Prinsip-prinsip Desain Multimedia Kajian Teori

5. Pendekatan PAKEMATIK

PAKEMATIK singkatan dari Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan komunikasi. PAKEMATIK merupakan pengembangan strategi pembelajaran PAKEM Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan. Perbedaan antara PAKEMATIK dan PAKEM hanya terletak pada pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran untuk mendukung proses Pembelajaran Aktif Active Learning dengan tujuan utama meningkatkan kualitas pembelajaran. Jadi, kunci utamanya adalah pada pembelajaran aktifnya bukan pada pengetahuan teknis mengenai Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK karena perangkat TIK hanya akan menjadi media pendukung pembelajaran. Menurut Rosdijati 1997:1 active learning adalah nama suatu pendekatan untuk mendidik para siswa dengan memberikan peran yang lebih aktif di dalam proses pembelajaran. Unsur umum di dalam pendekatan ini adalah bahwa guru dipindahkan peran kedudukannya, dari yang paling berperan di depan suatu kelas dan mempresentasikan materi pelajaran, menjadi para siswalah yang berada pada posisi pengajaran diri mereka sendiri, dan guru diubah menjadi seorang pelatih dan penolong di dalam proses itu. Rusman 1991:11 memberikan beberapa contoh pembelajaran aktif seperti pembelajaran berpasang-pasangan, berdiskusi, bermain peran, debat, studi kasus, terlibat aktif dalam kerja kelompok, atau membuat laporan singkat dan sebagainya. Disarankan agar guru menjadi pemandu sepanjang tahap awal pembelajaran, kemudian peserta didik dibiarkan melakukan praktik keterampilan, kemudian guru memberikan informasi- informasi baru yang belum dipahami siswa selama pembelajaran berlangsung. PAKEM dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran, guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari siswa dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Sehingga jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakekat belajar Sediono, dkk. 2003:34. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup bila proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut sama seperti bermain biasa. Pembelajaran yang menyenangkan ditandai dengan besarnya perhatian siswa terhadap tugas sehingga hasil belajar tujuan pembelajaran meningkat. Selain itu dalam jangka panjang diharapkan siswa menjadi senang belajar untuk menciptakan sikap belajar mandiri sepanjang hayat life long learning. PAKEM tidak hanya berlaku bagi siswa, namun juga dari guru. Aktif dilihat dari sudut pandang guru antara lain dengan memantau kegiatan belajar siswa, memberi umpan balik, mengajukan pertanyaan yang menantang dan mempertanyakan gagasan siswa. Kreatif dari sisi guru dapat dilihat dari kegiatan yang dikembangkan cukup beragam dan pengembangan berbagai alat peraga. Efektif adalah bahwa pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan menyenagkan dalam arti guru harus mengondisikan anak untuk tidak takut salah, takut ditertawakan atau dianggap remeh. Dari sisi siswa, aktif akan terlihat dari aktivitasnya untuk bertanya, memgemukakan gagasan, dan mempertanyakan gagasan orang lain dan gagasannya. Kreatif adalah siswa dapat merancangmembuat sesuatu dan menulismengarang. Efektif mempunyai makna bahwa siswa menguasai keterampilan yang diperlukan. Sedangkan menyenangkan adalah pembelajaran yang membuat anak berani mencoba, berani bertanya, berani mengemukakan pendapatgagasan dan berani mempertanyakan gagasan orang lain. PAKEMATIK ini dapat mempersiapkan peserta didik agar mampu menghadapi tantangan yang ada di masa yang akan datang, yaitu di abad ke-21 ini. Dalam abad ini telah terjadi perubahan yang begitu besar yang sangat berbeda dengan masa-masa ketika guru belajar dahulu. Dalam dinamika kehidupan masyarakat yang selalu berubah dari waktu ke waktu, idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini