Menguraikan Job Specification Menetapkan Job Performance Standard

1. Lagging Indicator Lagging Indicator adalah indikator hasil final dari sebuah aktvitas. Lagging indikator merupakan tolak ukur generik generic outcome measures yaitu indikator yang merupakan usaha dan input dalam melakukan penilaian kinerja. Lagging indikator menggambarkan kemampuan, pangsa pasar, kepuasaan pelanggan, retensi pelanggan dan keterampilan karyawan. Lagging indikator juga menggambarkan trend atau kecenderungan dari output yang dicapai. Goal dan pencapaian terget merupakan Lagging indikator yang akan menghasilkan generalisasi pada pengukuran kinerja. Contohnya, Lag Indicator dari salesman adalah : mencatat aktivitas penjualan untuk pencapaian target berdasarkan akurasi dan timeline penjualan. 2. Leading Indicator Indicator atau indikator proses pengukuran adalah indikator yang harus dilakukan dalam aktivitas. Jika aktivitas ini dapat dilakukan, maka trend atau kecenderungan Lag Indicator dapat dicapai. Leading indicators adalah indikator-indikator yang digunakan dalam menilai unit usaha tertentu. Leading indicators sering disebut performance drivers menggambarkan keunikan dari strategi unit usaha, sebagai misalnya pemicu keuangan tentang kemampulabaan financial drivers of profitability, segmen pasar dimana unit memilih untuk bersaing, dan proses internal tertentu dan tujuan-tujuan pembelajaran dan.pertumbuhan yang akan memberikan proposisi nilai value propositions kepada segmen dan pelanggan yang ditargetkan. Contohnya, Leading Indicator pada contoh sebelumnya, dalam membuat mencatat aktivtas penjualan dengan baik, membutuhkan beberapa aktivitas seperti 1 Pemeriksaan data dan kelengkapan laporan dan 2 Mempersiapkan fasilitas dan informasi pendukung dalam membuat laporan.

3.6.5. Merancang Job Performance Scorecard

Job Performance Scorecard adalah sebuah hasil kinerja yang dicapai oleh seseorang staff atau personil pada periode tertentu. Berdasarkan Job Description, Job Specification dan Job Performance Standard, dapat menghasilkan desain dari Management Performance Scorecard yang dapat digunakan sebagai alat dalam mengukur kinerja. Oleh karena itu, organisasi mempunyai alat pengukuran yang dapat digunakan sebagai patokan untuk mengukur kinerja organisasi secara keseluruhan. Hasil pengukuran dapat menjadi landasan bagi manajemen dalam mengambil keputusan apa yang seharusnya menjadi kinerja dari sebuah staff. Oleh karena itu, Human Resouce Scorecard digunakan untuk sema level managemen dari level operasional hingga level strategi agar organisasi dapat berjalan dengan baik. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan bagian dari penelitian yang di dalamnya membahas mengenai sistematika dan tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan sebelum pembahasan dan pemecahan masalah. Metodologi penelitian dibuat dengan maksud agar pembahasan serta analisa permasalahan menjadi lebih tersusun dan terarah dengan baik.

4.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada salah satu BPD Bank Pembangunan Daerah di Indonesia, yaitu PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu USU yang berlokasi di Jalan Dr. T. Mansur No.9, Medan, Sumatera Utara.

4.2. Jenis Penelitian

7 Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematik, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat suatu objek atau populasi tertentu. Penelitian ini juga merupakan penelitian survey yang merupakan bagian dari penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan secara factual untuk mendapatkan kebenaran. 7 Sinulingga, Sukaria. 2011. Metodologi Penelitian. USU Press. Medan. Hal. 23 . Tujuan dari deskriptif ini adalah untuk menggambarkan atau menguraikan aspek-aspek dalam pengukuran kinerja sumber daya manusia SDM dengan metode Human Resources Scorecard HRSc dan menjelaskan bagaimana hasil dari pengukuran yang dilakukan. Metode analisis digunakan untuk mengetahui bagaimana hubungan antar dimensi HRSc agar dapat memberikan penjelasan hubungannya dengan kinerja perusahaan. Sebelum melakukan pengukuran, juga dilakukan survey di perusahaan dalam merancang dan merumuskan indikator pada kuesioner scorecard.

4.3. Objek Penelitian

Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah kinerja SDM yaitu karyawan PT. Bank Sumut Cabang Pembantu USU. Adapun penelitian ini dikonsentrasikan pada pengukuran kinerja SDM PT. Bank Sumut Cabang Pembantu USU.

4.4. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka teoritis penelitian menggambarkan konsep berpikir dalam melakukan penelitian secara sistematis.Adapun gambar kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.