Soal Tes Instrumen Penelitian

62 Hasil rerata skor validasi kuesioner analisis kebutuhan dan kuesioner validasi produk diperoleh melalui uji validasi konstruk yang dilakukan oleh para ahli tersebut. Rerata hasil tersebut menunjukkan valid atau tidaknya instrumen. Hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada tabel 4.12 halaman 88, sedangkan hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat pada tabel 4.14 halaman 89. Hasil validasi kuesioner validasi produk oleh ahli dapat dilihat pada tabel 4.27 halaman 117 sedangkan hasil validasi kuesioner tanggapan mengenai produk media pembelajaran oleh siswa dapat dilihat pada tabel 4.28 halaman 118. Selain uji validitas konstruk, peneliti juga melakukan uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa. Uji keterbacaan dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman guru dan siswa terhadap kalimat pertanyaan dalam kuesioner. Uji keterbacaan dilakukan kepada guru dan lima siswa kelas V SD setara. Hasil rerata skor uji keterbacaan kuesioner diperoleh melalui uji keterbacaan yang dilakukan oleh guru dan siswa. Hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada tabel 4.13 halaman 89, sedangkan hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat pada tabel 4.15 halaman 90. Selain itu, hasil uji keterbacaan kuesioner tanggapan mengenai produk oleh siswa dapat dilihat pada tabel 4.29 halaman 119.

3.6.4 Soal Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa pretest dan posttest. Pretest dan posttest digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran dalam uji coba lapangan terbatas. Selain itu, pretest dan posttest juga digunakan sebagai data pendukung untuk 63 mengetahui kualitas media pembelajaran. Tes disusun dan dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar KD “Mengenal organ tubuh manusia dan hewan serta mendeskripsikan fungsinya” untuk kelas V semester ganjil. Peneliti menjabarkan KD tersebut menjadi lima indikator. Kelima indikator tersebut dikembangkan menjadi 15 soal uraian terbatas tipe jawaban melengkapi. Peneliti menyusun soal tes berdasarkan pada kisi-kisi yang telah dibuat. Adapun kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada tabel 3.8. Tabel 3.8 Kisi-kisi Soal Tes Kompetensi Dasar Indikator Nomor Item Mengenal organ tubuh manusia dan hewan serta mendeskripsikan fungsinya Menyebutkan organ-organ pencernaan makanan pada manusia 7, 8, 10, 13, 15 Menyebutkan fungsi organ pencernaan makanan pada manusia 1, 2, 4, 9 Membedakan pencernaan mekanik dengan kimiawi 3, 6 Menyebutkan enzim-enzim yang berperan dalam proses pencernaan makanan pada manusia 5, 12 Menyebutkan fungsi enzim dalam proses pencernaan makanan pada manusia 11, 14 Instrumen tes yang telah dibuat harus diuji validitasnya terlebih dahulu. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen Arikunto, 2013: 211. Sebuah instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2015: 173. Uji validitas pada instrumen tes meliputi validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi content validity berkaitan dengan kesesuaian antara isi instrumen dengan materi yang diajarkan, sedangkan validitas konstruk construct validity berkaitan dengan kesesuaian aspek yang diukur dengan berlandaskan kajian teori tertentu Sugiyono, 2015: 177-182. Aspek yang dinilai dalam uji validitas isi dapat dilihat pada tabel 3.9. 64 Tabel 3.9 Aspek Penilaian Validitas Isi Instrumen Tes No Aspek yang Dinilai 1 Kesesuaian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan indikator 2 Kesesuaian perilaku yang dituntut dalam indikator dengan perkembangan siswa 3 Kesesuaian indikator 1 dengan item soal yang diberikan 4 Kesesuaian indikator 2 dengan item soal yang diberikan 5 Kesesuaian indikator 3 dengan item soal yang diberikan 6 Kesesuaian indikator 4 dengan item soal yang diberikan 7 Kesesuaian indikator 5 dengan item soal yang diberikan 8 Kesesuaian penggunaan bahasa dengan bahasa Indonesia baku 9 Kesesuaian penulisan kalimat pertanyaan Uji validitas isi dan validitas konstruk instrumen tes dilakukan oleh guru SD setara. Hasil validasi isi dapat dilihat pada tabel 4.20 halaman 111 dan hasil validasi konstruk dapat dilihat pada tabel 4.21 halaman 111. Instrumen tes yang sudah divalidasi kemudian diujikan secara empiris kepada siswa kelas V di SD setara. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan program SPSS 22 for Windows. Hasil dari pengolahan tersebut menunjukkan valid atau tidaknya suatu item soal. Item soal yang valid atau tidak valid dapat dilihat dengan cara membandingkan r hitung dengan r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka item soal tersebut dinyatakan valid, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka item soal tersebut dinyatakan tidak valid. Selain itu, valid atau tidaknya suatu instrumen dapat dilihat dari harga sig. 2-tailed. Jika harga sig. 2-tailed lebih kecil dari 0,05, maka item soal dikatakan valid Widoyoko, 2009: 139. Hasil penghitungan item soal yang valid dan tidak valid setelah diolah dengan menggunakan program SPSS 22 for Windows dapat dilihat pada tabel 4.23 halaman 114. Setelah diuji validitasnya, kemudian peneliti menguji reliabilitas item soal. Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia berasal dari kata reliability atau reliable 65 dalam bahasa Inggris yang artinya dapat dipercaya. Instrumen tes dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap atau ajeg konsisten apabila diteskan berkali-kali Widoyoko, 2014: 188. Reliabel atau tidaknya suatu instrumen dapat diketahui dari nilai koefisien Alpha yang dapat dihitung dengan menggunakan program SPSS 22 for Windows. Lin dan Kaplan dalam Widoyoko, 2014: 201 mengemukakan bahwa instrumen tes dikatakan reliabel jika mempunyai koefisien Alpha sekurang-kurangnya 0,7. Hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakan program SPSS 22 for Windows dapat dilihat pada tabel 4.24 halaman 115. Berdasarkan hasil pengolahan validitas dan reliabilitas, peneliti menggunakan 15 soal untuk soal pretest dan posttest. Selanjutnya, kelimabelas soal tes tersebut diuji keterbacaannya. Uji keterbacaan dilakukan kepada siswa kelas V SD setara untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap kalimat pertanyaan dalam soal tes. Hasil uji keterbacaan soal tes dapat dilihat pada tabel 4.26 halaman 116.

3.7 Triangulasi

Hasil data yang terkumpul melalui observasi, wawancara, dan kuesioner kemudian diolah menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada Sugiyono, 2015: 330. Triangulasi dibedakan menjadi dua macam yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik adalah penggunaan teknik pengumpulan data yang berbeda- beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama sedangkan triangulasi