47
3. Ciri-ciri Individu yang Memiliki Kepercayaan Diri
Thursan Hakim 2005: 5 merincikan ciri-ciri individu yang percaya
diri adalah sebagai berikut.
a. Selalu bersikap tenang dan tidak mudah cemas di dalam mengerjakan segala sesuatu.
b. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai. c. Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul di dalam berbagai
situasi. d. Mempu menyesuaikan diri dan berkomunikasi dalam berbagai
situasi. e. Memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang
penampilannya. f.
Memiliki kecerdasan yang cukup. g. Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup.
h. Memiliki keahlian atau keterampilan lain yang menunjang kehidupannya, misalnya kemampuan berbahasa asing.
i. Memiliki kemampuan bersosialisasi.
j. Memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang baik.
k. Memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya menjadi kuat dan tahan di dalam menghadapi berbagai cobaan kehidupan.
l. Selalui berreaksi positif di dalam menghadapi berbagai masalah
dalam menghadapi persoalan hidup. Dengan sikap ini, adanya masalah hidup yang berat justru semakin memperkuat kepercayaan
48 dirinya.
Pendapat senada juga disampaikan oleh Kanar 2011: 5 bahwa individu yang percaya diri adalah individu yang dapat fleksibel supel,
memiliki motivasi diri yang tinggi, mau mengambil tindakan yang berrisiko, antusias, bertanggung jawab, mudah dalam mengelola diri,
berorientasi kepada proses, fokus, memiliki komitmen yang tinggi, mau mencoba hal baru, pekerja keras, memiliki empati yang baik, memiliki
kecerdasan emosional yang baik, serta berorientasi kepada masa depan. Berdasarkan pendapat tersebut, memang percaya diri sangat diperlukan
oleh diri untuk mewujudkan perkembangan diri yang optimal.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri
Dalam mencapai kepercayaan diri yang baik, tentu saja terdapat proses-proses yang harus dilalui. Thursan Hakim 2005: 6 menjabarkan
garis-garis besar pembentukan rasa percaya diri tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses perkembangan yang melahirkan kelebihan-kelebihan tertentu.
b. Pemahaman seseorang
terhadap kelebihan-kelebihan
yang dimiliknya dan melahirkan keyakinan kuat untuk bisa berbuat segala
sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan-kelebihannya. c. Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahan-
kelemahan yang dimilikinya agar tidak menimbulkan rasa rendah diri atau rasa sulit menyesuaikan diri.
49 d. Pengalaman di dalam menjalani berbagai aspek kehidupan dengan
menggunakan segala kelebihan yang ada pada dirinya. Thursan Hakim 2005: 6 menambahkan bahwa apabila terdapat
kekurangan pada salah satu proses tersebut, kemungkinan besar individu dapat mengalami hambatan untuk memperoleh kepercayaan diri. Dengan
demikian, proses-proses tersebut menjadi sangat penting untuk dapat
menjadikan individu memperoleh kepercayaan diri yang baik.
Secara lebih rinci, Argo Yulan Indrajat 2013: 40-43 menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri adalah sebagai
berikut. a. Faktor Internal
1 Harga Diri dan Perasaan Dibutuhkan Individu akan merasa bahagia jika dibutuhkan oleh orang
lain. Pemenuhan akan harga diri, penghargaan, penyesuaian diri yang baik merupakan hal yang penting dalam pembentukan
kepercayaan diri. Apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka individu akan merasa rendah diri. Menumbuhkan harga
diri yang sehat akan berpengaruh positif terhadap perkembangan kepercayaan diri.
2 Keberhasilan Keberhasilan dalam studi, seni, olahraga, dan lainnya dapat
mempengaruhi individu dalam memandang dirinya sendiri. Semakin sering individu mendapatkan keberhasilan maka akan
50 lebih mudah bagi dirinya untuk memiliki rasa kepercayaan diri.
Apabila kegagalan terus-menerus menimpa maka individu akan cenderung tidak berani melangkah kembali dan merasa tidak
berarti. Hal terebut senada dengan pendapat Crozier 1997: 177 bahwa memang benar bahwa pengalaman keberhasilan yang
dialami oleh individu dapat menjadi salah satu faktor meningkatkatnya rasa kepercayaan diri individu.
3 Kondisi Fisik Kondisi fisik merupakan keadaan yang tampak secara
langsung dan melekat pada diri individu. Kepercayaan diri berawal dari pengenalan diri yang fisik, bagaimana individu
menilai, menerima atau menolak gambaran dirinya. Individu yang merasa puas dengan kondisi fisiknya cenderung memiliki
kepercayaan diri yang tinggi. 4 Pengalaman
Pengalaman merupakan hal-hal yang pernah dialami individu dan dapat berpengaruh terhadap kehidupan selanjutnya.
Pengalaman buruk yang dialamii individu di masa lalunya dapat mempengaruhi kehidupan individu pada masa selanjutnya,
begitu pula terhadap kepercayaan dirinya. Pengalaman kegagalan yang pernah dialami sebelumnya cenderung
menurunkan kepercayaan
diri. Sedangkan
pengelaman
51 keberhasilan
yang pernah dialami akan meningkatkan kepercayaan diri individu.
b. Faktor Eksternal 1 Orang Tua
Penilaian dan harapan orang tua terhadap diri individu menjadi penilaian dalam memandang dirinya. Kekhawatiran pun
akan muncul ketika individu berpikir seandainya dirinya tidak mampu memenuhi sebagian harapan orang tua, sehingga
individu pun menjadi merasa tidak diakui oleh orang tuanya serta akan menimbulkan rasa rendah diri dan merasa tidak
mampu. Berdasarkan penelitian Muhammad Idrus dan Anas Rohmiati 2008: 14 menghasilkan kesimpulan bahwa pola asuh
orang tua dengan tingkat kepercayaan diri remaja sangat signifikan dan bersifat positif.
2 Sekolah Sekolah adalah tempat panutan kedua setelah keluarga.
Siswa yang sering dihukum atau sering ditegur oleh sekolah cenderung akan lebih sulit mengembangkan rasa percaya dirinya
jika dibandingkan dengan siswa yang sering mendapat pujian atau penghargaan atas prestasinya.
3 Teman Sebaya Pengakuan dari teman-teman sebaya akan menentukan
pembentukan gambaran pada diri individu. Apabila individu
52 merasa diterima, disenangi, dan dihormati oleh temannya, maka
akan cenderung merasa percaya diri dan merasa terpacu untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya.
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, dapat difokuskan bahwa kepercayaan diri dalam diri individu dipengaruhi oleh faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal meliputi pemahaman individu dalam pemaknaan setiap kehidupan berupa adanya penghargaan terhadap diri,
kondisi fisik individu, dan pengalaman individu dalam melakukan sesuatu. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi kepercayaan
diri individu adalah lingkungan keluarga, dan lingkungan pendidikan, serta lingkungan pergaulannya di dalam masyarakat. Faktor-faktor
tersebut menjadi satu rangkaian yang saling mempengaruhi baik secara bersamaan maupun dalam situasi yang terpisah.
5. Strategi untuk Menumbuhkan Kepercayaan Diri