Analisis Kebutuhan Potensi dan Masalah

86 bahwa tidak menggunakan media pembelajaran dalam menjelaskan materi organ pencernaan manusia, guru mengajak siswa untuk membaca materi dari buku-buku cetak dan lembar kerja siswa.

4.1.1.2 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan sebelum membuat konsep pembuatan media pembelajaran. Hal tersebut bertujuan untuk mengkaji kebutuhan media pembelajaran untuk guru dan siswa. Media pembelajaran yang dibutuhkan dikaji berdasarkan analisis karakteristik siswa dan media pembelajaran Montessori. Berikut ini merupakan paparan mengenai analisis karakteristik siswa dan media pembelajaran Montessori. 1 Analisis Karakteristik Siswa Karakteristik siswa dianalisis berdasarkan hasil observasi pembelajaran IPA kelas V SD Kanisius Jetisdepok. Observasi dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2016. Hasil yang diperoleh peneliti dari observasi tersebut adalah guru tidak menggunakan media dalam pembelajaran. Guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dari awal sampai akhir pembelajaran. Selain itu, guru juga hanya menggunakan pedoman berupa buku cetak dan meminta satu persatu siswa untuk membacanya secara bergantian. Kemudian, guru menjelaskan dan mendiktekan materi, sementara siswa mencatatnya di buku tulis. Ketika guru bertanya, banyak siswa yang diam dan tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Selain itu, ada juga beberapa siswa yang mengalami kesulitan ketika diberi soal oleh guru. Beberapa siswa tersebut belum selesai mengerjakan soal yang diberikan sementara waktu pembelajaran sudah selesai. Hasil analisis tersebut 87 menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti dalam pembuatan kuesioner analisis kebutuhan. 2 Analisis Karakteristik Media Pembelajaran Montessori Karakteristik media pembelajaran Montessori dianalisis berdasarkan empat ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori yaitu menarik, bergradasi, auto-education, dan auto-correction. Ciri lain yang ditambahkan peneliti dalam pengembangan media pembelajaran tersebut adalah kontekstual. Ciri kontekstual ditambahkan karena peneliti menggunakan bahan pembuatan media pembelajaran dari benda-benda sekitar dan memanfaatkan potensi lokal. Selanjutnya, peneliti menggunakan kelima ciri tersebut sebagai acuan dalam pembuatan pertanyaan pada kuesioner analisis kebutuhan. 3 Uji Validitas Instrumen Analisis Kebutuhan Kuesioner analisis kebutuhan disusun berdasarkan karakteristik siswa dan kelima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori. Kuesioner tersebut dikembangkan menjadi 10 pertanyaan untuk guru dan 10 pertanyaan untuk siswa. Pengembangan pertanyaan kuesioner untuk guru dan siswa dapat dilihat pada tabel 3.5 halaman 59. Kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa divalidasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Uji validasi yang dilakukan adalah validasi konstruk. Validasi yang dilakukan bertujuan untuk memperoleh instrumen analisis kebutuhan yang valid dan layak digunakan. Instrumen analisis kebutuhan tersebut divalidasi oleh tiga validator, validator satu yaitu ahli pembelajaran IPA, validator dua yaitu ahli pembelajaran Montessori, dan validator tiga yaitu guru. Hasil validasi dapat digunakan oleh peneliti sebagai bahan pertimbangan untuk 88 memperbaiki kuesioner. Kuesioner analisis kebutuhan juga diuji keterbacaannya. Uji keterbacaan bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman guru dan siswa terhadap kalimat pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Berikut ini merupakan hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk guru yang dapat dilihat pada tabel 4.12. Tabel 4.12 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru oleh Ahli Validator No. Item Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 38 3,8 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 38 3,8 Rerata 38 3,8 Berdasarkan hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan guru oleh ahli pada tabel 4.12 di atas, didapatkan rerata skor sebesar 3,8. Jika dibandingkan dengan tabel 3.11 halaman 71, rerata tersebut memiliki skor lebih dari 2,50 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa kuesioner analisis kebutuhan guru valid dan layak digunakan. Lembar hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan guru oleh ahli dapat dilihat pada lampiran 2.1 halaman 180. Para ahli tidak memberikan komentar apapun terhadap kuesioner analisis kebutuhan guru sehingga peneliti tidak perlu melakukan revisi. Selain divalidasi oleh ahli, kuesioner analisis kebutuhan untuk guru juga perlu diuji keterbacaannya. Uji keterbacaan dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman guru pada kalimat pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Uji keterbacaan dilakukan oleh guru SD Kanisius Minggir sebagai SD setara. Berikut ini merupakan hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan guru oleh guru SD setara yang dapat dilihat pada tabel 4.13. 89 Tabel 4.13 Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru Ahli No. Item Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Guru 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 35 3,5 Berdasarkan hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan guru oleh ahli pada tabel 4.13 di atas, didapatkan rerata skor sebesar 3,5. Jika dibandingkan dengan tabel 3.11 halaman 71, rerata tersebut memiliki skor lebih dari 2,50 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa kuesioner analisis kebutuhan guru layak digunakan tanpa perbaikan. Lembar hasil uji keterbacaan analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada lampiran 2.3 halaman 200. Kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa juga divalidasi. Validasi dilakukan oleh ahli pembelajaran IPA, ahli pembelajaran Montessori, dan guru. Hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa dapat dilihat pada tabel 4.14. Tabel 4.14 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa oleh Ahli Validator No. Item Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 37 3,7 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38 3,8 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 38 3,8 Rerata 37,67 3,77 Berdasarkan hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan siswa oleh ahli pada tabel 4.14 di atas, didapatkan rerata skor sebesar 3,77. Jika dibandingkan dengan tabel 3.11 halaman 71, rerata tersebut memiliki skor lebih dari 2,50 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa kuesioner analisis kebutuhan siswa valid dan layak digunakan. Lembar hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan siswa oleh ahli dapat dilihat pada lampiran 2.2 halaman 188. 90 Para ahli tidak memberikan komentar apapun terhadap kuesioner analisis kebutuhan siswa sehingga peneliti tidak perlu melakukan revisi. Selain divalidasi oleh ahli, kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa juga perlu diuji keterbacaannya. Uji keterbacaan dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada kalimat pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Uji keterbacaan dilakukan oleh lima siswa SD Kanisius Minggir sebagai SD setara. Berikut ini merupakan hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan siswa oleh siswa SD setara yang dapat dilihat pada tabel 4.15. Tabel 4.15 Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa Siswa No. Item Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 36 3,6 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,0 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 35 3,5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39 3,9 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39 3,9 Rerata 37,8 3,78 Berdasarkan hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan siswa oleh siswa SD setara pada tabel 4.15 di atas, didapatkan rerata skor sebesar 3,78. Jika dibandingkan dengan tabel 3.11 halaman 71, rerata tersebut memiliki skor lebih dari 2,50 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa kuesioner analisis kebutuhan siswa layak digunakan tanpa perbaikan. Lembar hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat pada lampiran 2.4 halaman 204. 4 Data Analisis Kebutuhan Data analisis kebutuhan yang pertama diberikan kepada guru. Kuesioner analisis kebutuhan diberikan kepada guru pada tanggal 12 September 2016. Kuesioner analisis kebutuhan untuk guru terdiri dari 10 pertanyaan yang 91 dikembangkan berdasarkan lima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori. Pengembangan ciri media pembelajaran Montessori ke dalam kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada tabel 3.5 halaman 59. Lembar hasil pengisian kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada lampiran 2.5 halaman 208. Hasil yang diperoleh dari pengisian kuesioner analisis kebutuhan guru menjadi gambaran mengenai penggunaan media dalam pembelajaran IPA dan menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti dalam membuat produk media pembelajaran. Jawaban dari responden kemudian diolah menggunakan rumus 3.2 halaman 72 untuk mengetahui persentase dari masing- masing jawaban. Berikut ini merupakan rekapitulasi hasil kuesioner analisis kebutuhan untuk guru yang dapat dilihat pada tabel 4.16. Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru No. Item Indikator Pertanyaan Respon- den Persen -tase 1. Auto- education Apakah BapakIbu pernah menggunakan media dalam pembelajaran IPA? … Ya Sebutkan nama media pembelajaran yang BapakIbu pernah gunakan dan berikan penjelasan ………………………………………………... 2 100 … Tidak Alasan: ………………………………………………... - 2. Auto- education Apakah penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa untuk memahami konsep-konsep dalam mata pelajaran IPA? … Ya Alasan: ………………………………………………... 2 100 … Tidak Alasan: ………………………………………………... - 3. Kontekstual Apakah BapakIbu pernah membuat media pembelajaran IPA yang memanfaatkan bahan- bahan dari lingkungan sekitar? … Ya Sebutkan dan jelaskan ………………………………………………... 2 100 92 … Tidak Alasan: ………………………………………………... - 4. Kontekstual Manakah bahan pembuatan media pembelajaran yang BapakIbu suka? Boleh memilih lebih dari satu … Kayu 2 100 … Kertas 2 100 … Kain 1 50 … Plastik 2 100 … Karet 2 100 …Lainnya, sebutkan……………………………………… - 5. Menarik Apakah pemberian warna membuat media pembelajaran lebih menarik? … Ya 2 100 … Tidak - 6. Menarik Warna seperti apa yang BapakIbu suka untuk media pembelajaran? … Warna gelap Sebutkan contoh warnanya ………………………………………………... - … Warna cerah Sebutkan contoh warnanya ………………………………………………... 2 100 7. Auto- correction Apakah penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa untuk menemukan jawaban yang benar? … Ya Alasan: ………………………………………………... 2 100 … Tidak Alasan: ………………………………………………... - 8. Bergradasi Berapa berat media pembelajaran yang ideal untuk siswa kelas V? … Ringan 1,5 kg 2 100 … Sedang 1,5-3kg - … Berat 3kg Alasan: ………………………………………………... - 9. Bergradasi Menurut BapakIbu, manakah yang lebih baik? … Bentuk media pembelajaran 2 dimensi. Alasan: ………………………………………………... - … Bentuk media pembelajaran 3 dimensi. Alasan: ………………………………………………... 2 100 10. Auto- correction Menurut BapakIbu, manakah yang lebih baik? … Media pembelajaran yang dapat membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri. Alasan: ………………………………………………... 2 100 93 … Media pembelajaran yang tidak dapat membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri. Alasan: ………………………………………………... - Selain memilih jawaban yang sudah disediakan, guru juga dapat memberikan deskripsi berupa alasan pada setiap item jawaban dalam kuesioner analisis kebutuhan. Hal ini bertujuan untuk memperkuat jawaban yang telah dipilih. Berikut ini merupakan deskripsi jawaban yang diberikan guru dalam kuesioner analisis kebutuhan yang dapat dilihat pada tabel 4.17. Tabel 4.17 Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Guru dalam Kuesioner Analisis Kebutuhan No. Item Jawaban Kode Respon -den 1 … Ya Sebutkan nama media pembelajaran yang BapakIbu pernah gunakan dan berikan penjelasan ………………………………………………... Gambar 1 Magnet 1 2 … Ya Alasan: ………………………………………………... Siswa lebih paham 1 Siswa lebih fokus 1 3 … Ya Sebutkan dan jelaskan ………………………………………………... Tumbuh-tumbuhan 1 Botol minuman bekas 1 Selang 1 4 … Kayu 2 … Kertas 2 … Kain 1 … Plastik 2 … Karet 2 …Lainnya, sebutkan……………………………………… - 5 … Ya 2 6 … Warna cerah Sebutkan contoh warnanya ………………………………………………... Merah 2 Kuning 2 Hijau 1 Biru 1 7 … Ya Alasan: ………………………………………………... Siswa dapat memperhatikan kemudian mempraktikkan 1 8 … Ringan 1,5 kg Alasan: ………………………………………………... Mudah dibawa 2 9 … Bentuk media pembelajaran 3 dimensi. Alasan: ………………………………………………... Lebih nyata 2 94 10 … Media pembelajaran yang dapat membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri. Alasan: ………………………………………………... Siswa dapat mengetahui kesalahannya 1 Siswa berani mencoba- cobamempraktikkan 1 Berdasarkan hasil kuesioner analisis kebutuhan guru yang dapat dilihat pada tabel 4.16 di atas, diketahui bahwa sebanyak dua guru atau 100 guru pernah menggunakan media dalam pembelajaran IPA. Media pembelajaran yang pernah digunakan yaitu gambar dan magnet lihat tabel 4.17. Selain itu, sebanyak 100 guru juga menyatakan setuju bahwa penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa untuk memahami konsep-konsep dalam mata pelajaran IPA, alasannya karena dengan penggunaan media pembelajaran dapat membuat siswa lebih fokus memperhatikan penjelasan guru dan lebih paham dengan materi yang diajarkan lihat tabel 4.17. Hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti dalam membuat media pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih fokus memperhatikan dan lebih paham dengan materi yang diajarkan. Pembuatan media pembelajaran tersebut menambahkan ciri kontekstual yaitu dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar. Sebanyak 100 guru pernah membuat media pembelajaran IPA yang memanfaatkan bahan-bahan dari lingkungan sekitar, seperti tumbuh-tumbuhan, botol minuman bekas, dan selang untuk membuat air mancur lihat tabel 4.17. Selanjutnya, peneliti menanyakan bahan pembuatan media pembelajaran yang disukai oleh guru. Sebanyak 100 guru menyukai bahan pembuatan dari kayu, kertas, plastik dan karet, sedangkan 50 guru menyukai bahan pembuatan dari kain lihat tabel 4.16. Bahan yang telah dipilih oleh guru menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam memilih bahan yang akan digunakan untuk membuat media 95 pembelajaran. Beberapa bahan yang dipilih guru sama dengan yang dipilih peneliti yaitu kayu dan kertas. Peneliti juga mempertimbangkan ciri menarik dalam pembuatan media pembelajaran. Sebanyak 100 guru menyatakan setuju bahwa pemberian warna dapat membuat media pembelajaran lebih menarik. Sebanyak 100 guru memilih warna cerah yaitu merah, kuning, hijau, dan biru lihat tabel 4.17. Pemilihan warna oleh guru menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti dalam pewarnaan media pembelajaran yang dibuat. Ciri selanjutnya yang menjadi pertimbangan peneliti dalam pembuatan media pembelajaran yaitu bergradasi. Sebanyak 100 guru memilih media pembelajaran yang ringan, alasannya karena mudah dibawa oleh siswa lihat tabel 4.17. Ciri bergradasi lainnya dapat dilihat dari bentuk media pembelajaran. Sebanyak 100 guru memilih media pembelajaran yang memiliki bentuk timbul tiga dimensi, alasannya karena lebih nyata lihat tabel 4.17. Pilihan dari guru tersebut menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti dalam membuat media pembelajaran yang ringan dan berbentuk tiga dimensi. Ciri terakhir yang menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti dalam pembuatan media pembelajaran yaitu auto-correction. Ciri auto-correction dapat dilihat dari penggunaan media pembelajaran yang dapat membantu siswa menyadari kesalahannya dan menemukan jawaban yang benar. Sebanyak 100 guru memilih media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk menemukan jawaban yang benar, alasannya karena dengan penggunaan media pembelajaran, siswa dapat memperhatikan penjelasan guru kemudian mempraktikkannya lihat tabel 4.17. Selain itu, sebanyak 100 guru juga lebih memilih media 96 pembelajaran yang dapat membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri, alasannya karena siswa berani mencoba-coba atau mempraktikkan media pembelajaran sehingga dapat mengetahui kesalahannya lihat tabel 4.17. Peneliti akan mempertimbangkan ciri auto-correction pada pembuatan media pembelajaran berdasarkan pilihan dan pendapat yang diberikan oleh guru. Data analisis kebutuhan yang kedua diperoleh dari siswa. Kuesioner analisis kebutuhan diberikan kepada siswa pada tanggal 12 September 2016. Kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa terdiri dari 10 pertanyaan yang dikembangkan berdasarkan lima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori. Pengembangan ciri media pembelajaran Montessori ke dalam kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat pada tabel 3.5 halaman 57. Lembar hasil pengisian kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat pada lampiran 2.6 halaman 212. Hasil yang diperoleh dari pengisian kuesioner analisis kebutuhan siswa menjadi gambaran mengenai penggunaan media dalam pembelajaran IPA dan menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti dalam membuat produk media pembelajaran. Jawaban dari responden kemudian diolah menggunakan rumus 3.2 halaman 71 untuk mengetahui persentase dari masing-masing jawaban. Berikut ini merupakan rekapitulasi hasil kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa yang dapat dilihat pada tabel 4.18. Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa No. Item Indikator Pertanyaan Respon- den Persen -tase 1. Auto- education Apakah BapakIbu gurumu pernah menggunakan media dalam pembelajaran IPA? … Ya 16 100 … Tidak Jika ya, sebutkan media pembelajaran yang digunakan ………………………………………………... - 97 2. Auto- education Apakah penggunaan media pembelajaran dapat membantu kamu untuk memahami materi IPA? … Ya Alasan: ………………………………………………... … Tidak Alasan: ………………………………………………... 13 3 81,25 18,75 3. Kontekstual Apakah kamu pernah menggunakan benda- benda yang ada di sekitarmu untuk belajar IPA? … Ya 6 37,5 … Tidak Jika iya, sebutkan contoh benda yang kamu gunakan ………………………………………………... 10 62,5 4. Kontekstual Manakah bahan pembuatan media pembelajaran yang kamu suka? Boleh memilih lebih dari satu … Kayu 13 81,25 … Kertas 14 87,5 … Kain 7 43,75 … Plastik 7 43,75 … Karet 6 37,5 …Lainnya,sebutkan tanah liat 2 12,5 5. Auto- correction Menurut kamu, apakah penggunaan media pembelajaran dapat membantu kamu untuk menemukan jawaban yang benar? … Ya Alasan: ………………………………………………... 13 81,25 … Tidak Alasan: ………………………………………………... 3 18,75 6. Menarik Menurut kamu, apakah pemberian warna membuat media pembelajaran lebih menarik? … Ya 12 75 … Tidak 4 25 7. Menarik Warna seperti apa yang kamu suka untuk media pembelajaran? … Warna gelap Sebutkan contoh warnanya ………………………………………………... 4 25 … Warna cerah Sebutkan contoh warnanya ……………………………………………….. 12 75 8. Bergradasi Menurut kamu, berapa berat media pembelajaran yang ideal untuk digunakan? … Ringan 1,5 kg 10 62,5 … Sedang 1,5-3 kg 5 31,25 … Berat 3kg Alasan: ………………………………………………... 1 6,25 9. Auto- correction Manakah yang lebih baik menurut kamu? … Saya dapat mengetahui kesalahan saya ketika menggunakan media pembelajaran. 15 93,75 98 Alasan: ………………………………………………... … Saya tidak dapat mengetahui kesalahan saya ketika menggunakan media pembelajaran. Alasan: ………………………………………………... 1 6,25 10. Bergradasi Manakah yang lebih baik menurut kamu? … Media pembelajaran yang berbentuk datar 2 dimensi. Alasan: ………………………………………………... 5 31,25 … Media pembelajaran yang berbentuk timbul 3 dimensi. Alasan: ………………………………………………... 11 68,75 Selain memilih jawaban yang sudah disediakan, siswa juga dapat memberikan deskripsi berupa alasan yang dapat memperkuat pilihan jawaban dalam kuesioner analisis kebutuhan. Berikut ini merupakan deskripsi jawaban yang diberikan siswa dalam kuesioner analisis kebutuhan yang dapat dilihat pada tabel 4.19. Tabel 4.19 Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Siswa dalam Kuesioner Analisis Kebutuhan No. Item Jawaban Kode Respon -den 1. … Ya Jika ya, sebutkan media pembelajaran yang digunakan Gambar 16 2. … Ya Alasan:……………………………………….. Mudah paham 2 Lebih paham 8 Lebih jelas 2 … Tidak Alasan:……………………………………….. Tidak jelas 3 3. … Ya Jika iya, sebutkan contoh benda yang kamu gunakan ………………………………………………... Tumbuh-tumbuhan 3 Batu 1 Balon 1 Sedotan 1 … Tidak 10 4. … Kayu 13 … Kertas 14 … Kain 7 … Plastik 7 … Karet 6 …Lainnya,sebutkan ………………………... Tanah liat 2 99 5. … Ya Alasan:………………………………………... Media pembelajaran membantu memahami materi 4 Media pembelajaran dapat membantu mengetahui materi dengan benar 4 Media pembelajaran dapat mengatasi kesulitan 3 Membantu menemukan jawaban dengan lebih jelas 2 … Tidak Alasan:……………………………………….. Tidak menarik 2 Terlalu sulit 1 6. … Ya 12 … Tidak 4 7. … Warna gelap Sebutkan contoh warnanya ………………………………………………... Biru tua 2 Hitam 3 Abu-abu 1 Coklat 1 … Warna cerah Sebutkan contoh warnanya ………………………………………………... Merah 10 Kuning 6 Hijau 7 Oranye 6 Merah muda pink 3 Biru muda 2 Ungu muda 2 Putih 4 Jingga 1 8. … Ringan 1,5 kg Alasan: ………………………………………. Mudah dibawa 11 Tidak keberatan 1 … Sedang 1,5-3 kg Alasan: ………………………………………. Lebih baik daripada ringan atau berat 2 Sedikit ada beban 1 … Berat 3kg Alasan: ………………………………………………... Karena kuat 1 9. … Saya dapat mengetahui kesalahan saya ketika menggunakan media pembelajaran. Alasan: ………………………………………………... Tahu jika salahbenar 10 Menjadi tidak bingung 2 Lebih jelas 1 … Saya tidak dapat mengetahui kesalahan saya ketika menggunakan media pembelajaran. Alasan: ………………………………………………... Belum menggunakan media pembelajaran 1 10. … Media pembelajaran yang berbentuk datar 2 dimensi. Alasan: ………………………………………………... Lebih ringan 1 Enak dilihat 2 Mudah dipahami 2 … Media pembelajaran yang berbentuk timbul 3 dimensi. Alasan: ………………………………………………... Lebih bagus 1 Seperti nyataasli 7 Lebih menarik 2 100 Berdasarkan hasil kuesioner analisis kebutuhan siswa yang dapat dilihat pada tabel 4.18 di atas, sebanyak 16 siswa atau 100 siswa pernah menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA. Media pembelajaran yang pernah digunakan adalah gambar lihat tabel 4.19. Selain itu, sebanyak 81,25 siswa menyatakan setuju bahwa penggunaan media pembelajaran dapat membantu untuk memahami materi IPA, alasannya adalah media pembelajaran dapat membuat siswa menjadi lebih jelas dan paham mengenai materi yang disampaikan, sedangkan 18,75 siswa menyatakan tidak setuju jika penggunaan media pembelajaran dapat membantu untuk memahami materi IPA, alasannya karena penggunaan media pembelajaran tidak membuat materi lebih jelas lihat tabel 4.19. Hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti dalam membuat media pembelajaran yang dapat membuat materi lebih jelas dan mudah dipahami oleh siswa. Peneliti juga menambahkan ciri kontekstual pada media pembelajaran yang dikembangkan yaitu dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar. Sebanyak 37,5 siswa pernah menggunakan benda-benda yang ada di sekitar untuk belajar materi IPA, seperti tumbuh-tumbuhan, batu, balon, dan sedotan sedangkan 62,5 mengatakan belum pernah menggunakan benda-benda yang ada di sekitar lihat tabel 4.19. Selanjutnya, peneliti juga menanyakan bahan pembuatan yang disukai oleh siswa. Sebanyak 87,5 siswa menyukai bahan kertas, sebanyak 81,25 siswa menyukai bahan kayu, sebanyak 43,75 siswa menyukai bahan kain dan plastik, sebanyak 37,5 siswa menyukai bahan karet, dan sebanyak 12,5 siswa menambahkan bahan yang disukai dari tanah liat lihat tabel 4.18. Bahan yang telah dipilih oleh siswa tersebut menjadi pertimbangan 101 bagi peneliti dalam memilih bahan yang akan digunakan untuk membuat media pembelajaran yang dikembangkan. Beberapa bahan yang dipilih peneliti yaitu kayu dan kertas. Ciri lain yang diperhatikan peneliti dalam pembuatan media pembelajaran yaitu menarik. Sebanyak 75 siswa menyatakan setuju bahwa pemberian warna pada media pembelajaran dapat membuat media pembelajaran lebih menarik. Sebanyak 75 siswa memilih warna cerah sedangkan 25 memilih warna gelap. Warna cerah yang disarankan siswa yaitu merah, kuning, hijau, oranye, merah muda pink, biru muda, ungu muda, putih, dan jingga sedangkan warna gelap yang disarankan siswa yaitu biru tua, hitam, abu-abu, dan coklat lihat tabel 4.19. Pemilihan warna oleh siswa menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti untuk membuat media pembelajaran yang dikembangkan. Peneliti akan menggunakan beberapa warna cerah dan warna gelap berdasarkan saran yang telah diberikan oleh siswa. Ciri yang selanjutnya yaitu bergradasi. Sebanyak 62,5 siswa memilih media pembelajaran yang ringan, alasannya karena mudah dibawa dan tidak keberatan lihat tabel 4.19. Selanjutnya, sebanyak 31,25 siswa memilih media pembelajaran yang beratnya sedang karena lebih menyukai media pembelajaran yang mempunyai sedikit beban, dan sebanyak 6,25 siswa memilih media pembelajaran yang berat karena merasa kuat ketika membawanya lihat tabel 4.19. Selain itu, ciri bergradasi lainnya dapat dilihat dari bentuk media pembelajaran. Sebanyak 68,75 siswa memilih media pembelajaran yang timbul 3 dimensi, alasannya karena lebih bagus, lebih menarik, dan seperti nyataasli sedangkan 31,25 siswa memilih media pembelajaran yang berbentuk datar 2 102 dimensi karena lebih ringan, enak dilihat, dan mudah dipahami lihat tabel 4.19. Berat dan bentuk media pembelajaran yang dipilih siswa menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti untuk membuat media pembelajaran yang dikembangkan. Peneliti akan membuat media pembelajaran berdasarkan pilihan terbanyak yang diberikan oleh siswa yaitu dengan berat ringan dan bentuk timbul 3 dimensi. Ciri terakhir yang diperhatikan peneliti dalam pembuatan media pembelajaran yaitu auto-correction. Ciri auto-correction yang pertama dapat dilihat dari penggunaan media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk menemukan jawaban yang benar. Sebanyak 81,25 siswa menyatakan setuju bahwa penggunaan media pembelajaran dapat membantu untuk menemukan jawaban yang benar, alasannya karena penggunaan media pembelajaran dapat membantu memahami materi dan membantu mengetahui materi dengan benar lihat tabel 4.19. Sementara itu, 18,75 siswa menyatakan tidak setuju jika penggunaan media pembelajaran dapat membantu menemukan jawaban yang benar, alasannya karena media pembelajaran yang digunakan selama ini dinilai tidak menarik dan materinya terlalu sulit sehingga media pembelajaran tidak dapat membantu untuk menemukan jawaban yang benar lihat tabel 4.19. Ciri auto- correction yang kedua dapat dilihat dari penggunaan media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk menemukan kesalahannya. Sebanyak 93,75 siswa memilih untuk dapat mengetahui kesalahannya ketika menggunakan media pembelajaran, alasannya supaya dapat mengetahui mana yang benar dan mana yang salah lihat tabel 4.19. Selain itu, sebanyak 6,25 siswa memilih untuk tidak dapat mengetahui kesalahannya ketika menggunakan media pembelajaran, 103 alasannya karena siswa tersebut belum pernah menggunakan media pembelajaran lihat tabel 4.19. Peneliti akan mempertimbangkan ciri auto-correction pada pembuatan media pembelajaran yang dikembangkan. Hal ini karena siswa lebih dominan memilih penggunaan media pembelajaran yang dapat membantu untuk menyadari kesalahannya dan menemukan jawaban yang benar. Jawaban yang diberikan oleh guru dan siswa dalam kuesioner analisis kebutuhan memberikan gambaran bagi peneliti mengenai penggunaan media dalam pembelajaran IPA. Pembuatan media pembelajaran mempertimbangkan ciri-ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori yaitu menarik, bergradasi, auto-education, dan auto-correction. Pertimbangan tersebut juga berdasarkan pilihan yang diberikan oleh guru dan siswa dalam kuesioner analisis kebutuhan. Selain itu, peneliti juga menambahkan ciri kontekstual dalam pembuatan media pembelajaran yaitu dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar. Beberapa bahan yang menjadi pertimbangan peneliti adalah kayu dan kertas. Bahan tersebut dipilih berdasarkan saran terbanyak yang diberikan oleh guru dan siswa. Peneliti menganalisis data kualitatif yang diperoleh dari ketiga teknik pengumpulan data dengan menggunakan triangulasi teknik. Data yang diperoleh melalui triangulasi teknik akan digunakan oleh peneliti sebagai bahan pertimbangan untuk membuat media pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan guru dan siswa. Triangulasi teknik dari ketiga teknik pengumpulan data dapat dilihat pada bagan 4.2. 104 Wawancara Beberapa media pembelajaran IPA sudah tersedia di sekolah, tetapi untuk materi organ pencernaan manusia belum ada. Guru juga tidak menggunakan media pembelajaran dalam menjelaskan materi organ pencernaan manusia. Guru dan siswa mengalami kesulitan pada materi organ pencernaan manusia karena banyak hafalannya dan tidak dapat dilihat secara langsung. Observasi Media pembelajaran IPA belum ada yang tersedia di kelas. Guru juga tidak menggunakan media pembelajaran dalam menjelaskan materi organ pencernaan manusia. Siswa mengalami kesulitan ketika mempelajari materi organ pencernaan manusia. Hal ini dapat dilihat dari banyak siswa yang diam dan tidak dapat menjawab ketika diberi pertanyaan oleh guru. Selain itu, ada juga beberapa siswa yang tidak dapat mengerjakan soal dengan tepat waktu. Kuesioner Hasil kuesioner menunjukkan bahwa guru dan siswa lebih banyak memilih media pembelajaran yang memiliki kelima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori. Saran dan pilihan yang diberikan oleh guru dan siswa menjadi bahan pertimbangan dalam membuat media pembelajaran. Siswa mengalami kesulitan ketika mempelajari materi organ pencernaan manusia. Akan tetapi, ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran untuk materi organ pencernaan manusia masih terbatas. Peneliti mengembangkan media pembelajaran IPA berdasarkan kelima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori yang disesuaikan dengan kebutuhan guru dan siswa. Bagan 4.2 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan bagan 4.2 di atas, ada tiga teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan kuesioner. Data yang diperoleh dari hasil wawancara yaitu bahwa beberapa media pembelajaran IPA sudah ada yang tersedia di sekolah, tetapi untuk materi organ pencernaan manusia belum ada. Guru juga tidak menggunakan media pembelajaran dalam menjelaskan materi organ pencernaan manusia. Guru dan siswa mengalami kesulitan pada materi organ pencernaan manusia karena banyak hafalannya dan tidak dapat dilihat secara langsung. Teknik pengumpulan data yang selanjutnya adalah observasi. Data yang diperoleh dari hasil observasi yaitu media pembelajaran IPA belum ada yang 105 tersedia di kelas. Guru juga tidak menggunakan media pembelajaran dalam menjelaskan materi organ pencernaan manusia. Selain itu, siswa juga mengalami kesulitan ketika mempelajari materi organ pencernaan manusia. Hal ini dapat dilihat dari banyak siswa yang diam dan tidak dapat menjawab ketika diberi pertanyaan oleh guru serta ada beberapa siswa yang tidak dapat mengerjakan soal dengan tepat waktu. Teknik pengumpulan data yang terakhir adalah kuesioner. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner analisis kebutuhan yaitu bahwa guru dan siswa lebih banyak memilih media pembelajaran yang memiliki kelima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori. Saran dan pilihan yang diberikan oleh guru dan siswa tersebut menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti dalam membuat media pembelajaran. Berdasarkan triangulasi teknik pengumpulan data, dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami kesulitan ketika mempelajari materi organ pencernaan manusia. Akan tetapi, ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran untuk materi organ pencernaan manusia masih terbatas. Oleh sebab itu, peneliti mengembangkan media pembelajaran berbasis metode Montessori untuk membantu mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa. Media pembelajaran dikembangkan berdasarkan kelima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori yang disesuaikan dengan kebutuhan guru dan siswa. Pada tahap pertama ini, peneliti telah memperoleh data analisis kebutuhan mengenai media pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan guru dan siswa. Data hasil analisis kebutuhan tersebut digunakan oleh peneliti sebagai bahan pertimbangan untuk membuat desain media pembelajaran dan album media 106 pembelajaran. Kemudian, peneliti melanjutkan ke tahap yang kedua yaitu perencanaan.

4.1.2 Perencanaan