tingkah laku yang menarik. Di dalam kelas, di mana siswa bermacam-macam latar belakang minat dan kebutuhannya maka
guru harus sanggup merangsang murid-murid belajar, menjaga disiplin kelas dan mampu mengembangkan potensi peserta didik
sehingga pengajaran berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang memuaskan.
Guru harus terampil dalam menyiapkan bahan pelajaran, menyusun satuan pelajaran dan menyampaikan ilmu kepada murid.
Guru diharapkan mampu untuk merencanakan kegiatan belajar mengajar secara efektif. Untuk itu ia harus memiliki pengetahuan
yang cukup tentang merumuskan tujuan, memiliki bahan, memiliki metode dan menetapkan evaluasi. Guru juga harus mampu
mengelola seluruh proses kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta suasana yang menyenangkan bagi anak. Dalam fungsinya
dalam evaluasi hasil belajar, seorang guru hendaknya secara terus- menerus mengikuti hasil-hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa
dari waktu ke waktu. 3 Kompetensi Profesional
Menurut Ign. Masidjo 2007, kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan.
Guru dalam menjalankan tugasnya harus memiliki pengetahuan yang luas dan baru mengenai ilmu yang akan
diajarkan. Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Mengelola kegiatan sekolah yang
mencerminkan sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan. Dapat menguasai bahan pengajaran yang diterapkan pada anak
didik. Guru hendaknya juga dapat memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai. Misalnya dengan memilih media
yang tepat, membuat media pengajaran yang sederhana dan menggunakan media pengajaran dengan tepat dan optimal. Serta
guru dapat memilih dan memanfaatkan berbagai jenis dan kegunaan sumber belajar.
4 Kompetensi Sosial Menurut Ign. Masidjo 2007, kompetensi sosial adalah
kemampuan sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
Seorang guru harus dapat menjaga hubungan yang baik dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Guru dalam hubungannya dengan peserta didik haruslah merupakan seorang
figur yang berwibawa dan bisa menjadi panutan. Menjadi orang yang disenangi oleh peserta didik dan benar-benar dapat menjalin
hubungan timbal balik yang baik. Guru menjadi seorang tokoh yang disegani oleh anak didiknya. Dengan sesama pendidik, guru harus
menjalin hubungan yang baik untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya. Dengan memiliki hubungan yang baik maka akan
tercipta kerjasama yang baik pula. Guru berlatih menerima dan memberikan balikan serta bersama-sama mengikuti perkembangan
profesi. Tenaga kependidikan dan guru juga harus sama-sama menjalin hubungan yang baik agar bisa saling membantu apabila
ada kesulitan dan masalah yang berhubungan dengan kependidikan. Guru juga harus mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Lewat hubungan yang baik pula maka mereka akan bisa cepat
menerima keberadaan, kewibawaan, dan peranannya sebagai seorang guru sekaligus sebagai anggota di dalam lingkungan
masyarakat. Gurupun hendaknya memegang dan menjalankan norma-norma yang berlaku di dalam lingkungan masyarakat.
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian sebelumnya, yang meneliti tentang beberapa variabel disiplin belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi
guru yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa antara lain: Hasil penelitian Cicilia Sari Wahyuni 2003 yang yang dilakukan di
SMK Tarakanita Kalasan menunjukkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar, dan
kegiatan belajar dengan hasil belajar akuntansi. Hasil penelitian Fransiska Dian Wasitaningsih 2003 yang berjudul
hubungan antara disiplin belajar, motivasi belajar dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa menunjukkan hubungan yang positif dan
signifikan antara disiplin belajar, motivasi belajar dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa.
Berbagai penelitian yang dirangkum oleh Tarmidi 2006 menunjukkan bahwa iklim kelas merupakan variabel yang berkorelasi positif terhadap prestasi
belajar siswa. Dengan kata lain, iklim kelas merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efektifitas dan kualitas pembelajaran di kelas. Namun demikian,
pada umumnya guru dan kepala sekolah belum mengetahui makna dan hakikat serta dampak iklim kelas terhadap proses belajar – mengajar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa
tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya seperti yang telah diuraikan di atas.
C. Kerangka Berpikir 1.
Pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi
Dengan disiplin belajar yang tinggi maka prestasi belajar akan tinggi pula. Karena dengan adanya disiplin belajar yang tinggi maka akan
membentuk kepribadian siswa yang bertanggung jawab dan patuh pada peraturan yang berlaku, sehingga memotivasi siswa untuk giat dan teratur
dalam belajar. Dengan demikian siswa yang memiliki disiplin belajar yang tinggi akan mendapatkan prestasi belajar akuntansi yang tinggi pula.
2. Pengaruh iklim kelas terhadap prestasi belajar akuntansi
Dengan iklim kelas yang mendukung maka prestasi belajar akan tinggi pula. Karena dengan adanya iklim kelas yang mendukung, diantaranya
suasana belajar yang kondusif dan siswa yang proaktif, sehingga dapat memperlancar proses belajar mengajar dan membuat siswa akan merasa
nyaman dan bergairah dalam belajar. Dengan demikian siswa yang memiliki iklim kelas yang mendukung akan mendapatkan prestasi belajar akuntansi
yang tinggi pula. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi
belajar akuntansi
Dengan kompetensi guru yang handal maka prestasi belajar siswa akan tinggi pula. Karena dengan kompetensi guru yang handal guru akan
membuat siswa lebih mudah memahami mata pelajaran yang diajarkan, sehingga akan membuat siswa semakin perhatian dan menyenangi mata
pelajaran yang diajarkan. Dengan demikian kompetensi guru yang handal akan membuat siswa mendapatkan prestasi belajar akuntansi yang tinggi pula.
4. Pengaruh disiplin belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang
kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi
Dengan adanya disiplin belajar yang tinggi maka akan membentuk kepribadian siswa yang bertanggung jawab dan patuh pada peraturan yang
berlaku, sehingga siswa akan giat dan teratur dalam belajar. Disertai dengan adanya iklim kelas yang mendukung, diantaranya suasana belajar yang
kondusif dan siswa yang proaktif, sehingga dapat memperlancar proses belajar mengajar dan membuat siswa akan merasa nyaman dan bergairah
dalam belajar. Selain itu juga diperlukan kompetensi guru yang handal yang membuat siswa semakin perhatian dan menyenangi mata pelajaran yang
diajarkan sehingga akan berpengaruh pada prestasi belajar akuntansi yang tinggi.
D. Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah sebuah kesimpulan sementara, yang belum final dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dalam pengertian ini
merupakan perumusan jawaban atas dugaan sementara sehingga menjadi tuntunan untuk mencari jawaban yang sebenarnya atas dasar kerangka berpikir
tersebut di atas. Hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar terhadap prestasi
belajar akuntansi. 2.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan iklim kelas terhadap prestasi belajar akuntansi.
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang
kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi. 4.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi.
25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu jenis penelitian tentang prestasi belajar akuntansi siswa ditinjau dari disiplin
belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru. Maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada siswa jurusan IPS SMA Negeri 1
Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 sd 30 Juni 2009.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau keseluruhan unsur- unsur yang memiliki satu atau beberapa ciri atau karakteristik yang sama.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa jurusan IPS Ilmu Pengetahuan Sosial SMA Negeri 1 Cangkringan pada tahun ajaran
20082009. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI