Modul PTK PLPG Tahun 2012
13
4. Membangkitkan motivasi belajar siswa dalam mengerjakan tu-gas-tugas menulis pengalaman pribadi dengan menggunakan bahasa Jawa, baik secara
terstruktrur maupun mandiri. 5. Menjadi model yang efektif dalam pembelajaran membaca dan memahami
bacaan sederhana berhuruf Jawa.
F. Kajian PustakaLandasan Teoretik
Kajian pustakalandasan teoretik dalam PTK digunakan untuk men- jelaskan masalah penelitian. Artinya, permasalahan penelitian tersebut da- pat
dijelaskan maknanya dari sudut ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, kajian pustakalandasan teoretik memiliki peran penting dalam memba-ngun
kerangka berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Kajian pustakalandasan teoretik diuraikan teori-teori, temuan-temuan, dan ba-han-
bahan penelitian lain yang relevan dengan masalah dan mendukung tindakan yang akan digunakan untuk memecahkan masalah PTK.
Lazimnya, dalam kajian pustakalandasan teori dikemukakan des- kripsi teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan perumusan hi-potesis.
Secara berurutan, berbagai hal itu dijelaskan berikut ini.
1. Deskripsi Teori
Deskripsi teori ialah uraian sistematis tentang teori-teori yang se-suai dengan varibel yang diteliti. Uraikan terlebih dahulu teori-teori yang sesuai
dengan variabel masalah dan selanjutnya yang sesuai dengan va- riabel tindakan. Berapa banyak kelompok teori yang diuraikan bergantung pada
luasnya permasalahan dan secara teknis bergantung pada banyak- nya variabel yang diteliti. Jadi, makin luas masalah atau makin banyak va- riabel
yang diteliti maka makin banyak pula teori yang akan dideskripsikan. Ikhwal teori-teori yang dideskripsikan itu merupakan uraian yang
lengkap dan mendalam suatu variabel yang diambil dari berbagai sumber. Sumber itu dapat diperoleh dari buku, jurnal ilmiah, atau informasi ilmiah
yang diunduh dari laman. Dengan cara ini diharapkan ruang lingkup, ke- dudukan, dan prediksi hubungan antarvariabel menjadi jelas dan terarah.
Teori-teori yang dideskripsikan dalam proposal atau laporan PTK dapat dimanfaatkan sebagai alat ukur apakah peneliti menguasai teori dan konteks
Modul PTK PLPG Tahun 2012
14
yang diteliti atau tidak. Apabila variabel-variabel itu dapat dijelas- dengan baik, berarti peneliti menguasai teori dan konteks penelitian.
Penguasaan teori itu dapat dicapai apabila peneliti rajin dan cakap membaca. Kemampuan tersebut dapat menjadi landasan kuat untuk lang- kah
selanjutnya. Agar menjadi pembaca yang baik, peneliti harus menge- tahui dan memahami pokok masalah dari berbagai sumber bacaan. Sum- ber bacaan itu
dapat berupa buku-buku, jurnal ilmiah, laman, hasil-hasil penelitian, kamus, ensiklopedia,
dan sumber
lain yang
relevan. Menurut Mulyasa 2009, kriteria yang harus diperhatikan oleh pe- neliti
dalam mendeskripsikan teori, utamanya berkait dengan: a. Sumber yang dikaji mendukung pemecahan masalah dan mengan-dung isi
serta menunjang teori yang akan ditelaahdikembangkan. b. Sumber yang dikaji aktual, baru, dan mutakhir, tidak terbatas pada
pada buku teks, tetapi menggali dari jurnal dan internet. c. Sumber yang digunakan dapat memberi arahan dalam mengidenti-fikasi
masalah penelitian dan operasionalisasinya. Contoh PTK dengan judul Penerapan Metode SAVI Somatis, Auditori,
Visual, dan Intelektual untuk Meningkatkan Kemampuan Menu-lis Tembang Macapat pada Siswa Kelas IX-A SMPN 4 Surakarta Tahun Pelajaran
20112012 dapat dipaparkan topik-topik sebagai kajian teoretis-nya, antara lain:
a. Metode SAVI Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual b. Pembelajaran Menulis Sastra Jawa Sederhana
c. Tembang Macapat d. Kemampuan Menulis Tembang Macapat
Topik-topik yang telah ditentukan tersebut diuraikan dengan ditun-jang sumber-sumber yang relevan. Sekali lagi perlu diingat bahwa dalam
memanfaatkan berbagai sumber yang relevan itu selalu memperhatikan ketiga kriteria yang telah dikemukakan di atas.
2. Penelitian yang Relevan