PengamatanObservasi Siklus I Siklus I

59

c. PengamatanObservasi Siklus I

Tahap ketiga dari penelitian tindakan kelas ini adalah pengamatan atau observasi. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya tindakan. Pengamatan dilakakukan oleh guru, peneliti, dan bantuan teman sejawat yang bernama Khoiria Hikmawati. Teman sejawat sebagai pengamat artinya yang melakukan pengamatan kepada guru dan peneliti saat pemberian tindakan dalam pembelajaran IPS menggunakan pembelajaran aktif card sort. Pengamatan tersebut menggunakan lembar pengamatan kinerja guru dan catatan lapangan untuk mencatat semua hal yang terjadi selama tindakan siklus I berlangsung. Hal tersebut terjadi karena dalam pelaksanaannya guru merasa tidak mampu melaksanakan beberapa tahapan dalam kegiatan inti dengan menggunakan pembelajaran aktif card sort. Guru merasa kesulitan dengan mempelajari kembali ilmu yang baru di usianya dan di masa guru yang akan pensiun sehingga meminta peneliti untuk menjelaskan tentang cara pelaksanaan dan melakukan beberapa tahapan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran aktif card sort. Meskipun dalam beberapa tahapan dalam kegiatan inti yang melaksanakan pembelajaran adalah peneliti tetapi guru tetap di kelas dan membantu dalam tahapan yang dilaksanakan tersebut sehingga guru mengetahui langkah-langkah yang dilaksanakan. Oleh karena itu guru bersama peneliti berkolaborasi dalam pelaksanaan pembelajaran IPS menggunakan pembelajaran aktif card sort. Pada siklus I pertemuan 1 guru membuka pembelajaran dengan salam, tidak melakukan doa dan presensi karena jam pelajaran IPS dilaksanakan pada jam ke 4. Guru sudah mengkondisikan siswa agar siswa siap dalam kegiatan 60 pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran pun guru mengingatkan materi pelajaran yang telah dipelajari pada minggu lalu tentang perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah dengan tanya jawab. Siswa dipancing guru untuk menjawab beberapa pertanyaan dengan cara ditunjuk atau menjawab bersama karena guru menginginkan siswanya agar menjawab. Siswa pun menjawab dengan suara lirih seperti Nurul dan siswa perempuan lainnya, sedangkan siswa laki-laki seperti Rafa menjawab benar namun harus ditunjuk oleh guru. Guru kemudian mengaitkan materi minggu lalu untuk melakukan apersepsi. Apersepsi tersebut sudah relevan dengan materi yang akan diajarkan. Setelah itu guru juga memotivasi belajar siswa untuk memberikan semangat, tetapi guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada pembelajaran inti siswa terlihat serius dalam menggali informasi melalui membaca yaitu dari siswa mencoret atau menggaris bawahi hal-hal penting. Kemudian siswa mendengarkan penjelasan tentang cara pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran aktif card sort. Siswa yang belum paham bertanya tentang penjelasan tersebut. Setelah siswa paham siswa melakukan tahapan-tahapan dengan bimbingan peneliti dan guru. Siswa antusias dengan kartu yang telah diterimanya untuk membuat kelompok sesuai kategori. Namun dalam proses pembentukan kelompok tersebut memakan waktu yang cukup lama hal itu dikarenakan siswa masih bingung dalam mengategorikan ke BPUPKI, PPKI, atau sikap menghargai jasa tokoh pejuang sehingga membuat kelas sedikit ramai karena ada siswa yang bertanya pada guru dan temannya tetapi ada juga siswa yang berinisiatif mencari informasi pada buku, bahkan 61 beberapa siswa sudah paham dengan informasi yang ada pada kartu yang dia bawa. Siswa diminta untuk membaca materi lagi supaya berkelompok sesuai dengan kategorinya. Setelah berkelompok sesuai kategorinya siswa diberikan satu set card sort untuk dipilah. Siswa antusias dalam memilah kartu sesuai dengan kategorinya, meskipun saat awal-awal siswa sedikit terlihat bingung namun lama-kelamaan siswa sudah mencari informasi sendiri pada buku dan materi. Dalam proses diskusi siswa pun dibimbing ketika ada kesulitan. Setelah dipilah kemudian kartu tersebut ditempel pada media yang sudah disediakan. Siswa terlihat semangat dan merasa senang karena tanpa diminta siswa menghias media untuk menempel tersebut manila, namun terdapat anggota kelompok yang belum berpartisipasi atau kurang melaksanakan perannya sehingga membuat ramai dan mengganggu anggota lainnya. Setelah selesai guru pun meminta siswa kembali ditempat duduk masing-masing kemudian menutup pembelajaran dengan merangkum pembelajaran bersama siswa dengan tanya jawab apa yang sudah dipelajari. Siswa sudah berani untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru karena siswa sudah mengetahui jawaban dari pembelajaran mengunakan card sort. Kemudian guru juga melakukaan refleksi kepada siswa apakah senang dengan pembelajaran menggunakan pembelajaran aktif card sort, siswa pun merasa senang. Guru tidak lupa memberikan tindak lanjut. Pada siklus I pertemuan 2 guru membuka pembelajaran dengan salam, doa dan dilanjutkan dengan bacaan surat pendek karena pembelajaran dimulai setelah pelajaran olahraga. Pada pertemuan ini sedikit mundur 5 menit 62 dikarenakan siswa harus menggunakan sepatu dan merapikan meja. Seperti pertemuan sebelumnya guru mengulas atau mengingatkan materi sebelumnya dengan melakukan tanya jawab. Siswa lebih antusias dalam menjawab pertanyakan yang diberikan oleh guru. Pada pertemuan ini guru memberikan apersepsi dan motivasi namun tetap belum menyampaikan tujuan. Pada kegiatan inti peneliti meminta siswa untuk berkelompok seperti kelompok hari kemarin. Siswa pun terlihat bersemangat karena siswa langsung bergegas menata meja dan kursi. Setiap kelompok menyiapkan hasil kerjaan yang akan dipresentasikan di depan kelas dan menyiapkan pertanyaan yang akan disampaikan setelah presentasi. Setelah semua siap, kelompok diminta untuk presentasi di depan kelas. Ketika presentasi, siswa masih terlihat malu-malu sehingga ada siswa yang presentasi terdengar lirih sehingga siswa tersebut diminta untuk mempresentasikan dengan suara lebih keras. Pada saat presentasi kelompok lain ada yang sibuk dengan kegiatannya sendiri dengan mengajak anggota kelompok lainnya ramai. Hal itu terjadi karena terlalu banyak anggota kelompok dan kegiatan siswa hanya mendengarkan presentasi yang di depan. Namun guru bersama peneliti sudah membimbing jalannya diskusi saat presentasi agar kelompok lain memperhatikan temannya yang di depan. Setelah selesai presentasi kelompok tersebut memberikan pertanyaan kepada kelompok lain. Saat sesi tanya jawab siswa terlihat antusias dengan saling berebutan dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh kelompok yang di depan. Dalam sesi tanya jawab pun siswa dibimbing serta dikuatkan jawabannya. 63 Dalam kegiatan penutup guru memberikan kesempatan kepada siswa terkait hal-hal yang belum jelas tentang materi yang sudah dipelajari dari awal sampai akhir. Namun, siswa masih malu untuk bertanya sehingga guru memberikan sedikit tanya jawab lisan secara keseluruhan tentang materi yang sudah dipelajari kemudian dilanjutkan dengan membuat kesimpulan bersama. Setelah itu siswa diminta duduk di tempat masing-masing dan guru mengadakan post tes untuk mengukur keberhasilan selama pelaksanaan tindakan siklus I. Adapun data prestasi belajar siswa dalam kegiatan post test siklus I dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 6. Prestasi Belajar IPS Siklus I No KKM Persentase Rata- rata Kelas Nilai T ≥ BT T BT Tertinggi Terenda h 1 9 8 52,94 47,06 61,76 85 40 Keterangan : KKM = Kriteria Ketuntasan Minimum T = Tuntas BT = Belum Tuntas Data prestasi belajar IPS siswa di atas diperoleh dari soal post tes KD 2.2 yaitu menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia pada akhir siklus I. Pos tes siklus I diadakan setelah pembelajaran pada siklus I pertemuan 2 pada hari Kamis, 9 Februari 2017 yang bertujuan untuk mengukur prestasi belajar siswa setelah mendapatkan tindakan. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai di atas KKM sebanyak 9 siswa atau 52,94 dan siswa yang belum tuntas sebanyak 8 siswa atau 47,06. Hasil tersebut mengindikasikan belum adanya keberhasilan dalam pembelajaran IPS karena belum memenuhi kriteria 64 keberhasilan yang ditargetkan yaitu sebanyak 75 dari jumlah siswa kelas V SD Negeri Krawitan mencapai taraf KKM yang telah ditetapkan yaitu ≥ 60. Untuk memperjelas pemaparan tabel tersebut, dapat dilihat dalam diagram berikut ini : Gambar 4. Diagram Prestasi Belajar Siklus I Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar dari pra tindakan ke siklus I, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 7. Perbandingan Prestasi Belajar IPS Pra Tindakan dan Siklus I Pra Tindakan Siklus I Ketuntasan Rata- rata Ketuntasan Rata- rata T BT T BT 1 5.88 16 94.12 38,53 9 52,94 8 47,06 61,76 Keterangan : T = Tuntas BT = Belum Tuntas = Persentase Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan dari pra tindakan ke siklus I. Siswa yang tuntas pada pra tindakan sebanyak 1 siswa atau sebesar 5.88 menjadi 9 siswa atau sebesar 52,94 pada siklus I. Siswa yang belum tuntas pada pra tindakan sebanyak 16 siswa atau sebesar 94.12 menjadi 9 8 1 3 5 7 9 11 13 15 17 Siklus I Tuntas KKM Belum Tuntas KKM 65 8 siswa atau sebesar 47,06 pada siklus I. Sedangkan nilai rata-rata pada pra tindakan sebesar 38,53 menjadi 61,76 pada siklus I. Untuk memperjelas pemaparan tabel tersebut, dapat dilihat dalam diagram berikut ini : Gambar 5. Diagram Prestasi Belajar Pra Tindakan dan Siklus I d. Refleksi Siklus I Tahap keempat dalam penelitian tindakan kelas ini adalah refleksi. Refleksi dilakukan setelah pelaksanaan siklus I. Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan dan mengetahui tingkat keberhasilan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Oleh karena itu peneliti dan guru kelas V yang sekaligus sebagai kolaborator melakukan evaluasi terhadap beberapa tindakan yang telah diterapkan saat siklus I pertemuan ke-1 dan pertemuan ke-2 untuk mengetahui apakah pembelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran aktif card sort dapat meningkatakan prestasi belajar siswa atau tidak dan apabila terdapat masalah maupun kendala yang terjadi dapat diperbaiki pada tindakan yang berikutnya. Berdasarkan pengamatan dan 1 9 16 8 2 4 6 8 10 12 14 16 18 Pra Tindakan Siklus I Tuntas KKM Belum Tuntas KKM 66 evaluasi bersama guru terdapat beberapa hal yang dapat direfleksikan supaya pelaksanaan proses pembelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran aktif card sort di kelas V dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan post tes yang diadakam diakhir siklus I dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai di atas KKM sebanyak 9 siswa atau 52,94 dan siswa yang belum tuntas sebanyak 8 siswa atau 47,06 dengan rata-rata 61,76. Prestasi belajar tersebut diketahui adanya peningkatan jika dibandingkan dengan pra tindakan yaitu siswa yang tuntas pada pra tindakan sebanyak 1 siswa atau sebesar 5.88 menjadi 9 siswa atau sebesar 52,94 pada siklus I sedangkan siswa yang belum tuntas pada pra tindakan sebanyak 16 siswa atau sebesar 94.12 menjadi 8 siswa atau sebesar 47,06 pada siklus I. Selain itu, nilai rata- rata pada pra tindakan sebesar 38,53 menjadi 61,76 pada siklus I. Meskipun mengalami peningkatan, hasil tersebut mengindikasikan belum adanya keberhasilan dalam pembelajaran IPS karena belum memenuhi kriteria keberhasilan yang ditargetkan yaitu sebanyak 75 dari jumlah siswa kelas V. Oleh karena itu penelitian tindakan siklus I belum berhasil sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus II untuk mencapai indikator keberhasilan dalam penelitian ini. Selain data prestasi belajar siswa, masih terdapat kendala yang dihadapi peneliti dan guru sebagai kolaborator selama melakukan tindakan. Berdasarkan hasil pengamatan kinerja guru dan catatan lapangan, kendala-kendala selama siklus I anatara lain sebagai berikut : 1 Guru dalam kegiatan awal pembelajaran belum menyampaikan tujuan pembelajaran. 67 2 Dalam proses pembentukan kelompok tersebut memakan waktu yang cukup lama hal itu dikarenakan siswa masih bingung dalam mengkategorikan ke BPUPKI, PPKI, dan sikap menghargai jasa tokoh pejuang sehingga siswa masih banyak bertanya pada guru dan peneliti. 3 Terlalu banyak anggota dalam kelompok sehingga ada siswa yang masih belum berpartisipasi atau kurang melaksanakan perannya sehingga membuat ramai dan mengganggu anggota lainnya. 4 Saat presentasi berlangsung sebagian siswa kurang memperhatikan dan asyik sendiri dengan teman sekelompoknya.

2. Siklus II

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar PKn melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe card sort di kelas III MI Al – Furqon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor

1 3 108

Penerapan pembelajaran aktif metode card sort pada materi PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Darul Ma'arif Jakarta Selatan

1 13 168

PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN IPA (PTK pada Siswa Kelas V Penggunaan Strategi Card Sort Sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan Dalam Pembelajaran Ipa (Ptk Pada Siswa Kelas V Sd Negeri 02 Lumbungke

0 1 16

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V B SD Negeri Denggung.

0 1 290

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF CARD SORT PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI DEMAK IJO 1 KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/ 2016.

0 2 230

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 WADASLINTANG WONOSOBO.

1 17 193

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KALONGAN, DEPOK, SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014.

0 1 171

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN PORTOFOLIO PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI NGLARANG MLATI SLEMAN.

0 6 192

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI UMBULWIDODO NGEMPLAK SLEMAN.

1 9 223

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPS MELALUI METODE PEMBELAJARAN AKTIF TEKNIK QUIZ TEAM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAKEM 1 PAKEM SLEMAN.

0 1 339