Pernyataan  tersebut  didukung  oleh  pak  M.  Hamta  Isnaeni  yang mengatakan  bahwa  buku  pegangan  guru  harusnya  menjadi  pedoman
guru  dalam  mengajar  belum  ada  sampai  saat  ini,  untuk  sarana  dan prasarana di sekolah sudah memenuhi standar Kurikulum 2013.
Hal  ini  berarti  bahwa  prasarana  yang  lengkap  dan  baik  sangat diperlukan untuk menunjang berlangsungnya pelaksanaan pembelajaran
yang  berstandar  kurikulum  2013  secara  efektif.  Tetapi  sarana  berupa buku pedoman  guru mata pelajaran ekonomi menjadi salah satu faktor
kekurangan proses pembelajaran mata pelajaran ekonomi. 4. Metode yang Sesuai
Metode  pembelajaran  dalam  RPP  yaitu  metode  yang  dirancang sesuai  dengan  indikator  tujuan  pembelajaran  ekonomi.  Metode  adalah
suatu  cara  khusus  guru  untuk  membuat  siswa  lebih  mudah  memahami materi  pelajaran  ekonomi  dan  membuat  akan  lebih  antusias  dalam
mengikuti proses pembelajaran. Menurut  M.  Hamta  Isnaeni  metode  yang  digunakan  belum
mengacu  pada  metode  yang  di  dalam  kurikulum  2013.  Yang  penting guru dapat menguasai kelas dengan baik, secara efektif dan siswa tidak
merasa bosan dengan pelajaran ekonomi.
14
Merry  mengungkapkan  perubahan  dari  KTSP  menjadi  Kurikulum 2013    tidak  merubah  metode  pembelajaran  yang  digunakan  dikelas.
Ketika  perlajaran  berlangsung  makan  metode  demonstrasi,  metode picture  and  picture
,  metode  diskusi,  metode  jigsaw,  yang  sering digunakan.  Yang  terpenting  siswa  merasa  tidak  bosan  selama  proses
pembelajaran berlangsung.
15
Hal  ini  berarti  metode  pembelajaran  saintifik  yang  menjadi  acuan dalam  proses  pembelajaran  dikelas  untuk  kurikulum  2013  belum
dilaksanakan secara baik. Meskipun pendekatan yang dianjurkan adalah
14
M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3 September 2013 di ruang tamu sekolah
15
Merry,  Guru  mata  pelajaran  Ekonomi  SMA  Negeri  94,  Jakarta  Kamis  4  September 2014 di ruang guru
pendekatan  saintifik  tetapi  apabila  guru  mata  pelajaran  ekonomi  di SMA Negeri 94 Jakarta sudah menggunakan metode pembelajaran yang
menuntut  siswa  aktif  dan  mandiri  dalam  proses  belajar  di  kelas  maka metode  jigsaw,  metode  diskusi  atau  model  pembelajaran  picture  and
picture dan  lainnya  bisa  diterapkan  secara  efektif  dalam  proses
pembelajaran kurikulum 2013.
3. Standar Proses Pendidikan Kurikulum 2013 a. Pelaksanaan Pembelajaran
1 Kegiatan Pendahuluan
Dalam proses
pembelajaran dikelas
ekonomi, M.
Hamta Isnaenimelakukan  pendahuluan  dengan  mengucapkan  salam,  kemudian
mengabsen  siswa  untuk  penilaian  sikap.  Dalam  KI-1  yaitu  mengenai penilaian  sikap  spritual  dari  kegiatan  pendahuluan  dalam  proses
pembelajaran  yaitu  guru  memperhatikan  ketika  siswa  berdoa  sebelum memulai belajar, itu adalah salah satu indikator dari sikap spritual, setelah
itu  memberikan  salam  pada  saat  awal  dan  akhir  persentasi  juga  menjadi indikator  sikap  spiritual.  Kemudian  untuk  KI-  2  yaitu  sikap  sosial  dalam
kegiatan pelaksaan pembelajaran M. Hamta selaku guru ekonomi di kelas mengabsen siswa satu persatu dan memperhatikan siswa yang datang tepat
waktu ke dalam kelas, hal tersebut menjadi peniliaian disiplin dalam sikap sosial.  Selanjutnya  M.  Hamta  Isnaenimemberikan  motivasi  kepada  siswa
agar  siswa  lebih  siap  mengikuti  pembelajaran  ekonomi.  kemudian  M. Hamta  Isnaenidalam  pelaksaan  pembelajaran  KI-3  yaitu  pengetahuan
makan indikator yang digunakan mengulangi materi pembelajaran minggu lalu  dengan  menginat  dan  mengulangi  pelajaran  minggu  lalu  hal  ini
bertujuan mengulangi daya ingat siswa. Dalam hal ini kegiatan pendahuluan pembelajaran dilakukan terutama
untuk  menciptakan  suasana  awal  pembelajaran  untuk  mendorong  siswa memfokuskan  dirinya  agara  mampu  mengikuti  proses  pembelajaran
dengan baik.
2. Kegiatan Inti Guru  mata  pelajaran  ekonomi  berusaha  semaksimal  mungkin  untuk
melaksanakan apa yang terdapat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Adapun  langkah-langkahnya  adalah  sebagai  berikut,  setelah  guru
memberikan  apersepsi  kepada  siswa,  yaitu  menghubungkan  antara  materi sebelumnya  dengan  materi  yang  akan  dipelajari  hal  ini  bertujuan  untuk
membangun  pola  pikir  siswa,  kemudian  guru  menyampaikan  tujuan pembelajaran.  Setelah  itu  M.  Hamta  Isnaenimengimplementasikan  pada
kegiatan KI-3 yaitu pengetahuan dengan melakukan aktivitas kepada siswa kelas  X  untuk
mengetahui dan
memahami tentang  materi
ketenagakerjaan  kemudian    M.  Hamta  Isnaenimenerapkan  kepada  siswa dengan  membagi  8  kelompok  dalam  1  kelas  hal  ini  sekaligus  penerapan
pada  aspek  KI-4  yaitu  keterampilan  siswa  ditugaskan  menganalisis  tema
penganguran,  ketika  proses  pembelajaran  dilakukan  menjadi  bagian beberapa  kelompok  kecil    Learning  Community  ,  kemudian  guru
memberikan  waktu  sebanyak  10  menit  untuk  mengembangkan  materi tentang Ketenagakerjaan. Siswa diberikan kebebasan untuk mencari bahan
materi ketenagakerjaan sebanyak-banyaknya melalui media buku atau pun internet.    Kelompok  pertama  mempersentasikan  tentang  pengertian
ketenagakerjaan  dan  kelompok  lain  menyimak.  Akan  tetapi  pada  proses
menyimak siswa ada yang mendengarkan dengan baik dan masih ada yang sibuk dengan kelompoknya.
Kemudian  setelah  kelompok  1  persentasi  maka  guru  memberikan
kesempatan  untuk  kelompok  lain  untuk  bertanya.  Dari  5  kelompok
masing-masing  kelompok  untuk  memberikan  2  pertanyaan.  Siswa  masih belum  aktif  dan  mandiri  memberikan  pertanyaan  kepada  kelompok  lain.
Karena  kurangnya  kesadaran  siswa  dalam  menyimak  kelompok  yang sedang persentasi.
Pada saat
persentasi berlangsung
berarti kelompok
1
mengkomunikasikan
kepada kelompok lain tentang materi pengangguran musiman.  Siswa  yang  menyimak  dengan  baik  tentang  materi
pengangguran  musiman  berarti  siswa  tersebut  sudah  mampu  menalar
materi pengangguran musiman yang telah dijelaskan oleh kelompok 1. 3. Kegiatan Penutup
Pada  akhir  pertemuan  guru  ekonomi  melakukan  refleksi  umpan balik,  bisa  dilihat  dari  kegoatan  penutup  yaitu  guru  memberikan
pertanyaan  kepada  siswa  tentang  materi  yang  telah  dipelajari  saat  itu. Setelah  itu  guru  ekonomi  melakukan  penilaian  yang  sebenarnya  dengan
pengamatan  yang  guru  ekonomi  lakukan  selama  diskusi  berlangsung. penilaian  tertinggi  diambil  dari  siswa  yang  aktif  dalam  bertanya  dan
mampu menjawab pertanyaan dengan baik dan benar. Dari pengamatan yang dilakukan dapat disimpulan bahwa pada aspek
sikap spiritual KI-1, sikap sosial KI-2, aspek pengetahuan KI-3 dan aspek keterampilan  KI-4.  Pada  ke  4  aspek  tersebut  secara  garis  besar  sudah
digunakan akan tetapi masih belum maksimal. Dikarenakan ada beberapa kendala  yang  dihadapi,  diantaranya  siswa  kurang  menyimak  persentasi
kelompok  lain  karena  siswa  masih  sibuk  dengan  hal  lain,  seperti mengobrol atau mencari materi diluar waktu yang telah guru berikan.
Selain  itu  untuk  aspek  mencoba  dalam  pelajaran  ekonomi  masih
belum bisa praktik langsung yang berkaitan dengan materi yang ada. Jika pelajaran  IPA  ketika  guru  IPA  sudah  menyampaikan  materi  maka  akan
langsung  dipraktikan  di  LAB  IPA  sehingga  aspek  tersebut  dapat dilakukan.  Untuk  mata  pelajaran  ekonomi  sering  dikaitakan  dengan
kehidupan  sehari-hari.  Dan  contoh  materi  yang  diajarkan  diambil  dari contoh  realita  yang  terjadi  disekitar  kita  atau  pun  kehidupan  ekonomi
dalam kehidupan sehari-hari. Maka aspek mencoba belum bisa terlaksana untuk mata pelajaran ekonomi.
16
16
M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3 September 2013 di ruang tamu sekolah
4. Standar Penilaian Pendidikan Kurikulum 2013
Menurut  Jumenah  wakil  bidang  kurikulum  penilaian  hasil  belajar dilakukan sekolah dalam bentuk 7 komponen penilaian sikap KI-1 dan KI-2
yaitu  sikap  spritual  dengan  mengamalkan  ajaran  agama,  sikap  sosial  yaitu jujur,  disiplin,  tanggung  jawab,  peduli,  santun,  percaya  diri.  Dan  penilaian
pengetahuan  KI-3  melalui  nilai  hasil  ulangan  dan  penilaian  keterampilan KI-4  melalui  praktek    .  Dalam  kurikulum  2013  penilaian  sikap  menjadi
dominasi  atas  penilaian  lainnya,  karena  dalam  kurikulum  2013  guru  harus slektif  menilai  siswa  dari  kesehariannya.  Jika  dalam  kurikulum  KTSP
penilaian  sikap  hanya  penialaian  tambahan,  kini  di  kurikulum  2013 penilaian sikap sangat ditekankan dan mempengaruhi hasil belajar siswa.
17
Dalam  penilaian  hasil  belajar  di  SMA  Negeri  94  Jakarta  yang  telah dilaksanaakan  oleh  sekolah  berarti  sudah  sesuai  dengan  kurikulum  2013.
Dalam  penialain  hasil  belajar  di  sekolah  penilaian  sikap,  penilaian pengetahuan  dan  penilaian  keterampilan  harus  secara  kongkrit  tidak  hanya
penilaian ilusi. Guru harus objektif dalam menilai hasil belajar siswa. Agar guru mengetahui perkembangan dan wawasan siswa dengan baik.
Menurut pendapat Merry, penilaian sikap KI-1 dan KI-2 yang dilakukan guru  ekonomi  melalui  komponen  sikap  spritual  dan  sikap  sosial  .  Sikap
spiritual KI-1 dengan mengamalka ajaran agama dan sikap sosial ki-2 yaitu tanggung  jawab,  jujur,  religi,  disiplin,  peduli,  gotong  royong,  santun  .
penilaian  tersebut  diambil  ketika  sedang  penilaian  diskusi  kelompok, penilaian  sikap  dalam  mengikuti  pembelajaran,  penilaian  ketika  tugas
kelompok dan lain-lain
18
. M.  Hamta  Isnaenicara  penerapan  nya  yaitu,  ketika  awal  masuk  kelas
guru memberikan penilaian sikap spirual KI-1 dan sikap sosial KI-2 kepada siswa, terdiri dari 1. Kedisiplinan ketika guru masuk kedalam kelas, 2. Lalu
sikap  keagamaan  toleransi  dikelas  baik  tidak  adanya  fanatisme,  3.  Jujur
17
Jumenah, Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum, Wawancara pribad, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang wakil kepala sekolah.
18
Merry,  Guru  mata  pelajaran  Ekonomi  SMA  Negeri  94,  Jakarta  Kamis  4  September 2014 di ruang guru