73 Menurut UNICEF 2002: 1, ketika remaja didukung dan didorong
oleh orang dewasa yang peduli, mereka berkembang dengan cara yang tidak terbayangkan, menjadi aset yang berharga dan anggota yang
memiliki kontribusi besar dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Sifatnya yang penuh dengan energi, rasa ingin tahu dan semangat yang
tidak mudah padam, orang-orang muda memiliki potensi untuk mengubah pola perilaku sosial negatif dan mematahkan siklus kekerasan
dan diskriminasi dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Dengan kreativitas remaja, energi dan antusiasme, orang muda dapat mengubah
dunia dengan cara yang menakjubkan, membuatnya menjadi tempat yang lebih baik tidak hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi untuk semua
orang.
D. Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Kecemasan Sosial pada
Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Kalasan Tahun Ajaran 2015-2016
Siswa kelas VII merupakan individu yang baru memasuki masa remaja, termasuk juga pada siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Kalasan. Awal masa
remaja adalah masa dimana individu berada dalam masa permulaan peralihan dari masa kana-kanak menuju masa dewasa. Di dalamnya, remaja diharuskan
melakukan penyesuaian-penyesuaian besar akibat perubahan-perubahan pesat yang terjadi pada dirinya. Terkait dengan hal tersebut, remaja sebenarnya
memasuki dunia baru dalam kehidupannya yang tadinya kanak-kanak untuk belajar menjadi orang dewasa yang baik dan bertanggung jawab sehingga
74 hubungan sosial pun menjadi penting untuk dilakukan sebagai proses
penyesuaian diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam dirinya. Remaja mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi yaitu
remaja harus lebih memantapkan hubungan antara diri dengan dunia sosialnya termasuk dengan teman sebaya, maupun lingkungan sosial yang
lainnya. Hal tersebut dapat dilakukan oleh remaja dengan melakukan hubungan sosial dengan interaksi sosial yang baik di dalamnya.
Interaksi sosial diperlukan guna menjalin persahabatan, menciptakan hubungan yang nyaman dan hangat lingkungan sosialnya, serta dapat saling
memberi masukan atau pendapat antara satu sama lain. Berdasarkan hal tersebut, remaja harus dapat melakukan hubungan sosialnya dengan baik.
Hubungan sosial tidak dapat terjadi dengan baik apabila remaja awal tidak dapat melakukan interaksi sosial dengan baik. Ketidakmampuan remaja
dalam melakukan interaksi sosial ini berupa keengganan untuk melakukan interaksi dengan efektif, yang mengarah pada adanya rasa cemas dalam
menghadapi situasi sosial yang ditemui. Kecemasan sosial yang dialami oleh remaja di awal perkembangannya
disebabkan oleh adanya ketakutan dan kekhawatiran akan penilaian negatif mengenai lingkungan sosial terhadap dirinya. Remaja terlalu takut kalau
dirinya tidak mampu membuat lingkungan terkesan sehingga remaja mempersepsikan diri apabila dirinya berbuat suatu kesalahan sedikit saja kan
membuat dirinya merasa dipermalukan dan lingkungan tidak akan
75 menyukainya. Dengan demikian, diri remaja pun cenderung memilih
menghindar dari situasi sosial tersebut. Selain itu, kepercayaan diri yang rendah juga menjadi salah satu faktor
penting yang seharusnya dimiliki oleh remaja. Kepercayaan diri tersebut dapat ditunjukkan dengan mudahnya remaja bergaul dengan lingkungan
sosialnya. Selain itu, reaksi yang positif dalam menghadapi berbagai permasalahan juga merupakan salah satu ciri remaja yang menunjukkan
kepercayaan diri yang baik. Dengan adanya kepercayaan diri, remaja dapat lebih mudah beradaptasi
dengan lingkungannya. Selain itu, remaja juga dapat lebih mudah bergaul dengan teman sebayanya walaupun berada di lingkungan dan situasi yang
baru dikenalnya. Selain itu, remaja juga diharapkan dapat lebih leluasa berhubungan dan melakukan interaksi dengan orang lain. Dengan demikian,
remaja pun dapat menjalankan tugas-tugas perkembangannya dengan baik sebagai bagian dari persiapan menuju masa dewasanya.
Berdasarkan pemaparan yang telah disampaikan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara
kecemasan sosial yang dialami dengan adanya kepercayaan diri yang ada pada diri remaja. Dalam hal ini, remaja yang di awal perkembangannya
memiliki kepercayaan diri yang cukup dapat terindikasikan individu tidak mengalami kecemasan dalam hubungan sosialnya.
76 Berkenaan dengan penjelasan mengenai hubungan antara kecemasan
sosial dengan kepercayaan diri yang dimiliki remaja, maka kerangka berpikir mengenai keduanya dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1
. Kerangka Berpikir Keterangan:
X : Variabel Bebas Y : Variabel Terikat
E. Hipotesis