Standar Penilaian dalam Kurikulum 2013 Teknik Penilaian Kelas

e Wawancara Wawancara merupakan teknik penilaian dengan cara guru melakukan wawancara terhadap peserta didik menggunakan pedoman atau panduan wawancara berkaitan dengan sikap spritual dan sikap sosial tertentu yang ingin digali dari peserta didik. Kita juga dapat menanyakan secara langsung atau wawancara tenteng sikap peserta didik berkaitan dengan pembelajaran. Misalnya, bagaimana tanggapan atau respon peserta didik tentang pembelajaran Bahasa Inggris yang baru berlangsung. Dalam melakukan wawancara guru terlebih dahulu membuat pedoman wawancara yang berisi daftar pertanyaan yang akan ditanyakan pada peserta didik. Pertanyaan bisa diajukan ketika pembelajaran berlangsung atau setelah pembelajaran. Hal ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi. 2 Penilaian Kompetensi Pengetahuan Penilaian kompetensi pengetahuan atau kognitif adalah penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian atau penguasaan peserta didik dalam aspek pengetahuan yang meliputi ingatan atau hafalan, pemahaman, penerapan atau aplikasi, analisis, sitemtis, dan evaluasi. Dalam kurikulum 2013 kompetensi pengetahuan menjadi kompetensi inti dengan kode kompetensi inti 3 KI 3. Kompetensi pengetahuan mereflesikan konsep-konsep keilmuan yang harus dikuasai oleh peserta didik melalui proses belajar mengajar. 37 Aspek pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut 38 : 37 Kunandar, Penilaian Autentik Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013 . Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, h.159 38 Imas Kurinasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep Penerapan Surabaya: KataPena, 2014 h. 62 a Tes Tulis Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tullisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban, tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar, dan lain sebagainya. b Tes Lisan Tes bentuk lisan adalah tes yang dipergunakan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi, terutama pengetahuan kognitif dimana guru memberikan pertanyaan langsung kepada peserta didik secara verbal bahasa lisan dan ditanggapi oleh peserta didik secara langsung dengan menggunakan bahasa verbal juga. Tes lisan menuntut peserta didik memberikan jawaban secara lisan. Tes lisan biasanya dilaksanakan dengan cara mengadakan percakapan antara siswa dengan tester tentang masalah yang diujikan. Tes lisan bisa digunakan pada ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester , ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kopetensi, dan ujian sekolah. c Proyek Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah atau proyek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Penilaian ini bertujuan untuk pendalaman terhadap penugasan kompetensi pengetahuan yang telah dipelajari atau dikuasai di kelas melalui proses pembelajaran. Dalam memberikan tugas kepada peserta didik hendaknya ditentukan lamanya waktu pekerjaan. 3 Penilaian Kompetensi Keterampilan Ranah piskomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan skill atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan skill sebagai hasil dari tercapainya kompetensi pengetahuan. Hal ini berarti kompetensi keterampilan itu sebagai implikasi dari tercapainya kompetensi pengetahuan dari peserta didik. Keterampilan itu sendiri menunjukan tingkat keahlian seseorang dalam tugas atau sekumpulan tugas tertentu. Penilaian kompetensi keterampilan adalah penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi keterampilan dari peserta didik yang meliputi aspek imitasi, manipulasi, presisi, artikulasi, dan naturalisasi. Kompetensi inti KI 4, yakni keterampilan tidak dapat dipisahkan dengan kompetensi inti 3 KI 3, yakni pengetahuan. Artinya kompetensi pengetahuan itu menunjukan peserta didik tahu tentang keilmuan tertentu dan kompetensi keterampilan tersebut. Dalam kurikulum 2013 kompetensi keterampilan menjadi kompetensi ini 4 KI 4. 39 Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut 40 : a Kinerja atau Performance Penilaian kinerja adalah penilaian tindakan atau tes praktik yang secara efektif dapat digunakan untuk kepentingan pengumpulan berbagai informasi tentang berntuk-bentuk perilaku atau keterampilan yang diharapkan muncul dalam diri peserta didik. Penilaian kinerja dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian kinerja merupakan penilaian yang meminta peserta didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan 39 Kunandar, Penilaian Autentik Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013 . Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, h.251 40 Kurniasih, op.cit., h.62 pengetahuan ke dalam konteks yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. b Proyek Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang meliputi: pengumpulan, pengirganisasian, [engevaluasian, dan penyajian data yang harus diselesaikan peserta didik individukelompok dalam waktu atau periode tertentu. Tugas tersebut bisa berupa investigasi atau penelitian sederhana tentang suatu masalah yang berkaitan dengan materi KD tertentu mulai dari perencanaan, pengumpulan data atau informasi, pengolahan data, penyajian data dan menyusun laporan. c Portofolio Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menujukan perkembanagan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik, hasil tes bukan nilai atau bentuk informasi lain yang berkaiatan dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran. Penilain portofolio pada dasarnya menilai karya- karya siswa secara individual pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumlpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik.

C. Mata Pelajaran Ekonomi

1. Pengertian Mata Pelajaran Ekonomi

Ekonomi yang merupakan bagian dari ilmu social berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata oikonomia, kata ini berasal dari kata oikis dan nomos, oikos berarti rumah tangga, dan nomos berarti terlaksana atau pengaturan, jadi menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Ekonomi mengandung arti tentang “pengetahuan dan penelitian mengenai asas-asas penghasilan, produksi, distribusi, pemasaran dan pemakaian barang serta kekayaan ”. 41 Sedangkan menurut M. Manulang ilmu Ekonomi merupakan “suatu ilmu yang mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran kemakmuran suatu keadaan dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya baik barang- barang maupun jasa.” 42 Samuelson mendefinisikan ilmu ekonomi yang dapat diartikan ilmu ekonomi adalah suatu studi bagaimana orang-orang dan masyarakat mambuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat dipergunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusiannya untuk keperluan konsumsi, sekarang dan dimasa datang, kepada berbagai orang dan golongan masyarakat. 43 Menurut Dadang Supardan mengutip dari pernyataan Samuelson dan Nordhaus mengemukakan “bahwa ilmu ekonomi merupakan study tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumberdaya yang langka dan memiliki beberapa alternatif penggunaan dalam rangka memproduksi berbagai komoditi, kemudian menyalurkannya baik saat ini maupun di masa depan kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat ”. 44 Pengertian dari ilmu ekonomi adalah menganalisis setiap gerakan dan perubahan yang terjadi dalam keseluruhan ekonomi, seperti kecenderungan dalam harga, hasil produksi, pengangguran dan perdagangan di dalam dan di luar negeri. Begitu gejala-gejala tersebut dipahami, maka ilmu ekonomi dapat di manfaatkan oleh pemerintah untuk mengembangkan kebijakan-kebijakan ekonomi dalam upaya keterbukaan perekonomian suatu bangsa. 45 41 Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, h.89 42 http:historyofindonesia.blogspot.compengertian-ekonomi.html, di akses pada 10 agustus 2014 43 Iskandar Putong, Ekonomi MikroMakro, Jakarta: Ghalia, 2002 h. 15 44 Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial Jakarta: Bumi Aksara, 2011, Cet 3. h.367 45 Nanang Fatah, Ekonomi Dan Pembiayaan Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000, Cet 1, h.11 Maksud dari pernyataan di atas adalah bahwa setiap kegiatan manusia yang dapat menghasikan uang bisa disebut sebagai ekonomi. Ekonomi juga mempengaruhi hajat hidup orang banyak bahkan sampai bisa melumpuhkan suatu Negara.

2. Manfaat Mempelajari Ilmu Ekonomi

Manfaat mempelajari ilmu ekonomi sebagaimana yang dikemukakan oleh Mankiw dan memang demikian kenyataanya adalah sebagai berikut: a. Ilmu ekonomi dapat membantu memahami wujud perlaku ekonomi dalam duina nyata secara lebih baik. Dengan menguasai ilmu ekonomi, pertanyaan seputar mengapa harga produk tertentu cenderung nail mendekati hari raya, mengapa penjual barang mewah cenderung meningkat pada saat perekonomian mengalami krisis, mengapa nilai kurs sangat berpengaruh terhadap harga-harga di dalam negeri, dan seterusnya. Dalam hal ini berlaku prinsip mengetahui lebih baik daripada tidak mengetahui. b. Dengan mempelajari ilmu ekonomi akan membuat seseorang lebih mahir atau lihai dalam perekonomian. Tentu saja bagi yang mempelajari ilmu ekonomi dan kemudian menguasainya dengan baik relatif akan mudah membaca fenomena ekonomi yang terjadi sehubungan dengan kejadian-kejadian dalam perekonomian, kemudian relatif dapat memperkirakan apa yang akan terjadi kemudian. Dalam hal ini berlaku prinsip, bersedia dan waspada serta berjaga lebih baik dan aman daripada tidak sama sekali. c. Dengan menguasai ilmu ekonomi maka akan memberikan pemahaman atas potensi dan keterbatasan kebijakan ekonomi. Bagi yang tidak mengetahui dan menguasai ilmu ekonomi, umumnya kadang terlalu apriori terhadap suatu kebijakan pembangunan ekonomi atau bahkan terlalu optimis dan cenderung menyalahkan. 46 46 Iskandar Putong, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002, Cet 2, hal 16.

D. Hasil Penelitian yang Relavan

1. Rini Syevyilni Wisda, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMA N I Ranag Pesisir Sum-Bar, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan bagaimana pelaksanaan KTSP di SMAN 1 Ran-Pes. Metode yang digunakan yaitu metode Kualitatif. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa, Pelaksanaan KTSP dalam proses belajar mengajar pada tahap persiapan pelaksanaan pembelajaran guru-guru menyusun berbagai program secara mandiri. 2. Muhammad Faizal, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP di MTs. Negri 1 Kota Bekasi, Penelitian ini mengenai Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP di MTs. Negri 1 Kota Bekasi. Metode yang digunakan yaitu metode Kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan KTSP di MTs. 1 Bekasi sudah dapat terlaksana dengan cukup baik, dan sebagaian besar guru di MTs Negri 1 Bekasi masih belum memiliki kecakapan dalam pengelolahan kelas dan penataan ruang kelas. 3. Rian Wahyudi, Implementasi Kurikulum KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Mata Pelajaran Al- Qur’an Hadist di MTs Daarul Hikmah Pamulang . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada mata pelajaran Al- Qur’an Hadist, RPP dan proses belajar mengajar yang didasarkan pada model pembelajaran kontekstual yaitu Contextual Teaching and Learning CTL dan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan PAIKEM. Metode yang digunakan adaah metode Deskriptif dengan pendekatan Kualitatif.

Dokumen yang terkait

Telaah Kurikulum. kurikulum kimia SMA

0 11 20

PROFESIONALISME GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 Profesionalisme Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 3 11

PROFESIONALISME GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 Profesionalisme Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 16

PENDAHULUAN Profesionalisme Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 6

IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 2 Sukoharjo.

0 2 14

IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 2 Sukoharjo.

0 2 16

Evaluasi implementasi pembelajaran dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Kutowinangun.

0 10 172

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA NEGERI DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA.

0 2 129

EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SMA NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN.

1 9 247

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 1 9