Pengertian Remaja Kajian terkait Siswa Kelas VII Sebagai Remaja

56 h. Berusaha berpenampilan menarik Kepercayaan diri akan muncul seiring dengan penampilan yang sesuai dengan norma sehingga penerimaan sosial pun akan semakin tinggi. i. Bergabung dengan orang-orang yang positif Orang-orang yang positif tentu saja membawa aura positif yang dapat tersalurkan ke dalam diri. Kepercayaan diri akan meningkat seiring peniruan akan aura positif yang ada di sekitarnya. j. Identifikasi kekuatan dan memberdayakannya Mengidentifikasi kekuatan diri sangat berguna sebagai bekal individu dalam menentukan kelebihan diri sendiri. Kekuatan diri akan muncul seiring diri memiliki perasaan memiliki sesuatu yang perlu dibanggakan dan perlu pergunakan dengan sebaik-baiknya. Pemberdayaan akan kelebihan individu pun menjadi sumber penggalian potensi diri guna mencapai aktualisasi diri dalam berbagai hal yang diinginkannya.

C. Kajian terkait Siswa Kelas VII Sebagai Remaja

1. Pengertian Remaja

Masa remaja menurut UNICEF 2002: 1, merupakan salah satu tahap kehidupan yang menarik dan mungkin yang paling kompleks dalam kehidupan, yaitu waktu dimana orang-orang muda mengambil tanggung jawab baru dan bereksperimen dengan kemerdekaan. Mereka 57 mencari identitas, belajar untuk menerapkan nilai-nilai yang diperoleh sejak anak usia dini dan mengembangkan keterampilan yang akan membantu mereka menjadi orang dewasa yang peduli dan bertanggung jawab. Menurut Rita Eka Izzaty, dkk. 2008: 123, masa perkembangan remaja memiliki ciri yang berbeda dari masa perkembangan fase sebelumnya atau bahkan sesudahnya. Kata remaja menggambarkan seluruh perkembangan yang terjadi dalam fase remaja baik meliputi perkembangan fisik, intelektual, emosi, maupun sosial. Sigelman dan Rider 2012: 4 berpendapat bahwa, remaja adolescence adalah salah satu tahap rentang kehidupan manusia Life- Span of Human yang dimulai pada usia 12 sampai dengan 14 tahun atau tahap peralihan antara masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa. Dalam masa ini, individu menjadi relatif mandiri dari orang tua dan mulai mencoba-coba dan berasumsi berperan seolah sebagai seorang dewasa. Masa remaja dapat dikatakan pula sebagai masa pubertas, yaitu masa tumbuhnya rambut di sekitar alat kelamin. Namun, istilah remaja lebih menunjukkan pada perkembangan seksualnya atau dengan kata lain hanya dipakai dalam hubungannya dengan perkembangan seksualnya Hurluck, 1991 dalam Rita Eka Izzaty, dkk., 2008: 124. Anderson dalam Batubara 2010: 26, menyatakan bahwa perkembangan remaja dibagi dalam 3 tiga tahap yaiitu remaja awal 58 early adolescence, remaja pertengahan middle adolescence, dan remaja akhir late adolescence. Dengan demikian, terdapat perbedaan- perbedaan yang yang dialami oleh individu selama menjalani proses tahapan-tahapan tersebut. Berdasarkan rentang usia, siswa SLTP SMP dan MTs dan SLTA SMA, MA, dan SMK termasuk fase atau masa remaja Syamsu Yusuf L.N., 2009: 9. Batubara 2010: 26 membagi masa remaja menjadi 3 tiga tahapan, yaitu masa remaja awal early adolescence dengan rentang usia antara 12-14 tahun, masa remaja pertengahan atau madya middle adolescence dengan rentang usia antara 15-17 tahun, dan remaja akhir late adolescence dengan rentang usia 18-21 tahun. Dengan melihat klasifikasi tersebut, maka siswa SLTP dan SLTA termasuk dalam masa remaja awal dan masa remaja pertengahan atau madya. Karakteristik pada masa remaja awal early adolescence atau remaja yang berusia antara 12-14 tahun ditandai oleh krisis identitas, jiwa yang labil, meningkatnya kemampuan verbal untuk ekspresi diri, pentingnya teman dekat atau sahabat, berkurangnya rasa hormat terhadap orangtua kadang-kadang berlaku kasar, menunjukkan kesalahan orangtua, dan mencari orang lain yang disayangi selain orangtua. Selain itu, tanda lain adalah adanya kecenderungan untuk berlaku kekanak- kanakan, dan terdapatnya pengaruh teman sebaya peer group terhadap hobi dan cara berpakaian Batubara, 2010: 26-27. 59 Pada fase remaja awal pula, menurut Huebner Batubara, 2010: 27, mereka hanya tertarik pada keadaan sekarang, bukan masa depan, sedangkan secara seksual mulai timbul rasa malu, ketertarikan terhadap lawan jenis tetapi masih bermain berkelompok dan mulai bereksperimen dengan tubuh seperti onani dan masturbasi. Selanjutnya pada periode remaja awal, anak juga mulai melakukan eksperimen dengan rokok, alkohol, atau narkoba. Peran kelompok teman sebaya peer group sangat dominan, mereka berusaha membentuk kelompok, bertingkah laku sama, berpenampilan sama, mempunyai bahasa dan kode atau isyarat yang sama. Karakteristik selanjutnya yaitu pada masa remaja pertengahan middle adolescence menurut Batubara, 2010: 27 dengan rentang usia antara 15-17 tahun ditandai oleh hal-hal yang meliputi mengeluh orangtua terlalu ikut campur dalam kehidupannya, sangat memperhatikan penampilan, berusaha untuk mendapat teman baru, tidak atau kurang menghargai pendapat orangtua, sering sedihmoody, dan mulai menulis buku harian. Selain itu, remaja pertengahan juga sangat memperhatikan kelompok main secara selektif dan kompetitif, serta mulai mengalami periode sedih karena ingin lepas dari orangtua. Menurut Anderson, pada periode middle adolescent mulai tertarik akan intelektualitas dan karir. Secara seksual sangat memperhatikan penampilan, mulai mempunyai dan sering berganti-ganti pacar. Sangat 60 perhatian terhadap lawan jenis. Sudah mulai mempunyai konsep role model dan mulai konsisten terhadap cita-cita Batubara, 2010: 27. Tahap remaja yang selanjutnya adalah remaja akhir late adolescence yaitu remaja usia 18 -21 tahun dengan ditandai oleh tercapainya maturitas fisik secara sempurna Batubara, 2010: 27. Batubara menambahkan, tanda-tanda tersebut antara lain adalah identitas diri menjadi lebih kuat, mampu memikirkan ide, mampu mengekspresikan perasaan dengan katakata, lebih menghargai orang lain, lebih konsisten terhadap minatnya, bangga dengan hasil yang dicapai, selera humor lebih berkembang, dan emosi yang lebih stabil. Huebner Batubara, 2010: 27 menyatakan bahwa pada fase remaja akhir, remaja lebih memperhatikan masa depan, termasuk peran yang diinginkan dalam kehidupan sosial nantinya. Selain itu, remaja akhir juga mulai serius dalam membina hubungan dengan lawan jenisnya, serta mulai dapat menerima tradisi dan kebiasaan lingkungan sekitarnya. Pada dasarnya masa remaja adalah salah satu periode rentang kehidupan yang dimulai sejak masa pubertas hingga mendekati status sebagai seorang dewasa yaitu ketika seorang anak muda sedang mempersiapkan diri dalam peran dan tanggungjawabnya di masa dewasa dalam konteks budaya masing-masing. Sedangkan rentang usia yang terrentang antara 12 sampai 21 tahun menunjukkan bahwa remaja adalah terdapat pada siswa SLTP, SLTA, serta sebagian di Perguruan Tinggi. 61

2. Ciri-ciri Remaja

Dokumen yang terkait

PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016

2 43 90

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MELALUI KONSELING EKLEKTIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SUPERHERO PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KEJURUAN MUDA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 3 32

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA SMA INKLUSI Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Kepercayaan Diri Pada Siswa SMA Inklusi.

0 3 18

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA SMA INKLUSI Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Kepercayaan Diri Pada Siswa SMA Inklusi.

0 7 17

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KOMPETENSISOSIAL PADA SISWA SMP N 16 SURAKARTA Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kompetensi Sosial Pada Siswa SMP N 16 Surakarta.

0 4 14

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KOMPETENSI SOSIAL PADA SISWA SMP N 16 SURAKARTA Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kompetensi Sosial Pada Siswa SMP N 16 Surakarta.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 KALASAN.

0 0 135

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENERIMAAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP PIRI NGAGLIK TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 183

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 171

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 SEMARANG TAHUN AJARAN 20172018

0 1 65