88
C. Pembahasan
Penelitian mengenai peningkatan prestasi belajar IPS menggunakan pembelajaran aktif card sort pada siswa kelas V SD Negeri Krawitan yang
dilaksanakan selama 2 siklus yang terdiri dari 4 pertemuan. Siklus I dilakukan dua kali pertemuan yaitu pada hari Rabu tanggal 8 Februari 2017 dan pada hari Kamis
tanggal 9 Februari 2017 serta siklus II juga dilakukan dua kali pertemuan yaitu pada hari Kamis tanggal 16 Februari 2017 dan Senin tanggal 20 Februari 2017. Penelitian
ini dilaksanakan berdasarkan dari kegiatan awal pra tindakan serta pre test yang dilaksanakan sebelum tindakan yang menunjukan bahwa prestasi belajar IPS siswa
rendah. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan terdapat peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan pembelajaran aktif card sort
pada setiap siklusnya. Hal ini terlihat pada setiap siklus yang mengalami ketuntasan belajar yang semakin meningkat.
Prestasi belajar siswa yang meningkat dapat dilihat dari presentase ketuntasan belajar siswa mulai dari pra tindakan hingga siklus I dan siklus II.
Peningkatan tersebut dikarenakan pembelajarannya menyenangkan yang sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Hisyam Zaini, dkk. Zainal Arifin dan Adhi
Setiyawan, 2012: 2 bahwa dengan pembelajaran aktif biasanya siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga prestasi belajar dapat
maksimal. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran aktif card sort dapat meningkatkan prestasi belajar siswa karena
siswa terlibat secara langsung seperti yang dikemukakan juga oleh Silberman 2013: 11 bahwa siswa bisa belajar dengan sangat baik dari pengalaman konkret
89 yang berlandaskan kegiatan. Selain itu dengan pembelajaran aktif card sort yang
sesuai dengan langkah-langkahnya secara tidak langsung siswa dituntut untuk memahami materi tentang persiapan kemerdekaan dan persiapan proklamasi seperti
ketika siswa diminta untuk mencari teman yang satu kategori maka siswa harus menganalisis informasi pada kartunya termasuk kategori yang mana. Setelah itu
pun siswa juga berdiskusi dalam memilah berdasarkan kategori-kategorinya sehingga siswa kembali menganalisis materi tersebut. Oleh karena itu siswa dapat
memahami materi dengan menggunakan pembelajaran aktif card sort. Pada tes pra tindakan, siswa yang tuntas sebanyak 1 siswa atau sebesar 5.88
dan siswa yang belum tuntas sebanyak 16 siswa atau sebesar 94.12 dengan nilai rata-rata sebesar 38,53. Pada tes siklus I, siswa yang tuntas sebanyak 9 siswa
atau sebesar 52,94 dan siswa yang belum tuntas sebanyak 8 siswa atau sebesar 47,06 dengan nilai rata-rata sebesar 61,76, Akan tetapi, peningkatan tersebut
belum dikatakan berhasil karena presentase siswa yang mencapai KKM belum mencapai ≥75 meskipun sudah mengalami peningkatan sebesar 47.06.
Peneliti dan guru kemudian melakukan refleksi dan upaya perbaikan untuk penelitian siklus II agar kendala dan permasalahan di siklus I dapat diperbaiki.
Beberapa hal yang di refleksi diantaranya yaitu megingatkan guru untuk menyampaikan tujuan pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran, melakukan
perbaikan dengan memodifikasi card sort yang satu warna menjadi beberapa warna sehingga terlihat lebih menarik dan mudah dalam pembuatan kelompok sehingga
dalam pelaksanaannya siswa lebih antusias. Siswa lebih mudah dalam menemukan teman satu kategorinya karena dalam satu kelompok tersebut harus mengumpulkan
90 teman yang membawa 4 atau 5 warna kartu yang berbeda sesuai kategori yang
didapat sehingga terbagi menjadi 4 kelompokkategori. Selain itu card sort disesuaikan dengan materi serta pembuatan kelompok yang dibatasi 4 sampai 5
siswa sehingga setiap siswa dapat berpartisipasi dan tidak mengganggu anggota lainnya. Ketika presentasi pun siswa sudah memperhatikan kelompok yang
mempresentasikan di depan karena siswa harus fokus supaya dapat mengerjakan lembar kerja siswa yang diberikan. Hal ini dilakukan agar pembelajaran dapat
berjalan secara optimal sehingga seluruh materi IPS dapat tersampaikan dengan baik. Setelah kendala siklus I dapat teratasi, maka prestasi belajar siswa pada siklus
II juga meningkat yaitu siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa atau sebesar 88,24 dan siswa yang belum tuntas sebanyak 2 siswa atau sebesar 11,76 dengan nilai
rata-rata sebesar 75,59. Pada siklus II ini prestasi belajar IPS mengalami peningkatan sebesar 35,30. Hasil yang diperoleh tersebut dirasa sudah cukup,
karena indikator keberhasilan dalam penelitian ini telah tercapai yaitu sudah memenuhi kriteria keberhasilan yang ditargetkan sebanyak 75 dari jumlah siswa
kelas V SD Negeri Krawitan. Selain itu berdasarkan pengamatan keterlaksanaan pembelajaran pada siklus II sudah mengalami peningkatan dari siklus I.
Prestasi belajar siswa yang diperoleh sudah memenuhi indikator keberhasilan penelitan yang telah ditetapkan yaitu 75 dari jumlah siswa kelas V
SD Negeri Krawitan dengan KKM sebesar ≥ 60. Namun pada post tes siklus II terdapat 2 siswa yang bernama MGR dan K yang belum tuntas sehingga kedua
siswa tersebut akan melaksanakan remidi yang diberikan oleh guru. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tahap pra tindakan sampai dengan tindakan siklus II, dapat
91 disimpulkan bahwa penggunaan pembelajaran aktif card sort memberikan dampak
yang positif, karena penggunaan pembelajaran aktif card sort dinilai berhasil dan dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas V. Hal tersebut sesuai dengan
hipotesis tindakan pada penelitian ini yang berbunyi “prestasi belajar IPS dapat ditingkatkan menggunakan pembelajaran aktif card sort bagi siswa kelas V SD
Krawitan, Kabupaten Sleman. ”
D. Keterbatasan Penelitian