D. Hasil Penelitian yang Relavan
1.
Rini Syevyilni Wisda, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMA N I Ranag Pesisir Sum-Bar,
penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan bagaimana pelaksanaan KTSP di
SMAN 1 Ran-Pes. Metode yang digunakan yaitu metode Kualitatif. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa, Pelaksanaan KTSP
dalam proses belajar mengajar pada tahap persiapan pelaksanaan pembelajaran guru-guru menyusun berbagai program secara mandiri.
2.
Muhammad Faizal, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP di MTs. Negri 1 Kota Bekasi,
Penelitian ini mengenai Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP di
MTs. Negri 1 Kota Bekasi. Metode yang digunakan yaitu metode Kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
KTSP di MTs. 1 Bekasi sudah dapat terlaksana dengan cukup baik, dan sebagaian besar guru di MTs Negri 1 Bekasi masih belum memiliki
kecakapan dalam pengelolahan kelas dan penataan ruang kelas. 3.
Rian Wahyudi, Implementasi Kurikulum KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Mata Pelajaran Al-
Qur’an Hadist di MTs Daarul Hikmah Pamulang
. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada mata
pelajaran Al- Qur’an Hadist, RPP dan proses belajar mengajar yang
didasarkan pada model pembelajaran kontekstual yaitu Contextual Teaching and Learning CTL
dan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan PAIKEM. Metode yang digunakan adaah
metode Deskriptif dengan pendekatan Kualitatif.
E. Sinopsis
Kurikulum itu tidak hanya sebatas pada jumlah mata pelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik saja, tetapi juga mencakup berbagai
aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh seorang pendidik dalam rangka mempengaruhi anak didik tersebut didalam belajar untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Aktivitas tersebut dapat dilakukan di dalam maupun diluat kelasm yang tentunya termasuk di dalamnya kegiatan belajar mengajar dan
bagaimana mengatur strategi dalam proses pembelajaran. Kurikulum juga bisa dijadikan sebagai acuan dan dasar pijakan baik bagi tenaga pendidik,
tenaga administrasi, kepala sekolah, siswa dan pihak-pihak yang terkait lainnya untuk dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
Sedangkan kurikulum 2013 menurut Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh mengatakan bahawa kurikulum 2013 ini
lebih ditekankan pada kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Adapun ciri Kurikulum 2013 yang
paling mendasar adalah: 1.
Menuntut kemampuan guru dalam berpengetahuan dan mencari tahu pengetahuan sebanyak-banyaknya karena siswa zaman
sekarang telah mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi dan informasi.
2. Siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada
lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki kemampuan berpikir kritis.
3. Memiliki tujuan agar terbentuknya generasi produktif, kreatif,
inovatif dan afektif. 4.
Khusus untuk tingkat SD, pendekatan tematik integrative member kesempatan siswa untuk mengenal dan memahami suatu tema
dalam berbagai mata pelajaran. 5.
Pelajaran IPA dan IPS diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Implementasi Kurikulum adalah operasional konsep kurikulum yang masih bersifat potensial tertulis menjadi aktual dalam bentuk kegiatan
pembelajaran. Dengan demikian, keberhasilan pelaksanaan di sekolah sangat ditentukan oleh guru, karena bagaimanapun baiknya saran dan
prasarana pendidikan apabila guru tidak melaksanakan tugas dengan baik, maka hasil dari pelaksanaan kurikulum pembelajaran tidak akan
memuaskan. Implementasi Kurikulum 2013 adalah suatu proses penerapan ide,
konsep dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktifitas pembelajaran sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu, sebagai
hasil interaksi dengan lingkungan.