Standar Proses Kurikulum 2013 Pengertian Implementasi Kurikulum 2013

15 Tugas membuat portofolio laporan tertulis. 11 Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan. Namun yang lebih utama adalah perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran. 12 Dengan demikian, Perencanaan berkaiatan dengan penentuan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mendahului pelaksanaan mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan kemana harus pergi dan mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif dan efisien. 13 Menurut Hani Handoko, Semua kegiatan Perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap berikut ini yaitu Tahap 1: Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan, Tahap 2: Merumuskan keadaan saat ini, tahap 3: mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan dan Tahap 4: mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan. 14 Persiapan atau perencanaan pembelajaran merupakan konsep kegiatan yang akan dilakukan oleh guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar agar pembelajaran yang akan dilakukan dapat terencana dan tercapai oleh anak didiknya. Menurut E. Mulyasa untuk kepentingan jalan persiapan mengajar maka harus mencakup pada 3 kegiatan yaitu identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar dan penyusunan program pembelajaran. 15 Identifikasi kebutuhan, kebutuhan merupakan kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan kondisi yang sebenarnya atau sesuatu yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini guru melibatkan 11 Imas Kurinasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep Penerapan, Surabaya: KataPena, 2014, h. 155-156 12 Adul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset, 2005,h. 15 13 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997, Cet 1, H.2 14 Hani Handoko, Manajemen, Yogyakarta: BPFE, 1995, Edisi 2, h.79 15 E. Mulyasa, KTSP Suatu Panduan Praktis, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006, h.213 peserta didik untuk mengenali, menyatakan dan merumuskan kebutuhan belajar, sumber-sumber yang tersedia dan hambatan yang mungkin dihadapi dalam kegiatan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar. Dalam persiapan mengajar harus jelas kompetensi dasar yang akan dikuasai peserta didik, apa yang harus dilakukan, apa yang harus dipelajari, bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana guru mengetahui bahwa peserta didik telah menguasai kompetensi tertentu. Persiapan mengajar pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan. Dengan demikian, persiapan mengajar merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, terutama berkaitan dengan pembentukan kompetensi. Adapun perangkat utama yang harus disiapkan oleh guru adalah: a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Rencana pelaksanaan pembelajaran RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik dikelas, laboratorium, danatau lapangan untuk setiap kompetensi inti. Rencana pembelajaran ini merupakan realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan dalam silabus. Komponen rencana pembelajaran meliputi : 1 Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan. 2 Identitas mata pelajaran atau temasubtema. 3 Kelassemester. 4 Materi pokok. 5 Kompetensi inti yang ditetapkan dari silabus yang terdiri dari KI-1 pada sikap spritual, KI-2 Pada sikap sosial, KI-3 pada pengetahuan dan KI-4 pada keterampilan. 6 Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi inti. 7 Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencangkup dari kompetensi inti pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 8 Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relavan, ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator kompetensi. 9 Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai. 10 Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran. 11 Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relavan. 12 Langka-langka pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan inti, dan penutup. 13 Penilaian hasil pembelajaran. 16 b. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional yang ditargetkandicapai dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi inti. Apabila rumusan kompetensi inti sudah operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam rumusan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tutunan atau beberapa tujuan. c. Mempersiapkan Sarana dan Prasarana Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran, misalnya media 16 Kunandar, Penilaian Autentik Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013 . Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada hal.6 pembelajaran, alat-alat pembelajaran, perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran, misalnya, jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil, dan lain sebagainya. Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu guru dalam penyelenggaraan proses pembelajaran. Dengan demikian saran dan prasarana merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran. 17 d. Memilih Metode yang Sesuai. Metode adalah merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi. 18 Seorang guru yang baik tentunya tidak akan melupakan kemampuan teknis keguruan yang merupakan kunci keberhasilan profesinya sebagai seorang guru, kemampuan untuk mengelola proses pembelajaran dalam praktek yang sesungguhnya. Seorang guru ekonomi harus memilih metode yang tepat dalam ideal dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah saintifik. Langkah-langkah pendekatan ilmiah scientific appoach dalam proses pembelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran disajikan sebagai berikut: 17 Wina sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Jakarta: Prenada Media Grup, 2008 cet 4. h.200 18 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011 h. 19 1 Mengamati observasi Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran meaningfull learning. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 tentang, hendaklah guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan melihat, membaca, mendengar hal yang penting dari suatu benda atau objek. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian dan mencari informasi. 2 Menanya Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan. Kegiatan menanya dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. 3 Mengumpulkan Informasi Kegiatan mengumpulkan informasi merupakan tindak lanjut dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi. Dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objekkejadianaktivitas wawancara dengan nara sumber dan sebagainya. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. 4 MengasosiasikanMengolah InformasiMenalar Kegiatan mengasosiasi atau mengolah informasi atau menalar dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkaneksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. 5 Menarik kesimpulan Kegiatan menyimpulkan dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah data atau informasi. Setelah menemukan keterkaitan antar informasi dan menemukan berbagai pola dari keterkaitan tersebut, selanjutnya secara bersama-sama dalam satu kesatuan kelompok atau secara individual membuat kesimpulan. 6 Mengkomunikasikan Pada pendekatan scientific guru diharapkan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut. Kegiatan “mengkomunikasikan” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. 19 e. Penataan Tempat Belajar Tempat belajar seperti ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam proses pembelajaran kurikulum 2013. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya ditampilkan untuk memenuhi ruang kelas. Selain itu, hasil pekerjaan yang 19 Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013, http:ruangkreasikita.blogspot.com2014 03kurikulum-2013-langkah-langkah-umum.html diakses pada 12 Agusutus 2014 Pukul 14.00 ditampilkan diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih baik dan dapat menimbulkan inspirasi bagi siswa lain. Tampilan dapat berupa gambar, peta, diagram, puisi, dan lain sebaginya. Ruang kelas yang penuh dengan hasil karya siswa harus ditata dengan baik, sehingga dapat membantu guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar KBM sehingga rujukan dalam membahas suatu masalah.

2. Kegiatan Pembelajaran

Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dalam pengelolahan kelas guru memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik sesuai dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran. b. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik. c. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas, dan mudah dimengerti oleh peserta didik. d. Guru menyesuaikan meteri pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik. e. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. f. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respon dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. g. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. h. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi. i. Pada setiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata pelajaran. j. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. 20 Dalam pelaksanaan pembelajaran harus mengacu pada Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah terdapat tiga kegiatan pokok yang secara umum dibagikan kedalam tiga tahap kegiatan yaitu: kegiatan pendahuluan pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran dan kegiatan akhir pembelajaranpenutup. Ketiga kegiatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut 21 :

a. Kegiatan Pendahuluan Pembelajaran

Kegiatan pendahuluan pembelajaran dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa memfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sifat dari kegiatan pembukaan adalah kegiatan untuk pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan. Keberhasilan proses pembelajaran di antaranya sangat dipengaruhi oleh kegiatan pendahuluan pembelajaran. Fungsi kegiatan pendahuluan pembelajaran adalah untuk menciptakan awal pembelajaran yang efektif agar siswa siap secara penuh dalam mengikuti kegiatan inti pembelajaran. Dengan waktu yang relatif singkat guru harus dapat melaksankan kegiatan-kegiatan yang menunjang terhadap terbentuknya kondisi awal belajar siswa yang efektif. Dalam kegiatan pendahuluan, guru: 1 Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. 20 Kunandar, Penilaian Autentik Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013 . Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada hal.8 21 Ibid., h. 9 2 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari. 3 Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk memperlajari suatu materi dan menjelaskan permasalahan atau tugas.

b. Kegiatan Inti Dalam Pembelajaran

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembanagn fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karateristik peserta didik dan mata pelajaran, yang meliputi proses observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi. Dalam setiap kegiatan guru hasrus memperhatikan kompetensi yang terkait dengan sikap seperti jujur, teliti, kerjasama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP. Kompetensi inti dalam kegiatan inti dalam pembelajaran kurikulum 2013 meliputi: 1. Sikap KI-1 dan KI-2 Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual yang mengacu pada Kompetensi Inti 1 KI-1 terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan sikap sosial yang mengacu pada Kompetensi Inti 2 KI-2 berkaitan dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab, peduli toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam. 22 Uraian dari kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial dalam kurikulum 2013. Tabel 2.3 Kompetensi Inti Sikap Spriritual KI-1 dan Sikap Sosial KI-2 Sekolah Menengah Atas Kompetensi inti kelas X Kompetensi inti kelas XI Kompetensi inti kelas XII 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan pro aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan pro aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif, dan pro aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari soslusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efekrif dengan 22 Direktur Jendral Pendidikan Dasar, Sistem Penilaian Kurikulum 2013, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan., 2013, h.6

Dokumen yang terkait

Telaah Kurikulum. kurikulum kimia SMA

0 11 20

PROFESIONALISME GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 Profesionalisme Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 3 11

PROFESIONALISME GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 Profesionalisme Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 16

PENDAHULUAN Profesionalisme Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 6

IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 2 Sukoharjo.

0 2 14

IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 2 Sukoharjo.

0 2 16

Evaluasi implementasi pembelajaran dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Kutowinangun.

0 10 172

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA NEGERI DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA.

0 2 129

EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SMA NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN.

1 9 247

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 1 9