pengajar IPS harus dapat memanfaatkan materi-materi pada mata pelajaran tersebut.  Guru  harus  menaruh  perhatian  yang  penuh  kepada  apa  yang
diuraikan  dan  yang  disajikan  pada  mata  pelajaran  yang  termasuk  ilmu sosial.  Jika  guru  telah  menaruh  minat  yang  besar  terhadap  materi  yang
diajarkannnya,  maka  peserta  didik  akan  menaruh  minat  yang  besar.  Oleh karena  itu,  buku-buku  ilmu  sosial  harus  diminati  dan  disajikan  sumber
pada pengajaran IPS oleh guru dan murid. Pengajaran  IPS  bukan  hanya  sekedar  menyajikan  materi-materi
yang  akan  memenuhi  ingatan  para  siswa,  melainkan  lebih  jauh kebutuhannya  sendiri  dan  sesuai  dengan  kebutuhan  dan  tuntutan
masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran  IPS harus pula mampu menggali materi-materi  yang  bersumber  kepada  masyarakat.  Gejala  dan  masalah
yang  ada  di  lingkungan,  dijadikan  perangsang  untuk  menarik  perhatian para  siswa.  Tiap  hal  yang  dirasakan  sebagai  suatu  ketimpangan  atau
kecanggungan,  dapat  disajikan  untuk  dibahas  dengan  siswa.  Dengan demikian  guru  selalu  memberikan  makna  kepada  setiap  benda,  gejala,
periatiwa,  dan  masalah  sebagai  materi  IPS.  Sehingga  melalui  proses semacam  itu,  baik  guru  maupun  peserta  didik  tidak  akan  canggung
menghadapi kenyataan sebagai bahan yang harus dibahas dan dipikirkan.
B. Pembelajaran IPS dengan Pendekatan PAKEMATIK
Ada  banyak  inovasi  pembelajaran  yang  dapat  diterapkan  untuk mendorong terciptanya pembelajaran yang berkualitas yang berangkat dari
pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada siswa,  diantaranya adalah PAKEMATIK Sediono, 2003: 35. Jadi, kunci utama dari PAKEMATIK
adalah  pembelajaran  aktifnya  bukan  pada  pengetahuan  teknis  mengenai Teknologi  Informasi  dan  Komunasi  TIK  karena  perangkat  TIK  hanya
akan menjadi media pendukung pembelajaran. Pembelajaran  IPS  di  kelas  dengan  pendekatan  PAKEMATIK
adalah  di  kelas  guru  tidak  hanya  menggunakan  ceramah  saja,  melainkan menggunakan  media  yang  berbasis  TIK.  Guru  hanya  sebagai  fasilitator
saja,  dalam  menjelaskan  materi  guru  menggunakan  video,dan  microsoft power  point.  Peserta  didik  juga  terlibat  dalam  pembelajaran  seperti
mengerjakan  soal-soal  yang  dimuat  dalam  LKS  menggunkan  komputer yang dibantu oleh guru. Pembelajaran IPS yang menggunakan pendekatan
PAKEMATIK  diharapkan  mampu  menciptakan  suasana  yang  kondusif sehingga peserta didik senang belajar IPS di kelas.
C. Hasil Penelitian yang Relevan
Pada  bagian  ini  peneliti  akan  memaparkan  hasil  penelitian  yang relevan yang telah dilakukan oleh orang lain sebagai berikut:
Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Dwi  Nugroho  Susanto  Pada  tahun 2010 dengan judul  Pengembangan Multimedia IPS dengan Menggunakan
Metode  CDA,  menghasilkan  suatu  produk  untuk  pembelajaran  IPS  SD. Penelitian  ini  berupa  program  pembelajaran  yang  digunakan  guru  dalam
pembelajaran di kelas. Produk ini dihasilkan melalui sejumlah tahapan dan
evaluasi  yang  diakhiri  dengan  evaluasi  sumatif  berupa  eksperimen,  yakni membandingkan dengan hasil pembelajaran konvensional. Dalam evaluasi
formatif  didapatkan  berbagai  masukan  dari  ahli  bidang  studi,  ahli  desain pembelajaran guru kelas, dan siswa yang digunakan untuk merevisi produk
pengembangan itu. Produk pengembangan yang telah direvisi berdasarkan masukan-masukan  dari  berbagai  pihak  kemudian  diujicobakan  pada
kelompok  eksperimen  dan  kelompok  kontrol.  Dari  analisis  deskriptif persentase  dan  uji-t  diketahui  bahwa  produk  pengembangan  ini  memiliki
kontribusi  yang  lebih  tinggi  dalam  meningkatkan  perolehan  belajar daripada pembelajaran konvensional.
Nabil,  Muhammad  2010    melakukan  penelitian  yang  berjudul Meningkatkan  Hasil  belajar  IPS  melalui  Pendekatan  CDA    Pada  Siswa
Kelas  III  MIN  Bulusari  Gempol  Pasuruan.  Hasil  penelitian  menunjukkan bahwa  pembelajaran  dengan  multimedia  ini  mampu  meningkatkan  hasil
belajar dan aktivitas belajar siswa kelas III SD Bulusari Gempol Pasuruan. Rata-rata hasil belajar siswa pada pra tindakan sebesar 56,04, pada siklus I
meningkat  menjadi  76,08  dan  pada  siklus  II  meningkat  menjadi  85,36, sehingga  mengalami  peningkatan  dari  pra  tindakan  ke  siklus  I  sebesar
20,04 dan dari siklus I ke siklus II sebesar 9,28. Untuk itu disarankan bagi guru untuk: 1 memilih strategi dan metode pembelajaran yang tepat dan
sesuai  dengan  materi  yang  dibahas,  2  selalu  memotivasi  siswanya  agar semangat  dalam  belajar  dan  memberikan  kesempatan  kepada  mereka
untuk  aktif  dalam  pelaksanaan  pembelajaran,  dan  3  memperhatikan