60 Kelima indikator yang terdapat dalam kisi-kisi tersebut kemudian
dikembangkan menjadi 10 pertanyaan untuk guru dan 10 pertanyaan untuk siswa. Pertanyaan tersebut selanjutnya disusun menjadi kuesioner analisis kebutuhan
untuk guru dan siswa.
3.6.3.2 Kuesioner Validasi Produk
Peneliti menyusun kuesioner validasi produk berdasarkan pada lima indikator ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori yaitu menarik,
bergradasi, auto-education, auto-correction, dan kontekstual. Kuesioner validasi produk ini digunakan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran yang
dikembangkan. Kuesioner validasi produk diisi oleh ahli pembelajaran IPA, ahli
pembelajaran Montessori, dan guru kelas V. Kuesioner validasi produk diisi oleh ahli dan guru setelah peneliti mempresentasikan media pembelajaran yang
dikembangkan. Selain kuesioner validasi produk oleh ahli, ada juga kuesioner tanggapan mengenai produk oleh siswa. Kuesioner tanggapan mengenai produk
diisi oleh siswa setelah peneliti melakukan uji coba lapangan terbatas. Kuesioner validasi produk oleh ahli dan kuesioner tanggapan mengenai produk oleh siswa
memiliki indikator yang sama. Adapun kisi-kisi kuesioner validasi produk oleh ahli dan tanggapan mengenai produk oleh siswa dapat dilihat pada tabel 3.6.
Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Produk oleh Ahli dan Tanggapan Produk oleh Siswa
Indikator Deskriptor
Nomor Item Ahli
Siswa
Auto- education
1. Membantu siswa memahami konsep IPA
1 2
2. Siswa belajar secara mandiri
2 1
Kontekstual 1.
Memanfaatkan benda dari lingkungan sekitar 3
10 2.
Dapat diproduksi oleh masyarakat sekitar dan sekolahguru
4 11
Menarik 1.
Memiliki warna yang menarik bagi siswa 5
3
61
2. Bentuk media pembelajaran menarik
6 4
3. Cara kerja media pembelajaran menarik
7 7
Bergradasi 1.
Memiliki bentuk 3 dimensi 8
5 2.
Memiliki berat yang sesuai dengan karakteristik siswa
9 6
Auto- correction
1. Membantu siswa menemukan kesalahan sendiri
10 8
2. Membantu siswa menemukan jawaban yang benar
11 9
Kelima indikator yang terdapat dalam kisi-kisi tersebut kemudian dikembangkan menjadi 11 pernyataan yang disusun dalam kuesioner validasi
produk oleh ahli dan tanggapan mengenai produk media pembelajaran oleh siswa. Selain produk berupa media pembelajaran, produk yang berupa album media
pembelajaran juga diuji kelayakannya. Aspek yang dinilai dalam validasi album dapat dilihat pada tabel 3.7.
Tabel 3.7 Aspek Penilaian Album Media Pembelajaran
No Aspek yang Dinilai
1 Kesesuaian bahasa dengan tata bahasa Indonesia yang baku
2 Kejelasan kalimat
3 Pemilihan jenis huruf
4 Pemilihan ukuran huruf
5 Pemilihan ukuran gambar
6 Kejelasan gambar
7 Kelengkapan album
8 Keruntutan langkah-langkah kegiatan
9 Kesesuaian langkah kegiatan dengan gambar yang digunakan
10 Kesesuaian perilaku dalam langkah kegiatan dengan perkembangan siswa
Kuesioner analisis kebutuhan dan kuesioner validasi produk telah divalidasi oleh ahli pembelajaran IPA, ahli pembelajaran Montessori, dan guru. Instrumen
tersebut divalidasi agar dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang valid selama penelitian. Instrumen nontes yang digunakan untuk mengukur sikap perlu
diuji melalui validitas konstruk Sugiyono, 2015: 176. Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen dapat mengukur konsep dari suatu
teori yang menjadi dasar penyusunan instrumen Widoyoko, 2009: 131. Oleh sebab itu, kuesioner tersebut diuji dengan menggunakan uji validitas konstruk.
62 Hasil rerata skor validasi kuesioner analisis kebutuhan dan kuesioner validasi
produk diperoleh melalui uji validasi konstruk yang dilakukan oleh para ahli tersebut. Rerata hasil tersebut menunjukkan valid atau tidaknya instrumen. Hasil
validasi kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada tabel 4.12 halaman 88, sedangkan hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat pada
tabel 4.14 halaman 89. Hasil validasi kuesioner validasi produk oleh ahli dapat dilihat pada tabel 4.27 halaman 117 sedangkan hasil validasi kuesioner tanggapan
mengenai produk media pembelajaran oleh siswa dapat dilihat pada tabel 4.28 halaman 118.
Selain uji validitas konstruk, peneliti juga melakukan uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa. Uji keterbacaan dilakukan untuk
mengetahui tingkat pemahaman guru dan siswa terhadap kalimat pertanyaan dalam kuesioner. Uji keterbacaan dilakukan kepada guru dan lima siswa kelas V
SD setara. Hasil rerata skor uji keterbacaan kuesioner diperoleh melalui uji keterbacaan yang dilakukan oleh guru dan siswa. Hasil uji keterbacaan kuesioner
analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada tabel 4.13 halaman 89, sedangkan hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat pada tabel 4.15
halaman 90. Selain itu, hasil uji keterbacaan kuesioner tanggapan mengenai produk oleh siswa dapat dilihat pada tabel 4.29 halaman 119.
3.6.4 Soal Tes