4. Standar Penilaian Pendidikan Kurikulum 2013
Menurut Jumenah wakil bidang kurikulum penilaian hasil belajar dilakukan sekolah dalam bentuk 7 komponen penilaian sikap KI-1 dan KI-2
yaitu sikap spritual dengan mengamalkan ajaran agama, sikap sosial yaitu jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, percaya diri. Dan penilaian
pengetahuan KI-3 melalui nilai hasil ulangan dan penilaian keterampilan KI-4 melalui praktek . Dalam kurikulum 2013 penilaian sikap menjadi
dominasi atas penilaian lainnya, karena dalam kurikulum 2013 guru harus slektif menilai siswa dari kesehariannya. Jika dalam kurikulum KTSP
penilaian sikap hanya penialaian tambahan, kini di kurikulum 2013 penilaian sikap sangat ditekankan dan mempengaruhi hasil belajar siswa.
17
Dalam penilaian hasil belajar di SMA Negeri 94 Jakarta yang telah dilaksanaakan oleh sekolah berarti sudah sesuai dengan kurikulum 2013.
Dalam penialain hasil belajar di sekolah penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan harus secara kongkrit tidak hanya
penilaian ilusi. Guru harus objektif dalam menilai hasil belajar siswa. Agar guru mengetahui perkembangan dan wawasan siswa dengan baik.
Menurut pendapat Merry, penilaian sikap KI-1 dan KI-2 yang dilakukan guru ekonomi melalui komponen sikap spritual dan sikap sosial . Sikap
spiritual KI-1 dengan mengamalka ajaran agama dan sikap sosial ki-2 yaitu tanggung jawab, jujur, religi, disiplin, peduli, gotong royong, santun .
penilaian tersebut diambil ketika sedang penilaian diskusi kelompok, penilaian sikap dalam mengikuti pembelajaran, penilaian ketika tugas
kelompok dan lain-lain
18
. M. Hamta Isnaenicara penerapan nya yaitu, ketika awal masuk kelas
guru memberikan penilaian sikap spirual KI-1 dan sikap sosial KI-2 kepada siswa, terdiri dari 1. Kedisiplinan ketika guru masuk kedalam kelas, 2. Lalu
sikap keagamaan toleransi dikelas baik tidak adanya fanatisme, 3. Jujur
17
Jumenah, Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum, Wawancara pribad, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang wakil kepala sekolah.
18
Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang guru
dikelas ketika diberikan tugas menyontek atau tidak, 4. Tanggung jawab ketika mengerjakan tugas kelompok bagaimana mempertanggung jawabnya
tugas kelompoknya, 5. Peduli dalam belajar, ketika pengamatan di kelas guru mengamati secara khusus kepada siswa. 6. Gotong royong, ketika ada
tugas kelompok maka harus saling gotong royong mengerjakan tugas kelompok. 7. Santun yaitu jika guru sedang mengajar makan peserta didik
harus bersikap yang santun. Dari 7 penilaian sikap yang terdapat dalam kriteria maka jika siswa yang 2 x mendapatkan nilai C dalam penilaian
sikap maka akan mendapatkan teguran dan berjanji memperbaiki sikap di dalam kelas.
19
Hal ini berarti penilaian sikap pada pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta secara menyeluruh menilain penilaian sikap dengan baik. Proses
penilaian sikap KI-1 dan KI-2 yang mungkin memberatkan bagi guru tetapi sangat berpengaruh bagi siswa. Guru jadi lebih mengenal siswa satu persatu,
penialain sikap tersebut di ambil secara objektif, penilaian sikap membuat siswa sadar bahwa guru akan menilai perilaku dan tingkah lakuknya dalam
proses pembelajaran di kelas. Merry dan M. Hamta Isnaenimengungkapkan penilaian pengetahuan
KI-3 dilakukan guru ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta dengan cara penilaian hasil ulangan. Ulangan harian, ulangan Mid semester, dan ulangan
semester. Dari penilaian tersebut maka hasilnya akan digabungkan menjadi penilaian pengetahuan di raport.
Menurut M. Hamta Isnaenipenilaian keterampilan KI-4 yang dilakukan guru ekonomi yaitu dalam tugas praktik. Dalam pembelajaran ekonomi
praktik yang dimaksud yaitu ketika persentasi kelompok, diskusi ketika pembelajaran berlangsung, dan tugas harian siswa. Dari nilai nilai tersebut
maka hasil yang akan dimasukan adalah penilaian ketrempilan.
20
19
M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3 September 2013 di ruang tamu sekolah
20
M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3 September 2013 di ruang tamu sekolah
Merry meberikan penilaian keterampilan KI-4 pada mata pelajaran ekonomi dari persentasi kelompok pada setiap minggu. Seminggu sekali
akan ada persentasi kelompok, penilaian keterampilan diambil ketika makalah sudah mecangkup materi yang diberikan, power point yang
digunakan berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari, dan keaktifan siswa dalam menyimak persentasi yang sedang berlangsung.
21
Dalam hal ini penilaian yang dilakukan guru ekonomi yaitu memberikan penilaian keterampilan yaitu melalui diskusi atau persentasi
ketika pembelajaran ekonomi berlangsung. hal ini berkaitan dengan ranah piskomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan skill atau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya
melalui keterampilan skill sebagai hasil dari tercapainya kompetensi pengetahuan. Hal ini berarti kompetensi keterampilan itu sebagai implikasi
dari tercapainya kompetensi pengetahuan dari peserta didik. Keterampilan itu sendiri menunjukan tingkat keahlian seseorang dalam tugas atau
sekumpulan tugas tertentu.
2. Kesiapan Guru dalam Kurikulum 2013
Guru seharusnya sudah memiliki kesiapan dalam mengimplemntasikan kurikulum 2013, Merry mengungkapkan bahwa kesiapan dalam penerapan
kurikulum 2013 hampir sama seperti pada kurikulum sebelumnya, tugas guru hanya mengikuti keputusan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
22
Menurut Jumenah kesiapan pihak sekolah, dari kepala sekolah, guru atau pun murid akan selalu mengikuti kebijakan dari pemerintah, akan tetapi
kesiapan tersebut harus di iringi dengan peranan serta dukungan pemerintah itu sendiri. Harapan para guru agar penerapan kurikulum 2013 itu bukan hanya
kurikulum percobaan tetapi dapat terealisasikan dengan baik.
21
Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang guru
22
Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang guru
Menurut M. Hamta S.E bahwa kesiapan guru haruslah di dukung oleh pemerintah, dalam hal pelatihan dan pendidikan diklat agar guru bisa lebih
memahami dan implentasi kurikulum 2013 bisa lebih baik. Dalam hal ini Jumenah mengungkapkan pelaksanaan diklat sudah
dilaksanakan secara bertahap. Dan pihak sekolah mengadakan pelatihan kurikulum 2013 melalui MGMP Musyawarah Guru Mata Pelajaran, inhouse
traning dan workshop tentang kurikulum 2013
23
. M. Hamta Isnaenimengungkapkan baru adanya diklat secara umum
tentang pengenalan kurikulum 2013, hal ini masih kurang informasi secara khusus untuk mata pelajaran ekonomi. jika sudah adanya diklat secara khusus
untuk mata pelajaran ekonomi maka guru yang sudah melakukan diklat bisa memberikan pengarahan kepada guru lain yang belum mengikuti diklat, dan
juga sudah memahami secara menyeluruh tentang kurikulum 2013. Tetapi di SMA Negeri 94 Jakarta hanya 4 mata pelajaran yang sudah mengikuti diklat
yang sesuai dengan bidang studi, guru-guru lain hanya mengikuti diklat secara umum untuk perkenalan dan pelatikan penerapan kurikulum 2013.
24
Pendapat lain di ungkapkan oleh Merry yang belum mengikuti diklat kurikulum 2013, dari 2 orang guru mata pelajaran ekonomi hanya satu guru
yang sudah mengikuti diklat. Guru lain mencari informasi tentang kurikulum 2013 dari guru yang sudah mengikuti diklat
25
. Pendidikan dan latihan tentang kurikulum 2013 sangat penting di berikan
agar kepada guru-guru SMA Negeri 94 Jakarta khususnya guru mata pelajaran ekonomi agar lebih memiliki wawasan tentang kurikulum 2013 yang lebih
mendalam dan mempunyai pengetahuan yang luas dalam bidangnya masing- masing. Adanya diklat ini memberikan kepada guru ekonomi agar lebih
memahami tentang kurikulum 2013 dalam pelajaran ekonomi. Jika diklat
23
Jumenah, Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum, Wawancara pribad, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang wakil kepala sekolah.
24
M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3 September 2013 di ruang tamu sekolah
25
Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang guru