Standar Penilaian Pendidikan Kurikulum 2013

Menurut M. Hamta S.E bahwa kesiapan guru haruslah di dukung oleh pemerintah, dalam hal pelatihan dan pendidikan diklat agar guru bisa lebih memahami dan implentasi kurikulum 2013 bisa lebih baik. Dalam hal ini Jumenah mengungkapkan pelaksanaan diklat sudah dilaksanakan secara bertahap. Dan pihak sekolah mengadakan pelatihan kurikulum 2013 melalui MGMP Musyawarah Guru Mata Pelajaran, inhouse traning dan workshop tentang kurikulum 2013 23 . M. Hamta Isnaenimengungkapkan baru adanya diklat secara umum tentang pengenalan kurikulum 2013, hal ini masih kurang informasi secara khusus untuk mata pelajaran ekonomi. jika sudah adanya diklat secara khusus untuk mata pelajaran ekonomi maka guru yang sudah melakukan diklat bisa memberikan pengarahan kepada guru lain yang belum mengikuti diklat, dan juga sudah memahami secara menyeluruh tentang kurikulum 2013. Tetapi di SMA Negeri 94 Jakarta hanya 4 mata pelajaran yang sudah mengikuti diklat yang sesuai dengan bidang studi, guru-guru lain hanya mengikuti diklat secara umum untuk perkenalan dan pelatikan penerapan kurikulum 2013. 24 Pendapat lain di ungkapkan oleh Merry yang belum mengikuti diklat kurikulum 2013, dari 2 orang guru mata pelajaran ekonomi hanya satu guru yang sudah mengikuti diklat. Guru lain mencari informasi tentang kurikulum 2013 dari guru yang sudah mengikuti diklat 25 . Pendidikan dan latihan tentang kurikulum 2013 sangat penting di berikan agar kepada guru-guru SMA Negeri 94 Jakarta khususnya guru mata pelajaran ekonomi agar lebih memiliki wawasan tentang kurikulum 2013 yang lebih mendalam dan mempunyai pengetahuan yang luas dalam bidangnya masing- masing. Adanya diklat ini memberikan kepada guru ekonomi agar lebih memahami tentang kurikulum 2013 dalam pelajaran ekonomi. Jika diklat 23 Jumenah, Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum, Wawancara pribad, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang wakil kepala sekolah. 24 M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3 September 2013 di ruang tamu sekolah 25 Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang guru tersebut belum dilaksanakan sepenuhnya maka kurikulum 2013 baru sekedar gambaran. Dalam mengimplementasikan kurikulum, yang berperan penting adalah guru karena guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanakan kurikulum. Oleh karena itu pentingnya kesiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum dituntut kompetensi, komitmen dan tanggung jawabnya. Kompetensi guru tidak hanya menguasai apa yang harus dibelajarkan tapi bagaimana membelajarkan siswa yang menantang, menyenangkan, memotivasi, menginspirasi dan memberi ruang kepada siswa untuk melakukan keterampilan proses yaitu mengobservasi, bertanya, mencari tahu, merefleksi. Agar tujuan tersebut dapat tercapai maka harus adanya strategi pembelajaran yang tepat dalam mengimplementasikan kurikulum. Serta spirit pendidikan pada setiap guru dan peserta didik, maka proses pendidikan itu akan terlaksana dengan baik. Hal tersebut harus di dukung dengan sarana dan fasilitas yang memadai sepertu buku pelajaran, buku pedoman guru, media pembelajaran serta dilaksanakan Diklat baik Kepala Sekolah, Pengawas, Guru Inti, Guru Pelatih maupun diklat guru secara masal.

3. Hambatan dalam Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Ekonomi

Dra. Jumenah S,P.d mengungkapkan hambatan dalam implentasi kurikulum 2013 yaitu waktu tahun pertama buku pelajaran tidak cepat datang. Kemudian di tahun kedua ada keterlambatan pengiriman buku padahal pihak sekolah sudah memintanya cukup lama tetapi masih ada buku yang belum datang. Kemudian buku pegangan guru yang sudah kami pesan tetapi belum datang bukunya, hanya saja dari pihak Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ada solusi dengan mengirimkan CD buku pegangan guru tp baru berupa CD belum berbentuk print out. 26 Menurut Merry penghambat yang dirasakan yaitu belum bisa menghafal seluruh nama-nama siswa jika hanya melihat wajahnya sehingga dengan dibuat tanda pengenal sangat berfungsi bagi guru untuk mengetahui nama-nama 26 Jumenah, Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum, Wawancara pribad, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang wakil kepala sekolah. siswa, agar penilaian yang dilakukan setiap harinya menjadi penilaian objektif. Selain itu faktor penghambat juga ada di siswa yaitu sulitnya siswa untuk belajar mandiri, karena di kurikulum 2013 siswa sangat di tuntut untuk mendiri dan mencari tahu materi apa yang akan dipelajari disetiap pertemuan, akan tetapi siswa masih sulit melakukanya. Guru yang masih mencoba agar siswa bisa mengolah pola fikirnya menjadi luas. Siswa masih sulit membaca materi yang akan dipelajari, sedangkan materi tersebut sudah di informasikan pada pertemuan minggu lalu. Hambatan lain adalah belum semua guru yang mengikuti diklat kurikulum 2013, sehingga tidak semua guru memahami secara luas tentang pembelajaran kurikulum 2013. Dan guru-guru mata pelajaran lain mengetahui pelaksaan implementasi kurikulum 2013 dari workshop, atau mencari informasi dari guru ekonomi lainnya dari MGMP Musyawarah Guru Mata Pelajaran 27 . Menurut M. Hamta hambatan yang dialami dalam implemntasi kurikulum 2013 adalah diklat khusus untuk mata pelajaran ekonomi belum terlaksana. Untuk diklat yang sudah dilaksanakan yaitu gambaran umum tentang implementasi kurikulum 2013. Dan buku pegangan siswa masing-masing siswa sudah mendapatkannya, akan tetapi buku pedoman guru dalam kurikulum 2013 belum ada. Mungkin apabila buku pedoman guru dan diklat khusus mata pelajaran sudah terlaksana maka proses pembalajaran ekonomi di kelas akan lebih baik. 28 Hal ini bahwa belum perlu adanya peranan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk merealisasikan buku pedoman guru dalam pelajaran ekonomi karena buku tersebut menjadi pedoman pengajaran dan sarana yang inti dalam proses pembelajran mata pelajaran ekonomi di sekolah. Sehingga guru mempunyai pedoman pengajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013. Selain itu diklat khusus mata pelajaran ekonomi adalah cara untuk membantu guru untuk melaksanakan pembelajaran ekonomi dalam kurikulum 2013 27 Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang guru 28 M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3 September 2013 di ruang tamu sekolah

Dokumen yang terkait

Telaah Kurikulum. kurikulum kimia SMA

0 11 20

PROFESIONALISME GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 Profesionalisme Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 3 11

PROFESIONALISME GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 Profesionalisme Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 16

PENDAHULUAN Profesionalisme Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 6

IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 2 Sukoharjo.

0 2 14

IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 2 Sukoharjo.

0 2 16

Evaluasi implementasi pembelajaran dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Kutowinangun.

0 10 172

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA NEGERI DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA.

0 2 129

EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SMA NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN.

1 9 247

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 1 9