Pembelajaran Aktif Pembelajaran Aktif Card Sort

19 tersebut dikarenakan menyesuaikan materi yang diajarkan di SD Krawitan supaya tidak mengganggu pembelajaran di sekolah tersebut,

6. Prestasi Belajar IPS

Prestasi belaja r IPS adalah tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai mata pelajaran IPS yang terdiri dari integrasi Sejarah, Geografi, Ekonomi, dan ilmu sosial lainya setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, maupun huruf dalam aspek pengetahuan kognitif. Pengukuran prestasi belajar IPS dilakukan dengan menggunakan tes sesuai jenjang kognitif terkait materi IPS yang diajarkan. Prestasi belajar digunakan untuk mengetahui kemampuan masing-masing siswa apakah siswa sudah memahami materi IPS atau belum selama kegiatan belajar sehingga guru bisa melakukan evaluasi dan refleksi terhadap pembelajaran IPS yang dilakukan.

B. Pembelajaran Aktif Card Sort

1. Pembelajaran Aktif

Menurut Warsono dan Hariyanto 2013: 12 pembelajaran aktif didefinisikan sebagai pengajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran aktif mengkondisikan agar siswa selalu melakukan pengalaman belajar yang bermakna dan senantiasa berpikir tentang apa yang dapat dilakukannya selama pembelajaran. Pembelajaran aktif melibatkan siswa untuk melakukan sesuatu dan berpikir tentang sesuatu yang sedang dilakukannya. Sedangkan menurut Martinis Yamin 2007: 82 belajar aktif adalah suatu usaha manusia untuk membangun pengetahuan dalam dirinya. Dalam proses pembelajaran terjadi perubahan dan peningkatan mutu kemampuan, pengetahuan dan keterampilan 20 siswa baik dalam ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Seperti halnya dengan pendapat di atas, menurut Hisyam Zaini, dkk. Zainal Arifin dan Adhi Setiyawan, 2012: 2 pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif, artinya mereka yang mendominasi aktivitas pembelajaran. Dengan ini, mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pembelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Dengan belajar aktif ini, siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga fisik. Dengan cara ini, biasanya siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga prestasi belajar dapat dimaksimalkan. Menurut Silberman 2009: 6 belajar sesungguhnya bukanlah dengan cara menghafal. Hal itu sejalan dengan pendapat Ali Muhtadi 2009: 4 yang menyatakan bahwa belajar bukanlah sekedar menghafal sejumlah fakta atau informasi, akan tetapi merupakan peristiwa mental dan proses berpengalaman. Menghafal yang biasanya dilakukan oleh kebanyakan orang dengan mudahnya langsung hilang dalam beberapa hal. Belajar tidak dapat ditelan secara keseluruhan. Untuk mengingat apa yang telah diajarkan siswa harus mencernanya. Belajar yang sesungguhnya tidak akan terjadi, tanpa ada kesampatan untuk berdiskusi, membuat pertanyaan, mempraktikkan bahkan mengajarkan pada orang lain. Hal tersebut terjadi karena pada dasarnya di dalam diri seseorang terdapat prinsip aktif, keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri. Prinsip aktif inilah yang mengendalikan perilaku siswa Martinis Yamin: 76. Seperti yang disampaikan 21 oleh Confusius Silberman , 2009 : 1 bahwa “What I hear, I forget Apa yang saya dengar, saya lupa, What I see, I remember, Apa yang saya lihat, saya ingat, What I do, I understand Apa yang saya lakukan, saya paham ” Setelah Confucius menyatakan tiga pernyataan tersebut, Silberman telah memodifikasi dan memperluas pernyataan tersebut menjadi sebuah paham Belajar Aktif, yaitu : What I hear, I forget. What I hear, see, and ask questions about or discuss with someone else, I begin to understand. What I hear, see, discuss, and do, I acquire knowledge and skill. What I teach to another, I master . Oleh karena itu dalam proses pembelajaran sebaiknya menggunakan pembelajaran aktif karena lebih menekankan pada pendekatan pembelajaran dengan esensi mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, yang dilaksanakan dengan pembelajaran berbasis siswa atau student centered learning Warsono dan Hariyanto, 2013: 15. Menurut Ali Muhtadi 2009: 3 pembelajaran aktif pada dasarnya merupakan salah satu bentuk atau jenis dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada aktifitas siswa. Pendekatan pembelajaran sendiri menurut Suyono dan Hariyanto 2011: 22 merupakan latar pedagogis dan psikologis yang dilandasi filosofi pendidikan tertentu yang dipilih agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Beberapa contoh dari pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan belajar siswa aktif, pendekatan keterampilan proses, pendekatan salingtemas sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, dan pendekatan kontekstual. Sejalan dengan pendapat beberapa ahli di atas, menurut Dimyati dan Mudjiono 2006: 115 pendekatan belajar siswa aktif diartikan sebagai anutan pembelajaran yang 22 mengarah kepada pengoptimalisasian pelibatan intelektual-emosional siswa dalam proses pembelajaran, dengan pelibatan fisik siswa. Hal ini sesuai dengan prinsip student centered yang menurut Khanifatul 2013: 17 siswa merupakan pusat dari suatu kegiatan belajar. Prinsip tersebut menekankan bahwa proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila siswa secara aktif melakukan latihan-latihan secara langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Selain itu dengan siswa mencari sendiri pengertian dan membentuk pemahamannya sendiri dalam pikiran mereka maka dengan mudahnya pengetahuan baru yang disampaikan guru dapat diinterprestasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu pendidik perlu mengarahkan kegiatan menyampaikan pengetahuan dengan melibatkan siswa untuk aktif dalam berbagai bentuk belajar, berupa penemuan, belajar mandiri, belajar kelompok, memecahkan masalah sendiri, menemukan contoh-contoh, mencoba keterampilan-keterampilan, dan melakukan tugas-tugas yang tergantung pada pengetahuan yang telah mereka miliki atau yang harus mereka capai. Silberman 2009: 14 mengemukakan bahwa pembelajaran aktif memiliki 101 macam teknik yang memfasilitasi dan membantu pengajar untuk melaksanakan pembalajaran secara aktif dengan banyak pilihan. Dari 101 macam teknik pembelajaran aktif, sepuluh diantaranya adalah teknik pembelajaran benar salah? true or false?, teknik pembelajaran belajar memulai dengan sebuah pertanyaan learning start with a questions, teknik pembelajaran kelompok belajarthe study group, teknik pembelajaran memilah dan memilih kartu card sort, teknik pembelajaran turnamen belajar learning tournament, teknik pembelajaran menguji tim quiz team, teknik pembelajaran setiap orang 23 adalah guru everyone is a teacher, teknik pembelajaran mencocokan kartu indeks index card match, teknik pembelajaran memberikan pertanyaan memperoleh jawaban giving question getting answer, dan teknik pembelajaran belajar terus menerus keep on learning. Jadi berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif adalah proses pembelajaran yang melibatkan siswa agar siswa selalu melakukan pengalaman belajar yang bermakna. Dalam proses pembelajaran apabila siswa belajar dari pengalaman langsung maka siswa lebih mudah dalam menerima pelajaran karena senantiasa berpikir selama pembelajaran. Selain itu, siswa terlibat tidak hanya mental tetapi juga fisik sehingga siswa tidak merasa bosan duduk di tempat duduknya. Dengan demikian, pembelajaran aktif diharapkan dapat mengoptimalkan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Krawitan.

2. Pembelajaran Aktif Card Sort dan Langkah-langkah Pembelajarannya

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar PKn melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe card sort di kelas III MI Al – Furqon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor

1 3 108

Penerapan pembelajaran aktif metode card sort pada materi PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Darul Ma'arif Jakarta Selatan

1 13 168

PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN IPA (PTK pada Siswa Kelas V Penggunaan Strategi Card Sort Sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan Dalam Pembelajaran Ipa (Ptk Pada Siswa Kelas V Sd Negeri 02 Lumbungke

0 1 16

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V B SD Negeri Denggung.

0 1 290

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF CARD SORT PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI DEMAK IJO 1 KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/ 2016.

0 2 230

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 WADASLINTANG WONOSOBO.

1 17 193

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KALONGAN, DEPOK, SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014.

0 1 171

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN PORTOFOLIO PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI NGLARANG MLATI SLEMAN.

0 6 192

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI UMBULWIDODO NGEMPLAK SLEMAN.

1 9 223

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPS MELALUI METODE PEMBELAJARAN AKTIF TEKNIK QUIZ TEAM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAKEM 1 PAKEM SLEMAN.

0 1 339