Standar Isi Kurikulum 2013 Pengertian Implementasi Kurikulum 2013
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran.
Penyusunan Silabusdan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran
yang digunakan.
Pembelajaraan pada hakekatnya adalah sebuah proses komunikasi transaksional antara guru dan siswa dimana proses tersebut bersifat
timbal balik, proses transaksional juga terjadi antara siswa dengan siswa. Komunikasi transaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat
diterima, dipahami dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelajaran.
Menurut Asep Herry Hermawan mengutip pernyataan Oemar Hamalik mengemukakan bahwa
“pembelajaran adalah prosedur dan metode yang ditempuh oleh pengajar untuk memberikan kemudahan
bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar secara aktif dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran
”. Dan menurut Muhammad Surya menjelaskan bahwa
“pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya
”.
9
Menurut Jihad dan Haris bahwa “pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu belajar tertuju
kepada apa yang dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh gur
u sebagai pemberi pelajaran”.
10
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah penekanannya pada kegiatan belajar siswa yang telah dirancang oleh guru melalui
usaha yang terencana melalui prosedur atau metode tertentu agar terjadi proses perubahan perilaku secara komprehensif, yang terpenting dalam
proses pembelajaran adalah perlunya komunikasi timbal balik
9
Asep Herry Hermawan, Asra dan Laksmi Dewi. BelajarPembelajaran Sekolah Dasar Bandung: UPI Press, 2007 Cet 2. h.3
10
Sofan Amri. Pengembangan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2013 h. 142
transaksional antara guru dan siswa, siswa dengan siswa baik itu secara langsung maupun tidak langsung atau melalui media.
Ada beberapa langkah yang penting yang harus dilakukan untuk menyusun bahan ajar yang dapat memenuhi maksud dari kurikulum
2013, di antaranya: a.
Membaca dan menganalisis KD dari berbagai KI satu tahun. b.
Menganalisis materi yang telah disampaikan sehingga mengetahui seberapa tinggi tingkat pemahaman siswa pada
bulan tersebut. Hal ini bisa dilakukan, misalnya 2x16 pekan efektif = 32. Kemudian juga dengan membuat rangkaian KD
dari KI 1,2,3 dan 4. c.
Melakukan pemetaan dan kemudian menyusun urutan bahan ajar dengan sistematika yang benar, seperti:
1 Pendahuluan.
2 Mengamati kasus atau testimoni perilaku materi tertentu.
3 Mendorong pertanyaan apa, mengapa, bagaimana.
4 Menggali informasi meminta siswa membaca pengetahuan
tentang materi atau bahan ajar tertentu. 5
Menalar atau mendiskusikan tentang apa bedanya, fungsinya, dampaknya dan lain sebagainya dari materi yang ada.
6 Menyajikan cerita.
7 Merefleksi.
8 Merenungkan.
9 Mengomentari kasus penerimaan dan penghargaan.
10 Ayo bertindak mencoba mambuat.
11 Mempraktikan prilaku rencana aksi di rumah, di sekolah, di
masyarakat, di negara. 12
Penutup. 13
Merangkum atau membuat peta konsep. 14
Penilaian pencapaian pengetahuan.
15 Tugas membuat portofolio laporan tertulis.
11
Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan
tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan. Namun yang
lebih utama adalah perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran.
12
Dengan demikian, Perencanaan berkaiatan dengan penentuan apa yang akan dilakukan. Perencanaan
mendahului pelaksanaan mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan kemana harus pergi dan mengidentifikasikan
persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif dan efisien.
13
Menurut Hani Handoko, Semua kegiatan Perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap berikut ini yaitu Tahap 1: Menetapkan tujuan
atau serangkaian tujuan, Tahap 2: Merumuskan keadaan saat ini, tahap 3: mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan dan Tahap 4:
mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
14
Persiapan atau perencanaan pembelajaran merupakan konsep kegiatan yang akan dilakukan oleh guru dalam melakukan kegiatan
belajar mengajar agar pembelajaran yang akan dilakukan dapat terencana dan tercapai oleh anak didiknya.
Menurut E. Mulyasa untuk kepentingan jalan persiapan mengajar maka harus mencakup pada 3 kegiatan yaitu identifikasi kebutuhan,
perumusan kompetensi dasar dan penyusunan program pembelajaran.
15
Identifikasi kebutuhan, kebutuhan merupakan kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan kondisi yang sebenarnya atau sesuatu yang
harus dipenuhi untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini guru melibatkan
11
Imas Kurinasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep Penerapan, Surabaya: KataPena, 2014, h. 155-156
12
Adul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset, 2005,h. 15
13
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997, Cet 1, H.2
14
Hani Handoko, Manajemen, Yogyakarta: BPFE, 1995, Edisi 2, h.79
15
E. Mulyasa, KTSP Suatu Panduan Praktis, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006, h.213