pencapaian tujuan
31
pembelajaran. Pencapaian tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran. Aspek-
aspek efektivitas belajar, yaitu: 1 peningkatan pengetahuan; 2 peningkatan keterampilan; 3 perubahan sikap; 4 perilaku; 5 kemampuan adaptasi; 6
peningkatan integrasi; 7 peningkatan partisipasi; 8 peningkatan interaksi cultural.
Slameto 2013: 92 syarat-syarat yang diperlukan dalam pembelajaran efektif diantaranya; 1 belajar secara aktif, mengembangkan kemampuan
intelektual, berpikir kritis, menganalisis, mengerjakan sesuatu; 2 variasi metode, penyajian bahan lebih menarik perhatian siswa sehingga kelas lebih
hidup; 3 motivasi guna meningkatkan kegiatan belajar; 4 guru harus mampu menciptakan suasana demokratis, lingkungan yang saling menghormati,
menghargai, berdiskusi, tanggung jawab, dan lain-lain. 5 pengajaran remedial, sebagai diagnose kesulitan belajar siswa.
Dapat disimpulkan bahwa keefektifan pembelajaran dapat dicapai dengan memenuhi syarat-syarat pembelajaran yaitu peningkatan pengetahuan,
keterampilan, partisipasi, perubahan sikap sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Penelitian ini menggunakan model time token guna memberikan kesempatan seluruh siswa berbicara mengungkapkan idegagasan masing-
masing. Setiap siswa mendapatkan dua kupon berbicara yang dapat diserahkan apabila ingin berpendapat. Siswa yang telah habis kuponnya tidak boleh
berbicara lagi, sampai kupon semua teman-temannya juga habis. Guru
32
menerangkan materi, kemudian memberikan tugas pada masing-masing kelompok. Setelah selesai mengerjakan setiap siswa boleh menjawab soal yang
dibahas dengan menyerahkan kuponnya. Masing-masing siswa bebas berpendapat sehingga penilaian guru per individu.
Time token mendorong siswa berpikir aktif dan terlibat langsung dalam pembelajaran. Meminimalisir adanya siswa yang dominan sebab semuanya
memiliki kesempatan sama. Aktivitas siswa dalam pembelajaran diamati melalui lembar observasi sehingga guru dapat lebih mudah melakukan penilaian.
Keefektifan model terhadap materi PKn keputusan bersama dengan membandingkan nilai pretest dan posttest kelas kontrol dan eksperimen
didukung deskripsi aktivitas siswa selama pembelajaran menggunakan model time token.
2.2 KAJIAN EMPIRIS