24
dapat membangun pengetahuannya sendiri mengenai materi yang diajarkan guru sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Penerapan model time
token perlu disesuaikan terhadap karakteristik siswa sehingga materi yang disampaikan dapat terserap dengan baik.
2.1.11 Karakteristik Siswa SD
Piaget dalam Taufiq,dkk 2010: 2.8 membagi perkembangan kognitif anak dalam beberapa tahap sesuai dengan rentang usianya, seperti tahap sensori
motor 0-2 tahun, tahap praoperasional 2-7 tahun, tahap operasional konkret 7-11 tahun, tahap operasional formal 11 tahun.
Berdasarkan teori Piaget, siswa SD berada dalam tahap operasional konkret, anak mampu mengoperasikan berbagai logika, namun masih dalam
bentuk benda konkret. Anak mampu menyusun rangkaian seriation yakni operasi kongkrit untuk mengurutkan dimensi kuantitatif, dan penglihatan
transitivity yakni kemampuan untuk mengkombinasikan hubungan-hubungan secara logis guna memahami kesimpulan terten
tu Rifa’i dan Anni 2012: 34. Oleh karena itu, siswa sebaiknya terlibat langsung dan aktif dalam
pembelajaran guna memahami materi. Guru juga dapat menggunakan media- media konkrit, apabila benda yang sesungguhnya tidak dapat ditunjukkan bisa
menggunakan gambar, lebih-lebih untuk materi non eksak seperti Pendidikan Kewarganegaraan yang sebagian materi adalah hafalan.
25
2.1.12 Pembelajaran PKn di SD
PKn yaitu pendidikan yang menyangkut status formal warga negara yang diatur dalam Undang-Undang No. 12 tahun 2006 yang berisi tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia. Winataputra 2009: 1.20 menyebutkan ada empat isi pokok pendidikan kewarganegaraan, yaitu: 1 Kemampuan dasar
dan kemampuan kewarganegaraan; 2 Standar muatan kurikulum dan pembelajaran; 3 Indikator pencapaian; 4 Rambu-rambu umum pembelajaran
sebagai rujukan alternatif bagi para guru.
Ruang lingkup PKn secara umum meliputi: 1 Persatuan dan Kesatuan, 2 Norma Hukum dan Peraturan, 3 HAM, 4 Kebutuhan warga Negara, 5
Konstitusi Negara, 6 Kekuasaan Politik, 7 Kedudukan Pancasila, dan 8 Globalisasi. PKn SD terdiri dari 24 standar kompetensi dijabarkan dalam 53
kompetensi dasar. Menurut Mulyasa dalam Ruminiati 2008: 1.26, delapan kelompok tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah
pemuda, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan. 2. Norma, Hukum, dan Peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan
keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa
26
dan bernegara, sistim hukum dan peradilan nasional, dan hukum dan peradilan internasional.
3. Hak Asasi Manusia HAM, meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional
HAM, kemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM. 4. Kebutuhan Warganegara, meliputi hidup gotong royong, harga diri
sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan rnengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri,
persamaan kedudukan warga negara. 5. Konstitusi Negara, meliputi proklamasi kemerdekaañ dan konstitusi
yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi.
6. Kekuasan dan Politik, meliputi pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi-pemerintah pusat, demokrasi dan
sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.
7. Kedudukan Pancasila, meliputi kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar
negara, pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, pancasila sebagai ideologi terbuka.
8. Globalisasi, meliputi globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional
dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi.
27
Berdasarkan ruang lingkupnya, pembelajaran PKn di SD memiliki peranan penting guna pembentukan karakter siswa, mengembangkan
pengetahuan tentang kewarganegaraan, serta menumbuhkan rasa patriotisme sejak dini mengingat pengaruh negatif globalisasi yang semakin sulit dicegah.
Salah satu ruang lingkup Pendidikan Kewarganegaraan yaitu kebutuhan warga negara termasuk didalamnya materi keputusan bersama.
2.1.13 Keputusan Bersama