28 g.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok.
C. Karakteristik Siswa Kelas V SD
Sekolah Dasar merupakan lembaga pendidikan anak yang kira-kira berusia enam tahun hingga kira-kira berusia sebelas atau dua belas tahun. Pada masa usia
tersebut, merupakan tahap perkembangan berpikir fase operasional konkret, seperti yang dikemukakan oleh Piaget Sugihartono dkk, 2013: 109 perkembangan
berpikir individu melalui empat tahap yaitu sensorimotorik 0-2 tahun, praoperasional 2-7 tahun, operasional kongkrit 7-11 tahun, dan operasional
formal 12-15.
Menurut Wina Sanjaya 2013: 265 dikatakan fase operasional konkret karena pada masa ini pikiran anak terbatas pada objek-objek yang mereka jumpai dari
pengalaman-pengalaman langsung. Anak berpikir tentang objek-objek atau benda yang mereka temukan secara langsung, misalnya tentang beratnya, warnanya, dan
strukturnya. Mereka juga berpikir tentang aktivitas-aktivitas yang dapat mereka lakukan dengan menggunakan benda-benda yang ditemuimya itu.
Piaget Ahmad Susanto, 2015: 78 menyatakan bahwa anak memiliki cara tersendiri untuk menginterprestasikan dan beradaptasi dengan lingkungannya.
Setiap anak memiliki struktur kognitif yang disebut schemata, yaitu sistem konsep yang ada dalam pikiran sebagai hasil pemahaman terhadap objek yang ada dalam
lingkungannya. Pemahaman tentang objek tersebut berlangsung melalui proses asimilasi menghubungkan objek dengan konsep yang sudah ada dalam pikiran
dan akomodasi proses memanfaatkan konsep-konsep dalam pikiran untuk menafsirkan objek. Kedua proses ini jika berlangsung terus-menerus akan
29 membuat pengetahuan lama dan baru menjadi seimbang. Dengan cara seperti itu,
secara bertahap anak dapat membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan hal tersebut, maka perilaku belajar anak sangat
dipengaruhi oleh aspek-aspek dari dalam diri dan lingkungannya. Kedua hal ini tidak mungkin dipisahkan karena memang proses belajar terjadi dalam konteks
interaksi diri anak dengan lingkungannya. Dengan mengacu pada teori tahapan perkembangan kognitif Piaget Ahmad
Susanto, 2015: 78, maka dapat diketahui bahwa anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasional konkret usia 7-11 tahun. Dimana pada rentang usia ini
anak menunjukkan perilaku belajar yang berkembang, yang ditandai dengan ciri- ciri sebagai berikut:
1. Anak mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke
aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak. 2.
Anak mulai berpikir secara operasional, yakni anak mampu memahami aspek- aspek kumulatif materi, seperti: volume, jumlah, berat, luas, panjang, dan
pendek. Anak juga mampu memahami tentang peristiwa-perisiwa yang konkret. 3.
Anak dapat menggunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasi benda-benda yang bervariasi beserta tingkatannya.
4. Anak mampu membentuk dan menggunakan keterhubungan aturan-aturan,
prinsip ilmah sedehana, dan menggunakan hubungan sebab akibat. 5.
Anak mampu memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, pendek, lebar, luas, sempit, ringan, dan berat.
30 Menurut Dalyono 2015: 96 beberapa ciri anak masa bersekolah umur 7
s.d. 12 tahun antara lain : 1.
Realistis dan kritis, 2.
Banyak ingin tahu dan suka belajar, 3.
Memiliki perhatian terhadap hal-hal yang praktis dan konkret dalam kehidupan sehari-hari,
4. Mulai timbul minat terhadap bidang pelajaran tertentu,
5. Sampai umur 11 tahun anak suka meminta bantuan kepada orang dewasa
dalam menyelesaikan tugas belajarnya. 6.
Setelah umur 11 tahun, anak-anak mulai ingin bekerja dalam menyelesailan tugas-tugas belajar
7. Mendambakan angka-angka raport yang tinggi
8. Anak suka berkelompok dan memilih teman-teman sebaya dalam bermain dan
belajar Menurut Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh 2005: 38 masa usia sekolah
dasar dapat dirinci menjadi dua fase yaitu masa kelas-kelas rendah dan masa kelas- kelas tinggi. Masa kelas tinggi yaitu siswa berumur kira-kira 910 tahun sampai
kira-kira umur 1213 tahun. Siswa pada kelas V termasuk ke dalam masa kelas tinggi sekolah dasar. Beberapa sifat anak pada masa kelas tinggi yang disampaikan
Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh 2005: 40 adalah sebagai berikut: 1.
Memiliki minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-
pekerjaan praktis.
31 2.
Realitis, ingin tahu, dan ingin belajar. 3.
Pada akhir masa ini adanya minat pada hal-hal dan mata pelajaran khusus. 4.
Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan seorang guru atau orang dewasa lain untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya.
5. Setelah kira-kira umur 11 tahun anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas
dan berusaha menyelesaikannya sendiri. 6.
Anak memandang nilai angka dalam raport sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajar.
7. Anak-anak gemar dalam membentuk kelompok sebaya.
Oleh karena itu sebagai guru hendaknya menyesuaikan proses pembelajaran yang dilakukan dengan tahapan-tahapan kognitif yang dimiliki anak. Karena tanpa
penyesuaian proses pembelajaran dengan perkembangan kognitifnya, guru maupun siswa akan mendapatkan kesulitan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
ditetapkan. Berdasarkan pendapat ahli di atas siswa kelas V SD termasuk masa anak-anak akhir yang berada pada tahap operasional kongkrit. Pada tahap tersebut
siswa berpikir pada objek yang bersifat konkrit atau dari pengalaman-pengalaman langsung. Pada tahap ini juga siswa sudah memandang nilai sebagai ukuran yang
tepat mengenai prestasi belajar. Oleh karena itu tahap tersebut sesuai dengan penelitian bahwa siswa cenderung menyukai pembelajaran yang konkrit dan
berdasarkan pengalamannya.
D. Penelitian yang Relevan