Simtom-simtom Kecemasan Sosial Kajian terkait Kecemasan Sosial

23 pada situasi sosial tertentu maka individu tersebut akan merasa cemas dan ketakutan dalam dirinya. Berdasarkan uraian mengenai aspek-aspek kecemasan sosial yang disampaikan, terdapat kesamaan serta dapat dikerucutkan menjadi seperti pendapat La Greca dan Lopez 1998: 88. Aspek-aspek kecemasan sosial yang dimaksud adalah meliputi 3 tiga aspek, yaitu 1 ketakutan akan evaluasi negatif; 2 penghindaran sosial dan rasa tertekan dengan situasi yang baru atau asing; dan 3 penghindaran sosial dan rasa tertekan yang dialami secara umum dengan orang yang dikenal.

3. Simtom-simtom Kecemasan Sosial

Sebagaimana salah satu unsur dalam diri individu, individu akan menampakkan perilakunya ketika dirinya merasa cemas dalam situasi sosial. Menurut Carr 2005: 401, pada level kognisi, stimulus atau situasi tertentu menjadi sesuatu yang mengancam atau berbahaya. Pada level afeksi, terdapat perasaan aprehensi, sensitif, dan seolah mengalami kesulitan. Pada level psikologis, terdapat sesuatu yang dirasakannya mengancam sehingga dirinya harus melawannya atau bahkan menghindari situasi tersebut yang dirasa mengancam dan berbahaya. Kecemasan sosial juga dikenal dengan Taijin Kyofusho. Menurut Maeda dan Nathan Vriends et al, 2013: 1, Taijin Kyofusho adalah bahasa Jepang yang menggambarkan kondisi individu yang melakukan kontak mata dengan diiringi munculnya ciri-ciri: 1 takut kalau orang 24 lain akan marah, menatap tajam, dan sebagainya; 2 takut kalau orang lain akan memandangnya dengan sinis, mencela, atau bahkan meluka i fisik; 3 sangat yakin bahwa orang lain akan mempermalukannya; dan 4 dihantui oleh rasa takutnya sendiri. Nainggolan 2011: 166 menyebutkan bahwa kecemasan sosial cenderung dapat menimbulkan: a. Respon-respon cemas seperti berkeringat, gemetar, dan sebagainya. b. Kesulitan berkomunikasi, seperti gagap berbicara, lupa untuk mengucapkan kalimat yang sesuai atau tidak bisa berkata sesuai apa yang dipikirkannya. c. Menghindari kontak dengan situasii sosial baik secara fisik, maupun psikologis tingkah laku menghindar seperti berbicara sedikit, kontak mata yang sedikit, atau menarik diri. d. Tingkah laku yang menutupi kesan diri self image akan ketidakmampuannya. Secara lebih rinci, Dixon 2011: 14-15 merincikan simtom atau gejala kecemasan terjadi dalam 3 tiga bagian yang saling terkait yaitu gejala fisik, gejala kognitif, dan gejala tingkah laku. Masing-masing bagian saling menunjukkan bahwa diri individu sedang mengalami kecemasan, baik kecemasan secara hebat maupun dalam tahap yang ringan. 25 a. Simtom Fisik Simtom atau gejala fisik yang dialami oleh individu yang sedang mengalami kecemasan adalah pernapasan menjadi lebih cepat, detak jantung mempercepat, merasa pusing, perasaan mendapatkan masalah dalam perut, merasa sakit atau kebutuhan toilet, mulut kering dan merasa sulit untuk menelan, berkeringat lebih banyak dari biasanya, dan merasa gugup, senewen, dan memilih untuk di posisi pinggir. Dalam sebuah studi oleh Essau, et al Cederlund, 2013: 28, semua kasus dengan gangguan kecemasan sosial N = 17 dan 308 63 dari orang-orang dengan kecemasan sosial mengalami setidaknya dua gejala fisik seperti jantung berdebar, berkeringat, sesak napas dan gemetar selama tugas yang menantang sosial. b. Simtom Kognitif Simtom atau gejala secara kognitif yang dialami oleh individu yang sedang cemas adalah merasa ketakutan, merasa bahwa dirinya akan sakit atau terkena serangan jantung atau bahkan stroke, atau bahkan merasa gila, merasa bahwa orang lain sedang melihat kepada diri individu, takut akan kehilangan kontrol atau bahkan akan melakukan sesuatu yang memalukan di depan orang lain, dan merasa bahwa dirinya harus melarikan diri dan mencari tempat yang aman. c. Simtom Tingkah Laku Simtom atau gejala kecemasan secara tingkah laku adalah melarikan diri untuk menghindar atau melakukan sesuatu sebagai 26 pengalihan rasa cemas, ingin keluar dengan terburu-buru dari tempat atau situasi yang membuat cemas, menghindari keramaian atau menyimpang jalan untuk menghindari orang lain, atau bahkan meminum obat atau sesuatu yang menurunkan cemas sebelum melakukan sesuatu yang akan membuatnya penuh kecemasan.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Sosial

Dokumen yang terkait

PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016

2 43 90

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MELALUI KONSELING EKLEKTIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SUPERHERO PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KEJURUAN MUDA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 3 32

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA SMA INKLUSI Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Kepercayaan Diri Pada Siswa SMA Inklusi.

0 3 18

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA SMA INKLUSI Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Kepercayaan Diri Pada Siswa SMA Inklusi.

0 7 17

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KOMPETENSISOSIAL PADA SISWA SMP N 16 SURAKARTA Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kompetensi Sosial Pada Siswa SMP N 16 Surakarta.

0 4 14

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KOMPETENSI SOSIAL PADA SISWA SMP N 16 SURAKARTA Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kompetensi Sosial Pada Siswa SMP N 16 Surakarta.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 KALASAN.

0 0 135

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENERIMAAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP PIRI NGAGLIK TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 183

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 171

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 SEMARANG TAHUN AJARAN 20172018

0 1 65