Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

84

F. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 149 teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar penelitian menjadi sistematis dan dipermudah. Penelitian ini menggunakan skala psikologis dalam proses pengumpulan data, yaitu skala kepercayaan diri dan skala kecemasan sosial. Menurut Saifuddin Azwar 2007: 3, istilah skala psikologi digunakan untuk mengukur aspek afektif. Selain itu, Cronbach Saifuddin Azwar, 2007: 4 mengemukakan bahwa skala adalah pengukuran terhadap performance tipikal yang menjadi karakter tipikal seseorang dan cenderung dimunculkan secara sadar atau tidak sadar dalam bentuk respon terhadap situasi-situasi tertentu yang dihadapi responden. Aspek afektif dalam penelitian ini berupa kepercayaan diri dan kecemasan sosial, sehingga skala yang disusun berupa skala kepercayaan diri dan skala kecemasan sosial. Skala yang peneliti gunakan sebagai instrumen penelitian ini adalah skala kepercayaan diri dan skala kecemasan sosial. Kedua skala psikologis tersebut dijelaskan sebagai berikut.

a. Skala Kepercayaan Diri

Skala kepercayaan diri menggunakan skala kepercayaan diri yang dikembangkan oleh Ayu Lea Lailatussa ’diyah 2014: 115-118 yang disusun berdasarkan pendapat menurut M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S. 2010: 36 yang terdiri dari 6 enam aspek kepercayaan diri yaitu 1 memiliki rasa aman; 2 yakin pada kemampuan sendiri; 3 85 tidak mementingkan diri sendiri dan toleran; 4 ambisi yang normal; 5 mandiri; dan 6 optimis. Pemilihan skala psikologi kepercayaan diri tersebut dikarenakan oleh beberapa hal sebagai berikut. 1 Kesamaan subyek yang diteliti yang dilihat dari kriteria usia dan tingkatan angkatan di sekolah, yaitu siswa kelas VII sebagai remaja awal. 2 Kesamaan aspek-aspek yang diungkap mengenai kepercayaan diri. 3 Jeda waktu yang tidak terlalu lama yaitu sekitar 1 satu tahun yaitu tahun 2014 dinilai masih relevan untuk dapat dijadikan instrumen penelitian selanjutnya, yaitu saat ini tahun 2015. 4 Skala psikologis tersebut telah dinilai valid dengan koefisien item valid bergerak dari 0,305 sampai dengan 0,698 Ayu Lea Lailatussa ’diyah, 2014: 78, yang menurut Saifuddin Azwar 2013: 86 dapat dikatakan valid karena batasan yang digunakan adalah r iX 0,30 sudah dapat dikatakan memuaskan. Selain itu, reliabilitas skala psikologis tersebut juga sudah diukur dengan hasil yaitu 0,929 Ayu Lea Lailatussa ’diyah, 2014: 79. Menurut Saifuddin Azwar 2013: 112 dikatakan bahwa rentang koefisien reliabilitas angkanya berkisar antara 0 sampai dengan 1,00. Hal tersebut memiliki arti bahwa semakin tinggi koefisien reliabilitasnya mendekati angka 1,00 maka semakin tinggi tingkat reliabilitas instrumen tersebut. Sebaliknya, semakin mendekati angka 0 koefisien reliabilitas suatu 86 instrumen penelitian maka semakin rendah pula tingkat reliabilitasnya.

b. Skala Kecemasan Sosial

Skala kecemasan sosial yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dibuat sendiri oleh peneliti sesuai pendapat La Greca dan Lopez 1998: 88 dengan 3 tiga aspek kecemasan sosial, yaitu a ketakutan akan evaluasi negatif; b penghindaran sosial dan rasa tertekan terhadap situasi yang baru atau asing; dan c penghindaran sosial dan rasa tertekan yang dialami terhadap orang-orang yang dikenalnya secara umum. Skala kecemasan sosial ini disusun melalui beberapa tahap. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 135, secara umum penyusunan instrumen pengumpulan data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1 Mengadakan identifikasi terhadap variabel-variabel yang ada di dalam rumusan judul penelitian atau yang tertera di dalam problematika penelitian. 2 Menjabarkan variabel-variabel menjadi sub atau bagian variabel. 3 Mencari indikator setiap sub atau bagian variabel. 4 Menderetkan deskriptor dari setiap variabel. 5 Merumuskan deskriptor menjadi butur-butir instrumen. 6 Melengkapi instrumen dengan pedoman atau instruksi dan kata pengantar. 87 Penelitian ini menggunakan instrumen pengumpul data summated rating scale untuk kedua skala psikologis, yaitu skala kepercayaan diri dan skala kecemasan sosial. Pada skala yang digunakan tersedia empat alternatif jawaban dari setiap item pernyataan-pernyataan yang diajukan serta dipisahkan menjadi pernyataan favourable dan unfavourable. Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Pembagian empat alternatif tersebut juga diperlukan untuk keperluan pemberian skor. Selain itu, pemilihan alternatif jawaban yang berjumlah empat genap dipilih untuk menghindari adanya kecenderungan jawaban pada kategori tengah atau jawaban netral Hamid Darmadi, 2011: 106. Karena jika semua subyek memilih kategori tengah, maka peneliti tidak memperoleh informasi yang pasti. Alternatif jawaban yang digunakan dalam penelitian ini adalah sangat sangat tidak sesuai STS, tidak sesuai TS, sesuai S, dan sangat sesuai SS. Untuk setiap pernyataan favourable +f jawaban diberi skor berturut- turut 1, 2, 3 dan 4. Sedangkan untuk pernyataan unfavourable-uf sistem penskoran berkebalikan yaitu 4, 3, 2, 1. Langkah selanjutnya yang akan dilakukan peneliti adalah membuat kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi instrumen menjabarkan tentang variabel sebagai landasan perumusan item-item instrumen. Sebagaimana yang telah dijelaskan item- item instrumen dengan menggunakan skala psikologi dan disusun dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Berdasarkan hal tersebut dapat dibuat kisi-kisi instrumen yang tersusun sebagai berikut. 88 a. Kisi-kisi Skala Kepercayaan Diri Tabel 2. Kisi-kisi Skala Kepercayaan Diri No. Aspek Indikator Jumlah Item Nomor Item f uf f uf 1. Memiliki rasa aman Tidak takut berada di lingkungan yang baru 3 2 1, 8, 20 9, 11 Mampu beradaptasi dengan lingkungan baru 2 2 29, 38 18, 22 2. Yakin pada kemampuan sendiri Menghargai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki 2 2 2, 19 10, 21 Yakin pada diri sendiri dalam menghadapi masalah yang dihadapi 1 2 23 31 3. Tidak mementingkan diri sendiri dan toleran Memahami diri sendiri dan peduli terhadap orang lain 2 3 3, 14 4, 12, 35 Dapat menerima masukan yang berasal dari orang lain 2 2 39, 43 36, 40 4. Ambisi normal Melakukan tindakan sesuai dengan kemampuan 2 2 6, 24 13, 17 Dapat mempertanggungjawab- kan setiap tindakan yang dilakukan 2 1 30, 41 44 5. Mandiri Melakukan tindakan tanpa bergantung pada orang lain 2 1 5, 25 27 Berusaha untuk mengerjakan suatu hal tanpa bantuan orang lain 2 1 32, 42 45 6. Optimis Memiliki keyakinan dalam melakukan suatu tindakan 1 2 15 7, 16 Memiliki harapan mengenai dirinya di masa depan 2 2 28, 34 26, 33 Jumlah 23 22 45 Catatan: Kisi-kisi skala ini sudah dipadukan dan disatupadankan dengan kisi-kisi skala kepercayaan diri Ayu Lea Lailatussa ’diyah 2014: 128 yang telah diuji coba dan telah valid serta reliabel. 89 b. Kisi-kisi Skala Kecemasan Sosial Tabel 3. Kisi-kisi Skala Kecemasan Sosial Pra-Uji Coba No . Aspek Indikator Jumlah Item Nomor Item f uf f uf 1. Ketakutan akan evaluasi negatif Cemas akan penilaian negatif orang lain terhadap dirinya 4 4 12; 24; 36; 37 1; 13; 25; 38 Cemas tidak dapat memenuhi harapan sosial 3 3 2; 14; 26 3; 15; 27 2. Penghindaran dan rasa tertekan terhadap situasi sosial baru atau asing Tidak nyaman dalam situasi sosial yang baru atau asing 4 4 4; 16; 28; 39 5; 17; 29; 40 Menjauhi situasi sosial yang baru atau asing 3 3 6; 18; 30 7; 19; 31 3. Penghindaran dan rasa tertekan terhadap situasi sosial yang umum dikenal Tidak nyaman dalam situasi sosial yang sudah dikenal 4 4 8; 20; 32; 41 9; 21; 33; 42 Menjauhi situasi sosial yang umum terjadi dan sudah dikenal 3 3 10; 22; 34 11; 23; 35 Jumlah 21 21 42

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

Dokumen yang terkait

PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016

2 43 90

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MELALUI KONSELING EKLEKTIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SUPERHERO PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KEJURUAN MUDA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 3 32

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA SMA INKLUSI Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Kepercayaan Diri Pada Siswa SMA Inklusi.

0 3 18

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA SMA INKLUSI Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Kepercayaan Diri Pada Siswa SMA Inklusi.

0 7 17

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KOMPETENSISOSIAL PADA SISWA SMP N 16 SURAKARTA Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kompetensi Sosial Pada Siswa SMP N 16 Surakarta.

0 4 14

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KOMPETENSI SOSIAL PADA SISWA SMP N 16 SURAKARTA Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kompetensi Sosial Pada Siswa SMP N 16 Surakarta.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 KALASAN.

0 0 135

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENERIMAAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP PIRI NGAGLIK TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 183

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 171

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 SEMARANG TAHUN AJARAN 20172018

0 1 65