Disiplin Belajar Tinjauan Teoritik

b Lingkungan Lingkungan merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya dalam membantu meningkatkan disiplin belajar. Dalam lingkungan keluarga peranan orang tua sangat membantu sedangkan dalam lingkungan sekolah adalah guru dan teman sekolahnya, yang lebih besar pengaruhnya adalah guru dan teman sekolahnya, dan yang lebih besar pengaruhnya adalah peran dari teman-temannya. Meskipun guru berusaha memotivasi belajar, tetapi jika temannya tidak mendukung maka disiplin yang ditawarkan belum tentu berhasil.

3. Iklim Kelas

a. Pengertian iklim kelas Ada beberapa istilah yang kadang-kadang digunakan secara bergantian dengan kata climate, yang diterjemahkan dengan iklim, seperti feel, atmosphere, tone, dan environment. Dalam konteks ini, istilah iklim kelas digunakan untuk mewakili kata-kata tersebut di atas dan kata-kata lain seperti learning environment, group climate dan classroom environment. Bloom dalam Tarmidi 2006 mendefinisikan iklim dengan kondisi, pengaruh, dan rangsangan dari luar yang meliputi pengaruh fisik, sosial, dan intelektual yang mempengaruhi peserta didik. Hoy dan Forsyth dalam Tarmidi 2006 mengatakan bahwa iklim kelas adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI organisasi sosial informal dan aktivitas guru kelas yang secara spontan mempengaruhi tingkah laku. Di samping itu, Hoy dan Miskell dalam Tarmidi 2006 mengatakan bahwa iklim merupakan kualitas dari lingkungan kelas yang terus menerus dialami oleh guru-guru, mempengaruhi tingkah laku, dan berdasar pada persepsi kolektif tingkah laku mereka. Selanjutnya, Hoy dan Miskell Dalam Tarmidi 2006 menambahkan bahwa istilah iklim seperti halnya kepribadian pada manusia. Artinya, masing-masing kelas mempunyai ciri kepribadian yang tidak sama dengan kelas-kelas yang lain, meskipun kelas itu dibangun dengan fisik dan bentuk atau arsitektur yang sama. Dengan berdasar pada beberapa pengertian iklim dan atau iklim kelas di atas, maka dapat dipahami bahwa iklim kelas adalah segala situasi yang muncul akibat hubungan antara guru dan peserta didik atau hubungan antar peserta didik yang menjadi ciri khusus dari kelas dan mempengaruhi proses belajar-mengajar. Situasi di sini dapat dipahami sebagai beberapa skala scales yang dikemukakan oleh beberapa ahli dengan istilah seperti kekompakan cohesiveness, kepuasan satisfaction, kecepatan speed, formalitas formality, kesulitan difficulty, dan demokrasi democracy dari kelas. b. Dimensi iklim kelas Beberapa dimensi iklim kelas adalah dimensi hubungan relationship, dimensi pertumbuhan dan perkembangan pribadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI personal growth development dan dimensi perubahan dan perbaikan sistem system maintance and chage serta lingkungan fisik physical environment.

4. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru

Sarlito, 1992:45 mendefiniskan persepsi sebagai sejumlah penginderaan disatukan dan dikoordinasikan di dalam pusat syaraf yang lebih tinggi otak sehingga manusia bisa mengenali dan menilai objek- objek. a. Pengertian Persepsi Siswa Seorang guru bagi siswa merupakan faktor penentu kesuksesan dalam proses belajar mengajar, karena fungsi guru adalah sebagai pengajar atau pendidik dalam setiap proses belajar mengajar di sekolah. Dengan kecakapan, ketrampilan serta penguasaan dari guru yang baik, tujuan pengajaran atau tujuan intruksional akan tercapai. Kemampuan guru merupakan prasyarat utama untuk keberhasilan suatu strategi belajar mengajar. Kehadiran guru berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan kepribadian dan tingkah laku siswa. Guru dan siswa adalah subjek yang berkepentingan dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk itu diperlukan adanya hubungan resiprokal yaitu suasana yang bersifat pengajaran. Dalam situasi instruksional para siswa tersebut menjalani tahapan kegiatan belajar melalui interaksi. Dari interaksi tersebut maka akan memberikan reaksi emosional pada guru sehingga membentuk penilaian atau interpretasi oleh orang-orang yang saling berinteraksi dalam hal ini adalah guru dan murid. Sebagai pengajar gurupun harus membantu perkembangan siswa untuk dapat menerima, memahami serta menguasai ilmu pengetahuan. Untuk itu guru hendaknya mampu memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dalam berbagai kesempatan. b. Kompetensi Guru Kompetensi guru merupakan kemampuan guru atau penguasaan pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan menjalankan tugas sebagai pegajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan ketrampilan teknis mengajar. Sedangkan guru sebagai pendidik dituntut dapat menanamkan nilai-nilai yang terkandung pada berbagai pengetahuan yang disertai dengan contoh- contoh teladan dan tingkah laku gurunya. Jadi tugas guru selain mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa juga mendidik siswa menjadi warga negara yang baik dan utuh. Mengingat peran dan tanggung jawab guru sangat besar dalam dunia pendidikan, seorang guru harus memiliki kompetensi sebagai modal dalam melaksanakan tugasnya. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru bahwa kompetensi guru dibedakan menjadi empat bagian yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Ke empat kompetensi tersebut tidak bisa dipisah-pisahkan, ke empat kompetensi tersebut terpadu di dalam diri dan tingkah laku guru. Guru yang terampil mengajar harus pula memiliki kepribadian yang baik dan mampu mengelola pembelajaran peserta didik serta berhubungan sosial yang baik di dalam kehidupan bermasyarakat. Ke empat kompetensi tersebut akan diuraikan sebagai berikut: 1 Kompetensi Kepribadian Menurut Ign. Masidjo 2007, kompetensi kepribadian berarti kemampuan kepribadian yang mantab, stabil, dewasa, arif, berwibawa, berakhlak mulia, dan dapat menjadi teladan. Guru dalam menjalankan tugasnya hendaknya dapat mengembangkan kepribadiannya. Dalam kedudukannya sebagai makhluk yang beriman, ia bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Misalnya dengan beribadah sesuai dengan agamanya, mengamalkan ajaran-ajaran agama yang dianut dan bertoleransi dengan penganut agama lainnya. Guru juga mengembangkan sifat-sifat terpujinya dengan menerapkan sifat-sifat sabar, demokratis, menghargai pendapat orang lain, sopan, dan tanggap terhadap pembaharuan. Guru dalam menghadapi masalah apapun dapat bersikap dewasa untuk menyelesaikannya. Mempunyai kewibawaan yang tinggi di depan keluarga, rekan kerja, anak didik maupun masyarakat sekitar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi siswa tentang kineja guru dengan prestasi belajar siswa : survai di SMP Negeri I Bojongpicung-Cianjur

0 8 84

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru dan kreativitas belajar terhadap prestasi belajar Akuntasi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ka

0 1 15

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X SMK N I Banyudono TAhun Aj

0 0 15

Pengaruh motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMA Negeri 1 Nganglik.

0 0 188

Pengaruh persepsi mahasiswa tentang pengelolaan kelas dan persepsi tentang fasilitas belajar terhadap prestasi belajar WIDI DEPAN

0 0 14

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA.

0 0 10

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 186

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, IKLIM KELAS, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 151

PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU, MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI

0 1 175

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR, IKLIM KELAS, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 188