Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Tujuan Pembelajaran Materi Pokok Pendekatan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

104 Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Satuan pendidikan : SD Negeri Krawitan Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Kelas Semester : V 1I Siklus : I Hari Tanggal : Rabu, 8 Februari 2017 Kamis, 9 Februari 2017 Alokasi waktu : 4 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

3. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

B. Kompetensi Dasar

3.2.Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

C. Indikator

3.2.1. Menjelaskan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI dengan benar 3.2.2. Menjelaskan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI dengan benar 3.2.3. Menunjukkan sikap menghargai jasa tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar 105

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan card sort, siswa dapat menjelaskan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI dengan benar 2. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan card sort, siswa dapat menjelaskan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI dengan benar 3. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan card sort, siswa dapat menunjukkan sikap menghargai jasa tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar

E. Materi Pokok

1. BPUPKI

2. PPKI

3. Sikap menghargai jasa tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan

F. Pendekatan

1. Pendekatan : Pembelajaran Aktif Card Sort

G. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Peremuan Pertama

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Pendahul uan 1. Siswa mendengarkan guru membuka pelajaran 2. Siswa membalas salam dari guru 3. Siswa melakukan komunikasi dengan guru tentang kehadiran 4. Siswa diberikan apersepsi oleh guru sebagai awal komunikasi yang terkait dengan materi yang akan dibelajarkan yaitu dengan menanyakan tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari apa lalu dikaitkan dengan materi 10 menit 106 pesiapan kemerdekaan Indonesia yaitu BPUPKI dan PPKI. 5. Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai sebagai batasan dalam pembelajaran hari ini. 6. Siswa diberikan motivasi agar selalu bersemangat mengikuti pelajaran di sekolah dan rajin belajar. Inti 1. Siswa membaca materi tentang jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. 2. Siswa mengamati guru yang menyiapkan kartu informasi yang sesuai dengan materi. 3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang aturan mainnya. 4. Siswa diberikan masing-masing satu kartu secara acak yaitu siswa diberi kartu yang berisi informasi yang tercakup dalam tiga kategori tentang BPUPKI, PPKI, dan sikap menghargai jasa dan tokoh pejuang mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. 5. Siswa bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan teman yang memiliki kategori yang sama. 6. Siswa dengan kategori yang sama membentuk kelompok. 7. Setelah terbentuk kelompok, masing-masing kelompok mendapatkan satu set kartu yang terdiri dari semua kategori secara acak, dan media yang digunakan untuk menempel. Satu set kartucard sort tersebut terdiri dari dua tipe yaitu kartu tipe satu untuk bermain, dipilah, dan kemudian didiskusikan, kartu tipe kedua hanya untuk ditempel pada media setelah dipilah. 8. Siswa mendengarkan petunjuk permainannya yaitu setelah kartu diacak oleh salah satu siswa, kartu tersebut dibagi kepada masing-masing siswa dalam kelompok, jika dalam kelompok tersebut berjumlah 6 maka masing-masing 50 menit 107 siswa mendapatkan 7 kartu, sedangkan kelompok yang berjumlah 5 maka masing-masing siswa mendapatkan 89. 9. Siswa bersama kelompok berdiskusi memilah kartu sesuai kategorinya dengan benar misalnya kelompok terasebut kelompok BPUPKI maka kelompok tersebut memilah kartu yang terkait dengan BPUPKI. 10. Setelah terpilah kemudian mereka mengambil kartu yang tipe dua yang sesuai dengan nomer kartu yang sudah terpilah untuk ditempel pada media yang sudah disediakan. Setelah ditempel, siswa diingatkan untuk tidak lupa memberi nama kelompok dan anggota kelompok. 11. Tugas dikumpulkan Penutup 1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan rangkuman. 2. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari untuk mengetahui hasil ketercapaian materi 3. Siswa diberi penguatan 4. Siswa bersama guru melakukan refleksi 5. Siswa melakukan kegiatan tindak lanjut 6. Guru menutup pembelajaran 10 menit

2. Pertemuan Kedua

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Pendahul uan 1. Siswa mendengarkan guru membuka pelajaran 2. Siswa membalas salam dari guru 3. Siswa diajak berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing oleh guru dengan dibantu salah satu siswa untuk memimpin berdoa. 4. Siswa melakukan komunikasi dengan guru tentang kehadiran 10 menit 108 5. Siswa diberikan apersepsi oleh guru sebagai awal komunikasi yang terkait dengan materi yang akan dibelajarkan yaitu dengan menanyakan tentang materi pertemuan sebelmnya tentang pesiapan kemerdekaan Indonesia yaitu BPUPKI dan PPKI. 6. Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai sebagai batasan dalam pembelajaran hari ini. 7. Siswa diberikan motivasi agar selalu bersemangat mengikuti pelajaran di sekolah dan rajin belajar. Inti 1. Siswa mendengarkan guru yang memberikan pengantar materi 2. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang presentasi 3. Siswa berkelompok sesuai dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya 4. Siswa menyiapkan hasil tugas yang telah dikerjakan 5. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas. 6. Siswa lain mendengarkan lalu diperbolehkan untuk menanggapimemberi komentar serta siswa diberi kesempatan untuk melakukan tanya jawab. 30 menit Penutup 1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan rangkuman. 2. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari untuk mengetahui hasil ketercapaian materi 3. Siswa mengerjakan soal post test 4. Siswa diberi penguatan 5. Siswa bersama guru melakukan refleksi 30 menit

H. Sumber dan Media Pembelajaran

1. Sumber Sudjatmoko Adisukarjo, dkk. 2007. IPS Ilmu Pengetahuan Sosial 5B. Jakarta : Yudhistira. 109 Yuliati, Reni Munajat, Ade. 2005. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. 2. Media Kartu card sort

I. Penilaian

1. Prosedur Penilaian : Akhir Siklus

2. Jenis Penilaian

: Kognitif

3. Teknik Penilaian

: Tes Tertulis

4. Bentuk Penilaian

: Pilihan Ganda

5. Jumlah Soal

: 20 soal

6. Skor Penilaian

Contoh : Nilai = 20 x 5 = 100 � = Σ Jawaban benar 110 LAMPIRAN RPP A. Materi 1. BPUPKI Perdana Menteri Jepang Koiso, pada tanggal 7 September 1944 menyatakan “Indonesia akan diberikan kemerdekaan di kelak kemudian hari”. Janji tersebut dikeluarkan karena Jepang berharap memperoleh bantuan dari rayat Indonesia.Untuk membuktikan bahwa Jepang bersungguh-sungguh memperhatikan keinginan bangsa Indonesia untuk merdeka, pemerintah pendudukan Jepang di Jawa di bawah pimpinan Jendral Kumakici Harada mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI yang dalam bahasa Jepangnya disebut Dokuritsu Junbi Cosakai pada 1 Maret 1945. Pembentukan BPUPKI ini sebagai realisasi janji Perdana Menteri Koiso. BPUPKI diketuai oleh dr. Radjiman Wedyodiningrat, dibantu oleh dua ketua muda yakni Icibangase, seorang Jepang dan R. Surono orang Indonesia. Tugas pokoknya melakukan penyelidikan terhadap usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia.

a. Sidang Pertama 29 Mei - 1 Juni 1945

Dasar negara merupakan pembahasan pokok dalam sidang pertama ini. Ketua BPUPKI pada masa sidang ini meminta kepada seluruh anggota BPUPKI untuk memberi masukan, baik saran, usul maupun pendapat tentang dasar negara Indonesia yang akan dipakai apabila sudah merdeka. Permintaan dari Ketua BPUPKI itu disambut baik oleh seluruh anggota, terutama oleh 3 tokoh bangsa Indonesia. Mereka adalah Muhammad Yamin, Prof.Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Dari 3 tokoh Indonesia ini yang pertama mendapat kesempatan menyampaikan pendapatnya adalah Mohammad Yamin pada tanggal 29 Mei 1945. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan azas dasar negara kebangsaan Indonesia. Isinya adalah: 1 Perikebangsaan, 2 Perikemanusiaan, 3 Periketuhanan, 111 4 Peri kerakyatan, 5 Kesejahteraan Rakyat. Pada tanggal 31 Mei 1945 giliran Prof.Dr. Soepomo diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya. Gagasannya sebagai berikut: 1 Persatuan, 2 Kekeluargaan, 3 Keseimbangan lahir dan batin, 4 Masyarakat, 5 Keadilan rakyat. Terakhir, pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pendapatnya tentang dasar negara. Pidatonya sebagai berikut: 1 Kebangsaan Indonesia, 2 Internasionalisme atau perikemanusiaan, 3 Mufakat atau demokrasi, 4 Kesejahteraan sosial, 5 Ketuhanan Yang Maha Esa. Selain memberikan usul mengenai isi dasar negara, Ir. Sukarno juga memberikan usul mengenai nama dasar negara tersebut. Usul-usul tersebut antara lain Pancasila, Trisila, atau Ekasila. Akhirnya, nama yang dipilih sebagai dasar negara adalah Pancasila. Kata Pancasila diambil dari Kitab Negarakartagama karangan Mpu Prapanca. Kemudian, 1 Juni pun diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Anggota BPUPKI dibagi-bagi dalam panitia-panitia kecil. Panitia-panitia yang terbentuk antara lain : a. Panitia Sembilan yang diketuai oleh Ir. Soekarno, tugasnya merumuskan rancangan pembukaan undang-undang dasar; b. Panitia Perancang UUD yang diketuai oleh Ir. Soekarno dalam panitia ini dibentuk lagi panitia kecil yang diketuai oleh Prof.Dr. Soepomo; c. Panitia Ekonomi dan Keuangan yang diketuai oleh Drs. Moch. Hatta; d. Panitia Pembela Tanah Air yang diketuai oleh Abikusno Cokrosuyoso. 112 Pada 22 Juni 1945, terbentuklah Panitia Sembilan yang diketuai oleh Ir. Sukarno. Panitia Sembilan bertugas menampung saran dan pendapat para anggota mengenai dasar negara selama sidang untuk merumuskan dasar negara Indonesia. Anggota Panitia Sembilan adalah: 1. Ir. Sukarno; 6. K.H. Wahid Hasyim; 2. Drs. Moh. Hatta; 7. H. Agus Salim; 3. Mr. Ahmad Subarjo; 8. Mr. A.A. Maramis; dan 4. Mr. Muh. Yamin; 9. Abikusno Cokrosuyoso 5. Abdulkadir Muzakir; Sidang Panitia Sembilan telah berhasil merumuskan rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang di dalamnya termuat pula dasar negara Indonesia merdeka. Dokumen ini oleh Mr. Muh. Yamin diberi nama Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Isinya sebagai berikut: 1 Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya; 2 menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab; 3 Persatuan Indonesia; 4 dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan; 5 serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Piagam Jakarta tersebut kemudian dijadikan sebagai Mukadimah Undang Undang Dasar 1945. Akan tetapi, terdapat perubahan pada bagian pertama dalam Piagam Jakarta, yaitu “Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat Islam b agi para pemeluknya”. Kalimat ini kemudian diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Hal ini dilakukan sebagai wujud toleransi terhadap pemeluk agama lain.

b. Sidang Kedua 10 - 17 Juli 1945

Pembahasan pokok di sidang yang kedua ini adalah rencana undang-undang dasar dan pembukaannya. Untuk itulah BPUPKI membentuk sebuah panitia yang dinamakan Panitia Perancang Undang-Undang Dasar. Panitia ini diketuai oleh Ir. 113 Soekarno dengan jumlah anggota 18 orang. Di akhir sidang kedua ini, Ir. Soekarno menyampaikan laporan hasil kerja seluruh panitia yang ada, antara lain: 1 Pernyataan Indonesia merdeka; 2 Pembukaan Undang-Undang Dasar; 3 Batang Tubuh Undang-Undang Dasar. Dengan berhasilnya BPUPKI mengesahkan Rancangan Dasar Negara dan Undang-Undang Dasar negara, dapat dikatakan Indonesia telah siap merdeka. Akhirnya, pada 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan karena dianggap telah selesai menjalankan tugasnya.

2. PPKI

BPUPKI dinyatakan telah selesai melaksanakan tugasnya, maka pada tanggal 7 Agustus 1945 dibubarkan. Untuk menggantikan lembaga tersebut dibentuklah PPKI Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau dalam bahasa Jepang dinamakan Dokuritsu Junbi Iinkai. Pada 9 Agustus tiga orang tokoh bangsa Indonesia dipanggil oleh Panglima Tertinggi Pasukan Jepang di Asia Tenggara Jenderal Terauci. Mereka adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan dr. Rajiman Wedyodiningrat. Pada 12 Agustus 1945, mereka bertemu Jenderal Terauci di Dalat Vietnam Selatan. Dalam pertemuan itu, Jenderal Terauci menyampaikan bahwa pemerintah Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia namun kedudukan Jepang pada saat itu sudah lemah. Pelaksanakan kemerdekaan diserahkan kepada PPKI bangsa Indonesia sendiri. PPKI diketuai oleh Ir. Sukarno dan wakilnya Drs. Moh.Hatta. PPKI beranggotakan 21 orang yang mewakili seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Mereka adalah 12 orang wakil dari Jawa, 3 orang wakil dari Sumatra, 2 orang wakil dari Sulawesi, 1 orang wakil dari Kalimantan, 1 orang wakil dari Sunda Kecil, 1 orang wakil dari Maluku, dan 1 orang wakil dari keturunan Cina. Selanjutnya, PPKI dijadikan Badan Nasional dan jumlah anggotanya yang semula 21 orang ditambah 6 orang yaitu Wiranatakusumah, Ki Hajar Dewantara, Mr. Kasman Singodimejo, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri, dan Ahmad Subarjo sehingga menjadi 27 orang. Susunan anggota PPKI dipandang telah mewakili 114 seluruh rakyat Indonesia sehingga dianggap sebagai badan perwakilan rakyat Indonesia. Peristiwa yang cukup penting setelah pembentukan PPKI, yaitu penyerahan Jepang terhadap Sekutu yang dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 1945 dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Suasana kemedekaan yang penuh dengan gejolak tidak memungkinkan jalannya pemerintahan negara Indonesia yang baru merdeka dapat dilaksanakan sesuai dengan kehidupan negara pada umumnya yang sudah mapan. Untuk itulah bapak pendiri negara kita berinisiatif untuk segera membentuk alat kelengkapan negara melalui lembaga PPKI. PPKI dalam sidangnya yang dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah negara Indonesia terbentuk berhasil membuat ketetapan sebagai berikut: a. mengesahkan UUD 1945 sebagai UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia; b. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai presiden dan wakil presiden; Sejak tanggal 18 Agusus 1945, secara sah telah lahir Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kenyataan menunjukka bahwa sejak tanggal tersebut Indonesia telah memeuhi syarat-syarat sebagai negara, yaitu : memiliki wilayah, penduduk atau bangsa, dan pemerintahan yang berdaulat. Komite Nasional Indonesia Pusat KNIP dibentuk pada tanggal 22 Agustus 1945. Anggotanya terdiri dari wakil-wakil rakyat berfungsi sebagai Dewan Perwakilan Rakyat untuk membantu presiden sebelum DPR dan MPR. KNIP dilantik tanggal 29 Agustus 1945, diketuai oleh Mr. Kasman Singodimejo. Pada tanggal 29 Agustus 1945, Presiden Soekarno membentuk Badan Keamanan Rakyat BKR. Tujuan dibentuknya BKR adalah untuk memelihara keamanan dan ketertiban di daerah-daerah Republik Indonesia. Anggota BKR terdiri dari bekas anggota Peta, heiho, Barisan Pemuda, Polisi dan sebagainya. 115

3. Sikap Menghargai Jasa Tokoh Pejuang dalam Mempersiapkan

Kemerdekaan Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai para pahlawannya, demikianlah pepatah yang berlaku. Tokoh-tokoh bangsa Indonesia telah memberi teladan bagaimana caranya berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Begitu juga tidak ada persoalan, baik kecil maupun besar yang tidak dapat diselesaikan apabila kita semua mempunyai itikad untuk menyelesaikan dengan cara musyawarah. Selain meneladani sikap yang telah diperlihatkan oleh para tokoh bangsa Indonesia, kita juga harus menghargai hasil karya mereka. Pancasila dan UUD 1945 adalah hasil karya besar para tokoh bangsa Indonesia yang harus dijaga keberadaannya. Namun, bukan berarti kita tidak dapat menyesuaikan hasil karya mereka itu dengan keadaan zaman yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Ingat, Pancasila dan UUD 1945 dibuat oleh tokoh bangsa Indonesia dalam waktu yang singkat dan dalam keadaan masa-masa genting. Terlebih pada saat itu pemerintah pendudukan Jepang terus mengawasinya. Untuk itu, kewajiban kitalah sebagai generasi penerus bangsa menjaga hasil karya besar para tokoh bangsa Indonesia. Kita juga harus melanjutkan cita-cita mereka menuju bangsa Indonesia yang maju dalam segala hal. Apabila kita tidak dapat meraih cita-cita tersebut sangatlah disayangkan pengorbanan yang telah diberikan mereka untuk terwujudnya negara Indonesia ini. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghargai atau menghormati jasa-jasa para pejuang kemerdekaan Indonesia di antaranya adalah sebagai berikut. a. Mendoakan para pejuang yang telah tiada agar mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa b. Mengisi kemerdekaan dengan pembangunan, bekerja keras, belajar dengan tekun, dan disiplin. c. Meneladani sikap kepahlawanan para pejuang kemerdekaan untuk mengisi kemerdekaan d. Memberi penghargaan berupa gelar atau tanda jasa kepada para pejuang kemerdekaan 116 e. Mengabdikan nama-nama para pejuang kemerdekaan pada tugu peringatan, nama bangunan penting, nama jalan, atau nama sarana umum lainnya. f. Bertanggung jawab sebagai warga negara. g. Kerelaan berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. h. Adanya sikap saling menghormai antarmanusia. 117 Lampiran 6. Card Sort Pada Siklus I 1. Card sort dalam membuat kelompok beserta kunci jawaban Soal : Apa kepanjangan dari singkatan BPUPKI? Soal : Bahasa Jepang nya BPUPKI adalah... Soal : Siapa ketua BPUPKI? Soal: Berapa kali sidang yang dilaksanakan oleh BPUPKI? Kapan dilaksanakannya sidang pertama dan kedua BPUPKI? Soal : Apa yang dihasilkan oleh BPUPKI? Soal : Kapan BPUPKI dibentuk? Kapan BPUPKI dbubarkan? Soal: Apa kepanjangan dari PPPKI? Soal : PPPKI dalam bahasa Jepang adalah... 118 Soal : Dimana ketiga tokoh bertemu dengan Jenderal Terauci? Soal: Siapa ketua PPKI? Soal : Kapan sidang pertama PPKI? Soal : Apa saja hasil sidang pertama PPPKI? Soal : Bagaimana cara menghargai jasa dan peranan tokoh kemerdekaan Indonesia? Soal : Bagaimana cara menghargai jasa dan peranan tokoh kemerdekaan Indonesia? Soal : Bagaimana cara menghargai jasa dan peranan tokoh kemerdekaan Indonesia? Soal : Bagaimana cara menghargai jasa dan peranan tokoh kemerdekaan Indonesia? Soal : Bagaimana cara menghargai jasa dan peranan tokoh kemerdekaan Indonesia? 119 Soal : Bagaimana cara menghargai jasa dan peranan tokoh kemerdekaan Indonesia?

3. Card sort untuk diskusi beserta kunci jawaban

Soal : Apa yang dijajikan oleh Perdana Menteri Koiso? Soal : Siapa yang mengumumkan pembentukan BPUPKI? Soal : Kapan BPUPKI dibentuk? Soal: Siapa saja ketua muda BPUPKI perwakilan Indonesia dan Jepang ? Soal : Kapan Mohammad Yamin menyampaikan pendapatnya? Soal : Sebutkan usulan yang disampaikan oleh Mohammad Yamin? Soal : Kapan Prof.Dr.Soepomo menyampaikan pendapatnya? 120 Soal : Sebutkan usulan yang disampaikan oleh Prof.Dr. Soepomo? Soal : Kapan Ir. Soekarno menyampaikan pendapatnya? Soal : Sebutkan usulan yang disampaikan oleh Ir.Soekarno? Soal : Istilah Pancasila di ambil dari ... karangan ... Soal : Kapan hari lahirnya Pancasila? Soal : Siapa ketua Panitia Sembilan? Soal : Apa tugas Panitia Sembilan? Soal : Siapa yang menghasilkan Piagam Jakarta Soal : Sebutkan hasil sidang kedua BPUPKI 121 Soal : Sebutkan isi Jakarta charter Soal : Siapa saja yang bertemu Jenderal Terauci? Soal : Siapa yang diserahkan pelaksanaan kemerdekaan Indonesia? Soal : Siapa wakil ketua PPPKI? Soal : Berapa jumlah anggota PPKI? Soal : Siapa saja anggota yang ditambahkan dalam sidang PPKI? Soal: Mengapa susunan anggota PPKI dianggap sebagai badan perwakilan rakyat Indonesia? Soal : Kapan KNIP dibentuk? Soal : Siapa anggota KNIP? 122 Soal : Apa fungsi KNIP? Soal : Apa yang dibentuk Presiden Soekarno pada tanggal 29 Agustus 1945? Soal : Aoa tujuan dibentuknya BKR? Soal : Siapa saja yang menjadi anggota BKR? Soal : Bagaimana cara menghargai jasa dan peranan tokoh kemerdekaan Indonesia? Soal : Bagaimana cara menghargai jasa dan peranan tokoh kemerdekaan Indonesia? Soal : Bagaimana cara menghargai jasa dan peranan tokoh kemerdekaan Indonesia? Soal : Bagaimana cara menghargai jasa dan peranan tokoh kemerdekaan Indonesia? Soal : Bagaimana cara menghargai jasa dan peranan tokoh kemerdekaan Indonesia? 123 Soal : Bagaimana cara menghargai jasa dan peranan tokoh kemerdekaan Indonesia? Soal : Bagaimana cara menghargai jasa dan peranan tokoh kemerdekaan Indonesia? Soal : Bagaimana cara menghargai jasa dan peranan tokoh kemerdekaan Indonesia? Soal : Bagaimana cara menghargai jasa dan peranan tokoh kemerdekaan Indonesia? Soal : Bagaimana cara menghargai jasa dan peranan tokoh kemerdekaan Indonesia? Soal : Bagaimana cara menghargai jasa dan peranan tokoh kemerdekaan Indonesia? Soal : Bagaimana cara menghargai jasa dan peranan tokoh kemerdekaan Indonesia? Soal : Bagaimana cara menghargai jasa dan peranan tokoh kemerdekaan Indonesia? 124 Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Satuan pendidikan : SD Negeri Krawitan Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Kelas Semester : V 1I Siklus : II Hari Tanggal : Kamis, 16 Februari 2017 Senin, 20 Februari 2017 Alokasi waktu : 4x35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

B. Kompetensi Dasar

2.3. Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia

C. Indikator

2.3.1. Mengidentifikasi perjuangan Ir. Soekarno dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar 2.3.2. Mengidentifikasi perjuangan Drs. Muhammad Hatta dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar 2.3.3. Mengidentifikasi perjuangan Mr. Achmad Soebardjo dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar 2.3.4. Mengidentifikasi perjuangan Laksamana Tadashi Maeda dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar 2.3.5. Mengidentifikasi perjuangan Fatmawati dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar 125 2.3.6. Mengidentifikasi perjuangan Latif Hendraningrat dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar 2.3.7. Mengidentifikasi perjuangan Chaerul Saleh dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar 2.3.8. Mengidentifikasi perjuangan Sukarni dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar

D. Tujuan Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar PKn melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe card sort di kelas III MI Al – Furqon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor

1 3 108

Penerapan pembelajaran aktif metode card sort pada materi PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Darul Ma'arif Jakarta Selatan

1 13 168

PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN IPA (PTK pada Siswa Kelas V Penggunaan Strategi Card Sort Sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan Dalam Pembelajaran Ipa (Ptk Pada Siswa Kelas V Sd Negeri 02 Lumbungke

0 1 16

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V B SD Negeri Denggung.

0 1 290

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF CARD SORT PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI DEMAK IJO 1 KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/ 2016.

0 2 230

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 WADASLINTANG WONOSOBO.

1 17 193

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KALONGAN, DEPOK, SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014.

0 1 171

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN PORTOFOLIO PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI NGLARANG MLATI SLEMAN.

0 6 192

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI UMBULWIDODO NGEMPLAK SLEMAN.

1 9 223

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPS MELALUI METODE PEMBELAJARAN AKTIF TEKNIK QUIZ TEAM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAKEM 1 PAKEM SLEMAN.

0 1 339