Hakikat Pembelajaran Puisi Kajian Teori 1. Hakikat Pembelajaran Menyimak

Modul PTK PLPG Tahun 2012 62 Memberi latihan eksten- sif. Latihan ini dapat dilakukan dengan cara, misalnya menyuruh siswa menjawab pertanyaan. Pemberian latihan ini banyak ditentukan guru.

2. Hakikat Pembelajaran Puisi

Istilah pembelajaran atau pengajaran sama juga dengan proses belajar- mengajar PBM, yaitu proses kegiatan dalam rangka perencana-an, pelaksanaan, dan pengevaluasian program pengajaran yang melibat-kan peran serta guru, siswa, dan komponen lainnya Tarigan, 1990: 33. Adapun yang dimaksud dengan komponen tersebut, antara lain: 1 Guru bertindak sebagai pengelola pembelajaran; 2 Siswa penerima, pencari, penyimpan materi untuk mencapai tujuan; 3 Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran; 4 Materi pelajaran merupakan informasi yang di-gunakan dalam pembelajaran; 5 Metode, cara yang digunakan dalam pembelajaran; 6 Media berupa alat yang digunakan dalam pembelajar-an; dan 7 Evaluasi, menilai proses dan hasil belajar siswa. Di sisi lain, puisi menurut Waluyo 2002:1 adalah bentuk kesusas- traan yang paling tua. Setiap puisi pasti berhubungan dengan penyairnya karena puisi diciptakan dengan mengungkapkan diri penyair sendiri. Un-tuk memahami puisi biasanya diberikan ciri-ciri puisi dan unsur-unsur yang membedakan puisi dengan karya sastra yang lain. Dari segi bentuk fisik yang terlihat dalam karya tulis, puisi menunjukkan perbedaan dari prosa dan drama. Selain itu, puisi sudah menunjukkan ciri-ciri khas yang kita ke- nal sekarang, meskipun puisi telah mengalami perkembangan dan per-ubahan dari tahun ke tahun. Bentuk karya sastra puisi memang dikonsep penulis atau penciptanya sebagai puisi dan bukan bentuk prosa yang di- dipuisikan. Sejak di dalam konsep, penyair telah mengonsentrasikan se- gala kekuatan bahasa dan gagasannya untuk melahirkan puisi. Waluyo 2002:22 menjelaskan lebih lanjut bahwa puisi ialah karya sastra yang bersifat imajinatif dan bahasanya bersifat konotatif karena ba- nyak digunakan makna kias dan makna lambang. Dibandingkan dengan karya sastra yang lain, puisi lebih bersifat konotatif. Bahasa puisi lebih ba- nyak memiliki Modul PTK PLPG Tahun 2012 63 kemungkinan makna. Hal ini disebabkan terjadinya pengon- sentrasian atau pemadatan segenap kekuatan bahasa di dalam puisi. Muljana dalam Waluyo 2002:3 menyatakan bahwa puisi merupa-kan bentuk kesusastraan yang menggunakan pengulangan suara sebagai ciri khasnya. Pengulangan kata menghasilkan rima, ritma,dan musikalitas. Selanjutnya, Coleridge dalam Waluyo 2002:23 juga menjelaskan makna puisi ialah bahasa pilihan, yakni bahasa yang benar-benar diseleksi pe-nentuannya secara ketat oleh penyair. Karena bahasanya harus pilihan maka gagasan yang dicetuskan harus diseleksi dan dipilih yang terbagus. Sementara itu, Waluyo 1991:25 memberikan definisi puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan struktur fisik dan struktur batinnya. Puisi terdiri atas unsur-unsur yang saling mengikat keterjalinan dan semua unsur itu membentuk totalitas makna yang utuh. Dalam penafsiran puisi tidak dapat lepas dari faktor genetik puisi, yaitu penyair dan kenyataan sejarah. Faktor genetik dapat memperjelas makna yang dilatarbelakangi oleh kebudayaan penyair. Struktur batin puisi terdiri atas: tema, nada, perasaan, dan amanat; sedangkan struktur fisik puisi terdiri atas: diksi, pengimajian, kata konkret, majas, lambang dan kiasan versifikasi rima, ritme, dan metrum dan tipografi puisi. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa puisi me-rupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif, bahasa yang digunakan memiliki makna tersendiri. Penulis puisi disebut penyair dan dalam menuliskan karyanya seorang penyair harus mampu mengung- kapkan segala gagasannya dalam bentuk bahasa-bahasa yang lugaspi- lihan yang akan membentuk suatu karya yang indah. Kedua istilah yang telah dijelaskan di depan jika digabungkan men-jadi pembelajaran puisi dan memiliki makna tersendiri. Terkait dengan hal ini, Dardjowidjojo dalam Suyitno, 2004 menjelaskan bahwa pembel- ajaran puisi adalah usaha di atas sadar yang menyebabkan orang memi-liki pengetahuan tentang dan kemampuan memahami puisi. Oleh karena itu, dilakukan melalui kegiatan formal di kelas. Modul PTK PLPG Tahun 2012 64 Pembelajaran puisi merupakan bagian dari pembelajaran sastra. Hakikat pembelajaran sastra adalah membawa siswa ke arah pengalam-an sastra literary experince. Dengan begitu sikap responsif dan sensitif diharapkan muncul secara wajar. Siswa menghayati dan menelusuri sen-diri setiap karya sastra secara total dan utuh, bukan penghayatan yang bersifat intelektual belaka maka unsur efektiflah yang berperan penting. Materi-materi puisi yang diajarkan di sekolah berkisar tentang pe- ngetahuan siswa mengenai penulis puisi itu sendiri, ekspresi yang ditim- bulkan pembacanya, makna dari setiap puisi yang disampaikan. Pertanya- an yang diberikan, antara lain: makna dari kata maupun baitnya, unsur in- trinsik puisi atau mengenai ekspresinya yang meliputi lafal, intonasi, jeda, maupun penekanan-penekanan yang ditimbulkan dari pembacanya. Pe-makaian cara-cara yang berbeda dapat membantu siswa untuk menyukai puisi sehingga ia tidak bosan dengan cara yang digunakan oleh guru.

3. Hakikat Pendekatan KeterampilanProses