140
4.1.2.3 Refleksi Siklus II
Pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi melalui pendekatan PAIKEM yang dilakukan guru pada siklus II sudah dapat diikuti
dengan baik oleh siswa. Hal ini dikarenakan siswa sudah terbiasa dengan metode pembelajaran yang dilakukan guru. Keterampilan mengubah teks wawancara
menjadi narasi berdasarkan hasil tes diakhir pembelajaran siklus II menunjukkan peningkatan dari siklus I. pada siklus II ini sudah tidak ada siswa yang nilainya
masih berada dalam kategori kurang. Nilai rata-rata kelas keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi dari seluruh aspek penilaian berdasarkan hasil tes
pada siklus II mencapai 79,34 dan mengalami peningkatan sebesar 12,88 dari siklus I. rata-rata kelas ini telah mampu mencapai batas minimal ketuntasan
belajar sebesar 70. Berdasarkan hasil observasi selama pembelajaran pada siklus II, tingkah
laku negatif siswa telah berkurang. Pada saat siswa diberi tugas mengidentifikasi ciri-ciri narasi, dan menyimpulkan pengertian narasi dengan kelompoknya
masing-masing, tiap kelompok sudah mau ikut mengerjakan tugas. Kerjasama dan kekompakan yang terjalin antaranggota kelompok sudah baik. Semua kelompok
sudah mau berdiskusi dan mengemukakan pendapatnya mulai dari seleksi topik, tugas mengidentifikasi ciri-ciri narasi, dan menyimpulkan pengertiannya, tugas
mengubah teks wawancara menjadi narasi sampai pada presentasi hasil terbaik kelompoknya. Pada saat kegiatan menyimak kegiatan wawancara yang
diperagakan model, sebagian besar siswa terlihat serius dalam menyimak dan mencatat isi wawancara. Pada saat mengerjakan tugas mengubah teks wawancara
menjadi narasi, siswa yang menunjukkan perilaku kurang baik saat mengerjakan
141
tugas dari guru, misalnya siswa yang melihat pekerjaan teman sebangkunya sudah sangat berkurang. Menyikapi dari hasil yang dicapai oleh siswa selama proses
pembelajaran dan hasil tes mengubah teks wawancara menjadi narasi pada akhir siklus II tersebut maka tidak perlu lagi dilakukan tindakan berikutnya.
4.2 Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian ini didasarkan pada hasil tindakan siklus I dan hasil tindakan siklus II. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui dua
tahapan, yaitu siklus I dan siklus II. Pembahasan hasil penelitian meliputi hasil tes dan nontes. Pembahasan hasil penelitian mengacu pada pemerolehan skor yang
dicapai siswa dalam keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi. Aspek-aspek yang dinilai dalam keterampilan mengubah teks wawancara menjadi
narasi meliputi tujuh aspek, yaitu 1 kesesuaian isi narasi dengan teks wawancara, 2 penggunaan kalimat langsung dan tidak langsung, 3 ejaan dan
tanda baca, 4 kohesi dan koherensi, 5 diksi, 6 kronologis kejadian, 7 kerapian tulisan. Pembahasan hasil nontes berpedoman pada empat instrument
nontes, yaitu, 1 observasi, 2 wawancara, 3 jurnal, dan 4 dokumentasi foto.
Dalam pembahasan ini, hasil tes dan nontes dibahas secara terpisah.
4.2.1 Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara menjadi Narasi
Kegiatan yang dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian tindakan kelas adalah peneliti melakukan observasi awal dan wawancara terhadap guru
mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia kelas VII G. hal ini dilakukan dengan