Merancang Activity Value Chain Menguraikan Job Description

3.6.3. Menguraikan Job Specification

Job specification adalah kriteria atau syarat untuk posisi tertentu. Terdapat 2 klasifikasi dalam Job specification yaitu : 1. Kebutuhan awal 2. Development Support Setelah seseorang memenuhi syarat untuk duduk di posisi, maka itu menjadi tanggung jawab organisasi untuk mengembangkan pemegang posisi ini. dukungan pembangunan dapat dalam bentuk pelatihan dan pendidikan terhadap pemegang posisi yang dikembangkan dan sukses melakukan pekerjaannya sekarang atau di masa depan.

3.6.4. Menetapkan Job Performance Standard

Penjelasan tentang Job Description akan lebih berarti jika manajemen mempunyai alat pemberian skor scoring tool tertentu yang dapat digunakan pada pengukuran kinerja untuk pemegang posisi. Untuk memiliki scoring tool, maka dibutuhkan penentuan standar pekerjaan yang disebut Job Performance Standard. Dalam merancang Job Performance Standard, dapat ditentukan skor kriteria kinerja. Adapun skor standar secara umum adalah sebagai berikut : Tabel 3.1. Skor Standar Secara Umum Kriteria Kinerja Kode Skor Very Good VG 5 Good G 4 Average A 3 Bad B 2 Very Bad VB 1 Job Performance Standard mengandung : 1. Performance Criteria Scorecard. 2. Job Description. 3. Performance Indicator. 4. Performance Criteria. 5. Target Description. Dengan menetapakan Job Performance Standard, maka akan mengurangi evaluasi kerja secara subjektif sehingga staff yang dievaluasi dan evaluator mempunyai patokan dalam pemahaman kinerja. Indikator kinerja atau pengukuran kinerja bertujuan untuk menentukan kriteria sukses dari suatu pekerjaan yang diimplementasikan oleh pemegang posisi dalam suatu organisasi. Indikator kinerja atau pengukuran kinerja dapat dukur dari 2 aspek yaitu Lagging Indicator dan Leading Indicator. Konsep dari Leading dan Lagging Indikator berkembang saat pertama kali Kaplan dan Norton mendeskripsikan Balance Scorecard. Semenjak itu, banyak organisasi banyak organisasi mengidentifikasi kebutuhan perusahaan tidak hanya mengembangkan pengukuran kinerja yang objektif, tetapi juga menyesuaikan pengukuran Lead dan Lag indikator. Secara umum, Leading indikator memberikan gambaran tentang peringatan ataupun peramalan yang akan terjadi kedepannya dan Lagging indikator akan mengevaluasi kinerja setelah aktivitas. 1. Lagging Indicator Lagging Indicator adalah indikator hasil final dari sebuah aktvitas. Lagging indikator merupakan tolak ukur generik generic outcome measures yaitu indikator yang merupakan usaha dan input dalam melakukan penilaian kinerja. Lagging indikator menggambarkan kemampuan, pangsa pasar, kepuasaan pelanggan, retensi pelanggan dan keterampilan karyawan. Lagging indikator juga menggambarkan trend atau kecenderungan dari output yang dicapai. Goal dan pencapaian terget merupakan Lagging indikator yang akan menghasilkan generalisasi pada pengukuran kinerja. Contohnya, Lag Indicator dari salesman adalah : mencatat aktivitas penjualan untuk pencapaian target berdasarkan akurasi dan timeline penjualan. 2. Leading Indicator Indicator atau indikator proses pengukuran adalah indikator yang harus dilakukan dalam aktivitas. Jika aktivitas ini dapat dilakukan, maka trend atau kecenderungan Lag Indicator dapat dicapai. Leading indicators adalah indikator-indikator yang digunakan dalam menilai unit usaha tertentu. Leading indicators sering disebut performance drivers menggambarkan keunikan dari strategi unit usaha, sebagai misalnya pemicu keuangan tentang kemampulabaan financial drivers of profitability, segmen pasar dimana unit memilih untuk bersaing, dan proses internal tertentu dan tujuan-tujuan pembelajaran dan.pertumbuhan yang akan memberikan proposisi nilai value propositions kepada segmen dan pelanggan yang ditargetkan.