Jenis Penelitian Rancangan Penelitian

38

BAB III METODE PENELITIAN

Uraian dalam bab ini berisi mengenai jenis penelitian, setting penelitian, rancangan penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian dan pengembangan atau sering disebut dengan Research and Development R and D. Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk Sugiyono, 2015: 407. Sukmadinata 2008: 164 juga berpendapat bahwa penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Tidak berbeda dengan kedua pendapat ahli di atas, Gall, Gall, dan Borg 2007: 589 mengemukakan bahwa penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk merancang produk atau prosedur baru, yang diuji secara sistematis di lapangan, dievaluasi, dan direvisi sampai diperoleh kriteria spesifik yang meliputi efektivitas, kualitas, dan standar yang sama. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk merancang, menghasilkan, dan mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, 39 yang diuji secara sistematis, dievaluasi dan direvisi sampai diperoleh kriteria berdasarkan standar tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi organ pencernaan manusia. Penelitian ini dibatasi sampai pada uji coba lapangan terbatas yang dilakukan untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran oleh siswa dalam memahami materi organ pencernaan manusia di kelas V. Selain itu, hasil dari penelitian ini berupa sebuah prototipe media pembelajaran organ pencernaan manusia berbasis metode Montessori.

3.2 Setting Penelitian

Setting penelitian membahas mengenai subjek penelitian, objek penelitian, lokasi penelitian, dan waktu penelitian.

3.2.1 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 10 siswa kelas V yang terdiri dari tujuh siswa putri dan tiga siswa putra tahun ajaran 20162017 di SD Kanisius Jetisdepok. Pemilihan 10 siswa tersebut berdasarkan hasil diskusi dan rekomendasi dari guru kelas. Berdasarkan hasil diskusi dan rekomendasi dari guru kelas, kemudian peneliti memilih 10 siswa tersebut berdasarkan tingkat kognitifnya, yaitu ada yang yang rendah, cukup, dan tinggi. Selain itu, peneliti juga memberikan beberapa pertimbangan terkait pemilihan subjek berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada saat pembelajaran. 40

3.2.2 Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori yang terdiri dari papan organ pencernaan manusia yang terbuat dari kayu damar, kartu gambar organ pencernaan, kartu nama organ pencernaan, kartu fungsi organ pencernaan, kartu control of error sebagai pengendali kesalahan, dan kotak penyimpanan kartu. Media pembelajaran ini dirancang untuk membantu siswa kelas V dalam mempelajari mata pelajaran IPA semester I materi organ pencernaan makanan pada manusia dan fungsinya.

3.2.3 Lokasi Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini dilakukan di SD Kanisius Jetisdepok. SD Kanisius Jetisdepok terletak di dusun Jetisdepok, Sendangsari, Minggir, Sleman, Yogyakarta. Peneliti memilih SD Kanisius Jetisdepok sebagai tempat uji coba lapangan terbatas karena di SD tersebut masih minim menggunakan media pembelajaran ketika melakukan pembelajaran di kelas. Selain itu, nilai pada mata pelajaran IPA juga masih banyak yang di bawah KKM terutama di kelas V. SD Kanisius Jetisdepok juga memiliki letak yang strategis dan memungkinkan untuk mencari bahan-bahan yang digunakan sebagai media pembelajaran.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini dilakukan pada bulan Juni 2016 hingga Januari 2017. Secara keseluruhan, penelitian ini berlangsung kurang lebih selama tujuh bulan. 41

3.3 Rancangan Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini mengadopsi model Borg dan Gall 1983: 775 dan Sugiyono 2015: 408-427. Borg dan Gall 1983: 775 mengemukakan sepuluh langkah dalam penelitian dan pengembangan yaitu 1 penelitian dan pengumpulan data, 2 perencanaan, 3 pengembangan bentuk awal produk, 4 uji coba lapangan awal, 5 revisi produk awal, 6 uji coba lapangan, 7 revisi produk, 8 uji pelaksanaan lapangan, 9 penyempurnaan produk akhir, 10 diseminasi dan implementasi. Borg dan Gall 1983: 775 menguraikan setiap langkah dalam penelitian dan pengembangan sebagai berikut: 1. Penelitian dan pengumpulan data yang dapat dilakukan melalui studi literatur, observasi kelas, dan sebagainya. 2. Perencanaan yang meliputi menentukan keterampilan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai melalui perangkat yang dihasilkan. Peneliti perlu menggambarkan langkah-langkah dalam merencanakan produk sehingga produk yang diujicobakan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. 3. Pengembangan bentuk awal produk yang merupakan pengembangan bentuk lengkap dari perangkat yang dikembangkan sebelum dilakukan pengujian dan perbaikan dari beberapa ahli. Apabila yang dikembangkan merupakan perangkat pembelajaran maka langkah yang dikembangkan pada tahap ini yaitu bahan-bahan pembelajaran, buku pegangan, dan perangkat penilaian. 4. Uji coba lapangan awal yang dilakukan pada satu sampai tiga sekolah dengan menggunakan 6-12 subjek. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan kuesioner selanjutnya data tersebut dianalisis. 42 5. Revisi produk awal. Revisi produk awal dilakukan berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji coba lapangan awal. 6. Uji coba lapangan yang dilakukan pada 5-15 sekolah dengan melibatkan 30- 100 subjek. Data kuantitatif diperoleh melalui pretest dan posttest. Hasil data yang diperoleh dengan mengkaji ketercapaian tujuan pembelajaran dan dibandingkan dengan data pada kelompok kontrol. 7. Revisi produk berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji coba lapangan. Pada tahap ini dilakukan penyempurnaan produk yang akan diujicobakan kembali pada tahap selanjutnya. 8. Uji pelaksanaan lapangan yang dilakukan pada 10-30 sekolah dengan melibatkan 40-200 subjek. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan kuesioner selanjutnya data tersebut dianalisis. 9. Penyempurnaan produk akhir berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji pelaksanaan lapangan. Penyempurnaan produk ini kemudian dapat diproduksi secara masal. 10. Diseminasi dan implementasi yaitu melaporkan produk akhir hasil penelitian dalam seminar dan jurnal. Peneliti juga dapat bekerjasama dengan penerbit untuk memproduksi dan memasarkan secara luas. Berdasarkan kesepuluh langkah penelitian dan pengembangan di atas, peneliti selanjutnya membandingkan model penelitian yang dipaparkan oleh Borg dan Gall dengan model penelitian Sugiyono. Sugiyono 2015: 408-409 mengemukakan bahwa ada sepuluh langkah dalam penelitian dan pengembangan yaitu 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 revisi desain, 6 uji coba produk, 7 revisi produk, 8 uji coba 43 pemakaian, 9 revisi produk, dan 10 produksi masal. Berikut ini adalah bagan langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono 2015: 409 yang disajikan dalam bentuk bagan 3.1. Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan Menurut Sugiyono 2015: 409 Berdasarkan bagan 3.1 di atas, langkah-langkah penelitian dan pengembangan dimulai dari adanya potensi dan masalah. Potensi dan masalah dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik. Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk yang diharapkan dapat mengatasi masalah yang telah ditemukan. Produk yang akan dihasilkan perlu didesain terlebih dahulu. Desain produk diwujudkan dalam bentuk gambar atau bagan sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. Produk yang sudah selesai dibuat kemudian divalidasi oleh pakar atau tenaga ahli untuk dinilai sehingga dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. Kelemahan tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan untuk perbaikan desain. Hasil dari perbaikan tersebut 10 produksi masal 1 potensi dan masalah 2 Pengumpulan data 3 desain produk 4 validasi desain 5 revisi desain 6 uji coba produk 7 revisi produk 8 uji coba pemakaian 9 revisi produk 44 selanjutnya diujicobakan pada kelompok yang terbatas untuk mengetahui manfaat dari produk yang dikembangkan berdasarkan masalah yang dihadapi oleh responden. Hasil uji coba pada kelompok yang terbatas dapat menjadi bahan untuk melakukan revisi kembali jika masih terdapat kelemahan-kelemahan pada produk tersebut. Setelah direvisi, maka perlu dilakukan uji coba pemakaian pada kelas yang lebih luas. Apabila dalam uji coba pemakaian tersebut masih terdapat kekurangan dan kelemahan, maka dilakukan revisi produk kembali. Jika produk yang dikembangkan telah dinyatakan efektif dan layak, maka produk tersebut dapat diproduksi secara masal Sugiyono, 2015: 408-427. Peneliti melakukan penelitian dan pengembangan dengan mengadopsi dan memodifikasi model penelitian dan pengembangan dari Borg dan Gall 1983: 775 dan Sugiyono 2015: 408-427. Penelitian ini dibatasi sampai pada uji coba lapangan terbatas dan prototipe media pembelajaran yang telah divalidasi oleh ahli. Hal ini dikarenakan waktu yang relatif singkat. Langkah penelitian dan pengembangan dimodifikasi menjadi lima tahap yaitu 1 potensi dan masalah, 2 perencanaan, 3 pengembangan bentuk awal produk, 4 validasi produk, dan 5 uji coba lapangan terbatas. Penelitian dimulai pada tahap potensi dan masalah yaitu dengan mengidentifikasi masalah dan menganalisis kebutuhan guru dan siswa. Kemudian, pada tahap perencanaan, peneliti merancang desain media pembelajaran beserta albumnya dan beberapa instrumen seperti kuesioner dan tes yang digunakan pada saat penelitian. Peneliti kemudian membuat produk berdasarkan lima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori pada tahap pengembangan bentuk awal produk. Selanjutnya, produk tersebut divalidasi oleh beberapa ahli pada tahap validasi produk sebelum digunakan pada tahap uji coba 45 lapangan terbatas. Langkah penelitian dan pengembangan yang telah dimodifikasi menjadi lima tahap disajikan dalam bentuk bagan 3.2 berikut ini. Bagan 3.2 Langkah penelitian dan pengembangan yang telah dimodifikasi menjadi lima tahap

3.4 Prosedur Penelitian